Sakinah Hingga ke Surga
Kajian Keluarga
Ust. Salim A. Fillah
Masjid Al-Hidayah - Arcamanik - Bandung
Jum'at, 23 Maret 2018


Sakinah asal katanya sesuatu yang tetap, tentram, merasa tidak perlu pindah ke tempat yang lain.

Hati yang sakinah >> hati yang menikmati, yang melekat, yang tidak merasa perlu untuk mengembara ke berbagai perasaan-perasaan selain ketentraman yang indah dari Allah SWT.

Analoginya >>
Orang yang membangun bangunan artinya untuk ditempati. Karena bumi ini tempat hidup bagi tidak hanya manusia, tapi semua makhluk hidup. Jadi kalau membangun sesuatu tapi tidak mau ditempati, jangan membangun!
Bisnis properti >> orang yang membangun bangunan tapi bukan untuk ditempati, tapi untuk investasi, untuk ditunggu nilainya naik terus >> menyebabkan masalah ekonomi, krisis ekonomi.

Sakinah >> maskan >> maskana, terdapat di ayat:
QS. An-Naml: 18 >> semut berbicara ketika melihat bala tentara Nabi Sulaiman
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"
Ada kata maskana di ayat itu adalah residance, bukan sekedar tempat tinggal tapi juga tempat berlindung. Ini pula yang merupakan konsep sakinah.

Kata sakinah juga terdapat di ayat yang paling terkenal >>
QS. Ar-Rum: 21 (tertulis hampir di sebagian besar undangan pernikahan)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Litaskunu ilaiha = merasa tenteram kepadanya

Makna sakinah meliputi 4 hal:
1. Supaya kamu bisa menjaga kesucian dirimu dengan adanya pasangan
2. Membangun athifah (ikatan lahir bathin)
3. Kecenderungan-kecenderunganmu berubah menjadi "kita", menyatu dengan dirimu
4. Supaya kamu merasa "muthmainah"


1. Sakinah makna pertamanya adalah menjaga keselamatan dunia akhirat. Terjaga sampai ke surga.
Adanya pasangan agar kita tidak jatuh pada hal-hal yang tidak disukai Allah >> makna perlindungan, penjagaan dari kebinasaan, menjaga dari hal-hal yang mengganggu kesucian hati dan perasaan kita.

Seruan pada yang belum menikah:
Siapa yang mampu memberi mahar dan nafkah segeralah memiliki istri.
Menikah itu membantu kalian menahan hawa nafsu, menahan pandangan. Lebih mampu membentengi diri >> pertahanan permanen.
Siapa yang belum mampu hendaklah berpuasa. Tapi ini adalah pertahanan temporer (barikade).
Jadi, mau yang permanen atau temporer?

Istri yang baik adalah yang kalau dipandang maka akan menentramkanmu.
Jadi percantiklah dirimu di hadapan suamimu, coba tanya pada diri sendiri:
"Lebih cantik saat datang ke pengajian atau ketika menyambut suami pulang kerja?"
Kalo lebih cantiknya ke pengajian, itu nanti jadi ujian buat ustadznya😂
“Wanita sholihah di dunia nanti di surga lebih cantik 70.000x daripada bidadari.”
Wanita sholihah nanti tinggal di istana surga, kalo bidadari tinggal di tenda surga.
Jadi, kamu mau tinggal di istana atau tenda? Tapi jangan bayangkan tenda pramuka yaaah😅

Ketika kita berpuasa, es buah dan es cendol tampak seksi, tapi ketika waktunya berbuka, maka air putih terasa segala-galanya.
Maka carilah yang “bening”.
Maksudnya bening”?
Bening akhlaknya, bening imannya, kalau bening wajahnya itu bonus.
Jadi, jangan kebalik lebih memprioritaskan bening wajahnya, ini analoginya seperti orang yang lebih menginginkan doorprize daripada hadiah utamanya.

Do’a sakinah:
“Ya Allah berilah aku kecukupan pada yang halal sehingga tidak merasa perlu lagi dengan yang haram.
Limpahilah aku dengam karuniamu sehingga aku tidak perlu merasa minta-minta kepada selain Engkau.”
Tentram banget yaaa kalo kita bisa seperti ini...😍😭😍😭😍


2. Membangun athifah (ikatan lahir bathin)
“Selain rukyah sifatnya, yang lahiriah juga perlu dijaga.”
Apa maksudnya?
Cek:
Bapak-bapak lebih rapi saat pergi kerja atau pulang kerja?
Padahal kalo kita lihat tujuannya:
Pergi untuk ketemu sekedar kepentingan. Pulang untuk ketemu kesetiaan dan cinta.
Kita di dunia ini pergi menuju Allah atau pulang menuju Allah?
Maka dari sekarang kita harus latihan pulang dalam keadaan terbaik.
Nanti saat pulang kembali ke Allah, dalam keadaan yang seperti apa? 😭😭😭

Kesaksian Anas bin Malik:
“Tidak pernah Rasulullah pulang mengetuk pintu rumah istri-isrrinya kecuali telah bersiwak dan memakai wewangian terlebih dahulu.”
Jadi Rasulullah tidak pernah pulang dalam keadaan capek, bau kecut, pakaian semrawut, lunglai.
The best dari penampilan Rasulullah selalu beliau hadirkan adalah saat pulang masuk ke rumah.😍😍😍
Kalo kita the best performance kapan?
Memang penting untuk memuliakan orang lain, tapi manusia yang terbaik adalah yang terbaik pada keluarganya.

Tiadalah berguna segala pujian dari orang-orang di luar sana, follower, dan teman-teman yang jumlahnya mencapai ribuan/ratusan ribu bahkan jutaan di medsos, kalau ketika di rumah kita tidak dikagumi keluarga kita. 😭😭😭

Jadi teringat status ust. Salim:
Sungguh tak bermakna segala puja-puji di luar sana, jika istri sendiri berkata, "Mbelgedhes!" Sungguh tak berarti segala decak kagum dari kejauhan, jika anak sendiri menanggapi, "Halllaaah!" Sungguh tak berharga semua baik sangka dari yang hanya bertemu sesekali, jika tetangga sendiri menyiniskan, "Hadeeehhh!"
Karena mereka adalah saksi utama kita. Yang tidak hanya sejam atau dua jam bersama kita, tapi dalam jangka waktu yang lama.
Rasulullah ﷺ dalam sabdanya yang dicatat Imam At-Tirmidzi:
خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي
"Sebaik-baik di antara kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya. Dan akulah (teladan) yang terbaik di antara kalian, terhadap keluargaku."

Quote ust. Salim A. Fillah:
"Pulang itu harus dalam keadaan terbaik."
Ini latihan pulang kita. Sebab pulang sejati nanti haruslah sebaik-baik diri, pulang kepada Ilahi.

Ust. Salim mencoba melakukan penelitian:
Bertanya pada anak-anak aktivis dakwah "Apakah mau menjadi pendakwah seperti orangtua mereka?”, sebagian besar menjawab tidak mau menjadi ustadz/ah karena dalam ingatan mereka, orangtuanya sibuk, ga sempet nemenin bantuin ngerjain PR, ga sempet nemenin main, pulang selalu dalam keadaan lelah.
Emang sesibuk apa sih kita dibandingkan Rasulullah dan para sahabat?
Sesungguhnya anak-anak itu merasa kehilangan orangtua karena direbut oleh orang-orang di luar sana, orangtua merasa bermanfaat di luar tapi ternyata anak-anaknya kehilangan mereka. 😭😭😭

Akhlak Rasulullah yang berhubungan dengan akhlak terbaik harus kita curahkan pada keluarga:
Rasulullah jadi kuda-kudaan cucu-cucunya ketika usia beliau 60thn. Hasan dan Husein. Masya Allah. Umar mengatakan bahwa tunggangan kalian adalah makhluk yang paling terpuji di dunia dan akhirat. Rasulullah menjawab: "Dan para penunggangku adalah penghulu pemuda-pemuda di surga."

Saran untuk wanita yang sudah bersuami:
Maka para istripun harus berdandan, berpakaian terbaik, wangi, masak masakan yang terbaik sehingga rumah selalu lebih baik daripada yang di luar. Buat suami betah di rumah.

Bahkan ada hadist yang menyatakan: Berikan kesempatan pada istri untuk istihdad (mencukur rambut kemaluan). Sangking spesialnya pulang ke rumah.

Jangan sampai disibukkan urusan luar rumah. Lalu melupakan urusan dalam rumah.
Keluarga merasa mendapatkan sisa-sida energi kita, tapi kita berdalih untuk mencari rezeqi.
Rezeqi itu pasti, kemuliaan yang harus dicari.
Seringkali yang dibutuhkan anak bukan fasilitas 'mewah' tapi kehadiran orangtua seutuhnya.

Bukan kewajiban istri untuk memasakkan suami. Ada hadistnya.
Cucian bisa dilaundry. Rumah berantakan bisa dibereskan sama asisten rumah tangga.
Tapi kehadiran istri seutuhnya tak kan pernah tergantikan.
Ada yang lebih utama nafkah lahir dan bathin, mempersiapkan fisik terbaik, mengungkapkan cinta.

Allah Maha Tahu apa yang ada di dalam hati kita.
Tapi bukan berarti kita tidak mengungkapkannya secara verbal.
Apa buktinya?
Minimal 17x kita ucapkan:
Alhamdulillah >> ungkapan cinta
Arrahmanirrahiim >> ungkapan sayang
Malikiyaumiddin >> ungkapan takut

Saran untuk para suami:
Wanita membutuhkan ungkapan cinta secara verbal juga.
Ini penting untuk menjaga ikatan.
Maka para suami pekalah terhadap kebutuhan istrimu untuk mendengar kata cinta secara langsung.

Pertanyaan eksistensial seperti yang ummul mukminin lakukan pada Rasulullah.
Aisyah bertanya pada Rasulullah:
(Pertanyaan yang berulang-ulang kali.)
“Ada padang gembalaan yang sudah pernah dituju orang lain dangan yang belum didatangi orang, Kemanakah kau akan gembalakan kambing-kembingmu?”
Apa jawaban dari Rasulullah? “Tentu ke yang belum didatangi, ya Aisyah.”

Menggombal ke istri berpahala >> cara untuk memperkuat ikatan suami-istri.
Itulah seninya cinta.
Membangun athifah memang berat, disaat berat godaan datang, rumput tetangga tampak lebih hijau.
Orang yang selingkuh maka kecantikan istri tertutupi.
Lagi ada masalah itu seperti naik roller coaster, maka eratkanlah peganganmu, eratkan pegangan suami istri. Yang ga normal itu lagi bahaya malah loncat.
Ikatan lahir bathin penting untuk dibangun: ungkapan cinta, memberi kejutan hadiah,
Ungkapan cinta di saat tak lazim misalnya: saat istri lagi di dapur masak, bau terasi dan asap tapi suami mau bilang sayang dan memeluk dengan lembut. Walaupun istri memberikan respon "Iih apaan sih kamu".

Tips: ngasih hadiah ke laki-laki kasih barang yang berguna (jam, peralatan bengkel), kalo hadiah ke wanita kasih barang yang ga 'berguna' (bunga, intan berlian emas).😅 😅 😅


3. Tempatkan keluarga kita sebagai bagian dari diri kita.
Kalo lihat makanan enak, memikirkan yang di rumah makan apa yaaa, ini biasa yang paling kuat feeling-nya adalah ibu-ibu.
Kalo pergi ke tempat yang bagus, langsung kepikiran keluarga "Duh kayaknya asyik kalo pergi sama keluarga."
Menikmati sesuatu yang indah kalo tidak sama dengan yang kita cintai, jadi tidak sempurna nikmatnya.
Termasuk kesempurnaan masuk surga, apabila kita dibersamai dengan orang-orang yang kita cintai kelak. 
Bahagia itu kalo dinikmati bareng-bareng >> surga yang paripurna.
Couple time = ngobrol hanya berdua.
Family time = waktu bersama keluarga.
Ga harus pergi jauh-jauh, kadang di rumah dengan suasana yang berbeda sudah cukup.
"Bukan pergi kemananya tapi pergi sama siapanya yang membuat benar-benar terpesona."
Ada family time, ada social time.
Kalo bonding sudah tercipta, kadang kita akan saling mengerti tanpa bicara.
"Bicara tanpa kata. Bisa mengerti tanpa kata." Ini sakinah. Jadi semakin sefrekuensi.😍

4. Tentram ketika bersama berdekatan, tapi juga tentram ketika ada tugas masing-masing.
Pamit dengan kata-kata terbaik.
Andai keberduaan hakiki ada di dunia ini, takkan pernah kutinggalkan engkau walau sedetikpun. Tapi kita sama-sama mengerti, kebersamaan sejati adanya di akhirat nanti, maka sesekali aku pamit pergi, demi menambah bekal kita tuk hari kembali.
Untunglah kau selalu mengerti, saling mendoakan lebih penting daripada selalu berjumpa, dan bertemu dengan sesekali terjeda rindu menderu jauh lebih menguatkan cinta daripada senantiasa bersama.
Yang ikhlas ga harus ringan, berat juga bisa ikhlas.

Seperti Nabi Ibrahim yang ingin menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim pasti ikhlas, tapi juga merasa berat karena itu adalah anaknya tapi karena dilakukan untuk Allah ada kekuatan dari Allah.
Berat karena Allah insya Allah pahalanya lebih besar.
Makin berat makin besar pahalanya. Jihad bisa terasa berat dan ringan.


Tips yang sudah berkeluarga: saling menitip sama Allah.
“Ya Allah, aku tak bisa melihat pasanganku, tak tahu juga apa isi kalbunya, tak bisa juga memalingkannya dari yang haram, maka aku titipkan ia padamu ya Allah.”

Salah satu masalah korupsi bisa dari rumah tangga
Istri mengucapkan: “Aku tidak apa-apa makan sedikit, aku masih bisa menahan lapar, yang tidak aku tahan adalah menahan panasnya api neraka.”
Walaupun seringnya pada kenyataannya istri lebih sering mengucapkan: “Jangan pulang sebelum dapat banyak uang ya!” *wuiiih seremmm, jangan-jangan salah satu penyebab korupsi merajalela adalah karena dari rumah, dari gaya hidup, hiks

Saling menguatkan satu sama lain.
Habiskan waktu bersama: berkendara berdua, nonton bersama.
Minyak wangi misik sering Rasulullah pakai untuk menciptakan sakinah dalam rumah. Jagalah sakinah dalam rumahmu.


PENUTUP
Ada 300 orang baju compang camping, anak panah bengkok, tombak tumpul berkarat, menghadapi musuh 1000 orang dengan kondisi kebalikannya.
Di Badr mereka berjumpa, apa yang membuat 300 menang melawan 1000 orang? Allah menurunkan sakinah, dengan sakinah masalah berat menjadi ringan, bukan hanya sampai ke surga.


TANYA JAWAB
Bagaimana cara mengetahui bahwa cinta yang saya rasakan karena Allah atau karena hawa nafsu?
Mintalah fatwa pada hatimu.
Meski orang lain berkata tidak, jangan ragu untuk mengikuti kata hatimu.
Jika hatimu tentram. Allah akan mudahkan.
Jika itu memang cinta karena Allah, usahakan cari alamat ayahnya, hehe.

Apakah jodoh itu takdir? Kalo iya kenapa kita masih harus memilih?
Ya, jodoh itu adalah takdir dari Allah.
Pilihlah jodoh yang tepat, bukan jodoh yang sempurna.
Kalo dia sempurna, maka dia tidak akan membutuhkan kita.
Pilihlah yang beragama insya Allah engkau akan beruntung.
Takdir itu ga usah dibahas, dijalani aja.
Takdir itu misteri, agar kita meminta yang terbaik, memilih yang terbaik, berdo'a yang terbaik.

Kalo memilih jodoh perhatikan 4 hal:
Hubungannya dengan Allah
Hubungannya dengan ibunya
Hubungannya dengan teman sebaya
Hubungannya dengan anak kecil

Bagaimana ikhtiar akhwat untuk mencari jodoh?
Wasilahnya ke walinya, bukan hanya sebegai juri tapi juga sebagai panitia.
Bisa titip ke ayah atau ke saudara laki-laki.


QUOTE:
The best version of you is for your family.
Akhlak terbaikmu adalah untuk keluargamu.
Tags: Catatan Kajian Islam

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama