Apa yang kita lakukan biasanya ketika ada masalah?
Saat-saat terjebak di zona serba-salah atau gak-tahu-harus-berbuat-apa atau gak nyaman banget dengan suatu kondisi “feel like I don’t belong here”, entah itu di kampus/tempat kerja/organisasi/you name it.
Curhat?
Yup, bisa jadi itu hal pertama yang kita lakukan, kita curhat ke orang-orang terdekat kita, bisa ke orangtua atau saudara atau sahabat.
Setelah curhat, rasanya gimana?
Muncul lapangan yang luasss dan plong banget gitu di dalam dada, bener gak?
Entah dari curhat itu jadi ada solusi untuk masalah kita atau sekadar menumpahkan segala emosi aja, udah cukup.

Hmm, curhat ke makhluk aja rasanya udah sebegitu leganya yaa.
Nah gimana kalau curhatnya ke Dia?

Flashback sebentar, jadi ceritanya beberapa hari yang lalu aku habis curhat sama sahabat yang sekarang tinggalnya sekitar 5.000 km dari sini, kangen banget udah lama gak ngobrol langsung, kangen masa-masa tinggal di kota yang sama, bisa jalan-jalan dan kajian bareng😍.
Tapi sekarang dia jauuh (banget), tahun ini dia udah sempet pulang ke Indo tapi belum berjodoh ketemu, hiks.
Terus sempet ngebatin “Ya Allah, aku butuh teman curhat yang selalu available.”

Gak berapa lama kemudian teringat salah satu kajian Ust. Nouman Ali Khan di momen Ramadan kemaren, yang berjudul call-upon-me-i-will-respond-to-you.
Deg! 
Gak pake lama, langsung Allah jawab dong…
Butuh 'teman' curhat yang selalu available? Call upon Me.
Yes, He is always available for us💓😭.
Astaghfirullah….
Astaghfirullah…
Astaghfirullah..
Kemana aja mir?
Allah Maha Baiiik banget, Allah tuh Maha Dekattt, Allah tuh selalu Maha Mendengar curhatan kita, entah yang sudah terucap di lidah atau baru ngebatin di hati, Allah pasti menjawab curhat kita, Allah pasti mengabulkan permohonan kita...
Kitanya (baca: aku) aja yang sering gak ngeh.
Jujur saat menyimak ulang kajian itu, bikin mbrebes mili.😭😭😭

Di awal video, Ust. Nouman membacakan QS. Al-Baqarah: 186,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."

*Coba deh dibaca berulang-ulang, do you feel it? What is He trying to tell us?😭

Selanjutnya Ustad menceritakan tentang do’a Nabi Sholeh di QS. Hud: 61,

إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
"Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)."

Ayat yang menjelaskan tentang 2 nama Allah yang indah, yaitu Qariib dan Mujiib, My Master is near and the One who respond, Allah itu Maha Dekat dan merespon do'a kita.

Lalu Ustad mengajak kita untuk fokus pada kata “dekat”, kita pasti punya orang-orang yang dekat dengan kita, seperti: orangtua, pasangan, anak, saudara, sahabat.
Semakin dekat seseorang pada kita maka ekspektasi kita pada mereka juga semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya. Iya banget nih!

Tapiii orang-orang yang dekat itu gak selalu bisa mengabulkan permintaan kita.
Misalnya kita minta tolong sesuatu atau sekadar minta didengar aja sebentar, belum tentu langsung di-iya-kan, ya nggak?
Bisa jadi jawabannya "Iya bentar, aku ngerjain ini dulu." Atau "Eh aku sekarang lagi gak bisa (baca= sibuk) nanti ya aku kabari lagi." Terus kita kecewa😬.
They can be qariib but they can’t always be mujiib, they can be close but they can't always respond.

Sedangkan Allah tentu saja tidak seperti itu, Allah is beyond His creation.
Saking dekatnya Dia dengan kita, Dia bisa mendengar apa kata hati kita, dan Dia selalu ada untuk kita.
Not only He is close, He is also always respond.
Allah's closeness more than our jugular vein. (QS. Qaf: 16)

Ada 2 kata dalam bahasa Arab yang artinya sama-sama mengabulkan.
Mujiib = mengabulkan dengan seketika.
Mustajib = berusaha untuk mengabulkan tapi tidak seketika. Misalnya memberi komentar seperti ini: "Ooh oke aku akan mencarikan jawabannya untukmu, sebentar yaa atau tunggu beberapa hari ya."
Manusia itu mustajib, Allah gak mustajiib tapi Allah itu mujiib. Masya Allah.

Hmm tapi kenapa kita pernah ngerasa kok Allah gak menjawab do’a kita ya?
Aku udah berdo’a terus-menerus tapi masih gini-gini aja nih…
#nahadasesuatunih
Bukan Allah yang gak menjawab do'a kita, mungkin kitanya yang kurang peka terhadap jawaban (tanda-tanda) dari Allah😭😭😭 #jleb

Ust. Nouman bilang bahwa:
This is the most powerful ayah of the Qur’an on the subject how to talking to Allah, how to get closer to Allah, how to know Allah better💗💗💗.
#langsunglebihfokus

Selanjutnya bagian yang mindblowing.
Tentang seberapa dekatkah Allah dengan kita?
Dekattt banget dan bukan hanya itu Allah juga paling pengertian dan selalu menjawab kebutuhan, kesedihan, kesakitan, dan segala masalah kita!
Allah pasti akan memberikan solusinya.

أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ
"Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa"
Atau diterjemahkan oleh Ust. Nouman:
"I respond to the single du'a."
Da'watun = single du'a
Du'a = call to Allah
Kita bisa lihat di bagian ayat tersebut, Allah bilang bahwa Dia akan merespon satu do’a.
Yap, SATU DO'A!
Ada kata dalam bahasa Arab yang Ustad bahas di sini, yaitu da'watan.
Da'watan maksudnya adalah do'a yang dilakukan sekali, Ustad menjelaskan di sini Allah membahas orang-orang yang jarang berdo'a, yang mungkin bisa aja berdo'a di kala lagi down banget baru balik lagi ke Allah.
They forget about Allah, they do what they want. And then they get sick/family problem/other problems in life and then back to Allah with single du'a.

Ustad menjelaskan, di ayat ini Allah gak menyebutkan kita harus berkali-kali minta pada-Nya baru akan mendapat jawaban dari-Nya, atau persyaratan lainnya seperti harus rajin ibadah, patuh pada semua perintah Allah, suka berdzikir, dst. No, no, NO!
Only one qualification = adda' (the one who call Him), so Allah will immediately respond.
Iya loh, secara singkat dan jelas dalam ayat itu, Allah mengatakan I will respond a single du’a.

[Self-Reflection]
Sudahkah kita berdo'a pada-Nya?
Sudahkah kita merasakan bahwa Allah selalu menjawab do'a kita?
Sudahkah Dia selalu yang kita tuju setiap ada masalah (baca= tantangan kehidupan) yang kita hadapi?
Sudah sampai mana hubungan kita dengan Rabb kita?😭😭😭

Coba kita bandingkan dengan hubungan sesama manusia, kalau kita minta sesuatu cuma sekali, biasanya langsung direspon gak? Bahkan yang berkali-kali pun belum tentu juga langsung direspon kan yaaa…
Apalagi kalau misalnya hubungan kita dengan orang tersebut kurang baik, kita baru nongol pas tiba-tiba ada masalah. Bisa jadi orang itu malah bilang, “Lah, dari mana aja kamu selama ini, tiba-tiba nongol malah minta ini itu.”

Tapiii Allah gak gitu, Allah Maha Baik bangettt, Ustad menjelaskan bahkan bagi orang yang bisa jadi sudah bertahun-tahun gak berdo’a pada Allah, kerjaannya bersenang-senang aja, eh pas tiba-tiba dalam keadaan genting (Ustad ngasih contoh terjadi turbulensi hebat dalam pesawat terus tiba-tiba semua orang langsung menjadi hafidz[ah], dari mulutnya keluar ayat-ayat-Nya) tapi kalau dia berdo’a sekali aja dengan hati yang tulus, Allah akan seketika itu juga merespon loh!
Masya Allah…

We go away, Allah stays near. 
Allah is never baid, Allah is always qariib. 
He is always close to us. 
We try to run away from Allah. But we can't. 
It is like silly run away from the air. 
Where are you gonna run?
Allah is like air. We can’t get away from Allah. 

Syaitan said Allah is away from us.
Syaitan said Allah doesn't want to listen us.
No, no, NO!
Setan yang menyerang kita dari segala penjuru untuk meyakinkan kita bahwa Allah jauh.
Setan membisiki bahwa kita hanyalah pecundang, bukan orang alim yang rajin ke masjid jadi kita gak bisa curhat sama Allah, Allah gak mau dengerin curhat kita.
Jauhkan pikiran itu dari kepala kita!
Apapun kondisi kita, pintu-Nya selalu terbuka untuk orang-orang yang ingin kembali.

Ada berapa milyar jumlah manusia di dunia ini?
Emang Allah ngedenger setiap curhatan manusia?
Ustad cerita jangan bandingkan dengan kemampuan manusia.
Seperti pengalaman Ustad sendiri yang telah memiliki ratusan ribu murid di seluruh dunia.
Kalau tiba-tiba ada muridnya yang datang terus bilang “Aku tadi/kemarin yang tanya tentang ini loh, do you remember me?
Yaa..., Ustad bilang mana ingat namanya, apalagi pertanyaannya😂😂😂…
Manusia memiliki keterbatasan dalam mengingat dan merespon.
Tapi Allah nggak, Dia berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya.
Allah hapal semuanya, Allah hapal nama kita, Allah tahu banget apa kebutuhan kita secara spesifik, Allah tahu banget apa yang ada di dalam hati kita.

Semakin penting seseorang, semakin sulit untuk menemuinya apalagi berbicara padanya.
Tapi kalau sama Allah ya beda. Dia Yang Maha Penting, sangat mudah untuk kita dekati.
Kita bisa datang saja pada-Nya kapanpun (إِذَا دَعَانِ) , curhat selama kita mau, gak perlu buat janji terlebih dahulu kan?
Dan pastinya Allah selalu merespon curhatan kita. Masya Allah.
Bahkan di saat-saat terendah kita, saat-saat kita merasa begitu banyak melakukan dosa, gak tahu mau curhat ke siapa lagi, ke Allah lah tempat kita menuju. Ya nggak?

Ada contoh menarik dari Ustad:
Ketika ada seorang tentara yang harus pergi bertugas di tempat yang jauh, terus ibunya mengantar ke bandara dan akan berkata:
A. JIKA anakku nanti pulang, aku akan membuatkkan kue kesukaannya
atau
B. KETIKA anakku nanti pulang, aku akan membuatkkan kue kesukaannya
Maka pasti jawabannya adalah
B!
Ibu tadi menggunakan kata KETIKA, karena rasa sayang dan sangking yakinnya bahwa anaknya akan pulang.

Begitu juga dengan Allah, Dia menggunakan kata “ketika” (bukan "jika") dalam ayat tersebut.
Apa artinya? Allah menunggu do’a kita.

Allah is waiting for your du’a. And His love for you, His closeness for you keeps Him waiting for you to finally turn back to Him.😭😭😭

He is already spoken to you, now is your turn to speak to Him.
Allah promises will respond us immediately.

Dan ayat ini ditutup dengan...
Ada sesuatu yang Allah inginkan dari kita. Apakah itu?
Kita juga harus berusaha untuk merespon-Nya.
Kita meminta pada Allah agar hidup kita aman, tenang, selalu sehat, dikumpulkan bersama orang-orang sholeh/a, keluarga yang penuh cinta, solusi atas segala masalah, dst.
Lalu Allah meminta kita untuk berusaha memenuhi permintaan-Nya juga, tapi Allah gak minta seketika.
Tenang… Allah tahu human nature, kita bukan malaikat, kita makhluk yang lemah, kita suka lupa, kadang kita malas😟, tapi kita harus terus berusaha.
Apa permintaan-Nya? 
Ada di Qur’an. *So we have to listen Qur'an, applied it in our daily life.
Kita harus yakin bahwa apa yang ada di dalam Qur’an itu untuk kebaikan kita sendiri, Allah ingin memudahkan kita. Allah gak pernah ingin menyusahkan kita.

In ahsantum ahsantum lianfusikum (QS. Al-Isra: 7)
If you are going to do your best, you are only do your doing best for your own benefit.

Whose ever are going to struggle, work hard and try to come closer to Allah is only doing the struggle for his own benefit.
Qur'an keeps saying it over again and again.

Let Him speaks to you. 
No body cares more about you than He does.
No body loves you than He does.
No body gives better advice to you than He does. Just listen to His advice. 
It is for us.😭💖

لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Bagian terakhir ayat ini,
Allah menjelaskan gak peduli sebesar apa masalah yang kita hadapi, insya Allah kita tetap berada di jalan-Nya, on the right track. Allah will always guide us.
It depends on us calling on Allah💚.
It depends on us believing that Allah will respond💚.
It depends on us believing that Allah is mujiib💚.
Du'a is endless.
We have to ask to Allah for anything we want.
And we have to have hope on Allah💚.
Du'a just work for the one who believe!

May Allah azza wa jalla makes us people of du’a. May Allah gives us strength and guidance that we need more than anything else.

Sumber: https://muslimcentral.com/nouman-ali-khan-ramadan-gems-night-11-call-upon-me-i-will-respond-to-you/
Tags: Nouman Ali Khan

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama