BundSay Game 10 (day 1): Karena Semua Indah Saat Kau Percaya


Bismillahirrahmanirrahiim...

Apakah kalian pernah merasa ingin didengar dan ingin dinasehati, tapi bingung mau cerita ke siapa?

Tiba-tiba merasa orang-orang yang biasanya dekat terasa jauuuh…
Tiba-tiba merasa teman-teman yang biasanya mudah dihubungi, lagi pada punya kesibukan masing-masing…
Tiba-tiba merasa sangat ingin pulang, kangen rumah, tapi tapi tapi, koq berat ya…

Aaaah dan saat rasa itu tiba, Alhamdulillah Allah gerakkan tubuh ini, Allah langkahkan kaki ini, Allah ringankan hati ini untuk menuju ke kajian ini.

Kajian yang bagiku terasa tepat, saat jiwa ini butuh untuk diobati dari segala perasaan yang tak menentu.
Kajian yang mengingatkanku tempat kembali terbaik adalah Allah, tempat curhat tersolutif adalah Allah, tempat hati ini menemukan kedamaian sejati adalah Allah


Karena Semua Indah Saat Kau Percaya
Tema: Indahnya Iman
Ust. Nur Ihsan Jundullah (Kang Abe)
Masjid Agung Trans Studio Bandung
Sabtu, 24 Maret 2018, ba'da Ashar

Mari kita simak kisah ini:
Di suatu negeri ada pengumuman: “Jika lahir bayi laki-laki maka harus dibunuh”.
Maka muncullah rasa khawatir pada seorang ibu yang sedang mengandung.
Lalu ibu ini mendapat ilham: "Lemparkan bayimu ke sungai".
Suara hati sang ibu yakin akan ilham yang masuk ke dalam hatinya.
Maka dilemparkanlah bayi itu ke sungai.
Lalu bayi itu diambil oleh seorang wanita.
Wanita itu berpikir: “Mungkin bayi ini bisa bermanfa'at”.
Lalu wanita itu memohon ke suaminya untuk merawat bayi tersebut.
Akhirnya sang suami menyetujui permintaan sang istri >> kebijakan nasional kalah karena suara hati wanita.
Bayi tersebut terus menangis karena lapar.
Maka dibuatlah sayembara siapa yang bisa menyusui bayi ini maka akan dibiayai hidupnya.
Datanglah seorang anak perempuan yang memberitahu bahwa ia tahu ada seorang wanita yang sedang menyusui.
Lalu bayi itu dibawa ke rumah sang wanita.
Ternyata yang akhirnya menyusui dan merawat bayi itu adalah ibunya sendiri.

Coba cek lagi cerita awalnya: Bisikan hati lemparkan bayi ke sungai. Bisikan hati itu adalah ilham dari Allah.

Kisah di atas adalah kisah bayi Nabi Musa.
Kisah yang menunjukkan betapa indahnya kepercayaan, betapa indahnya iman.

Allah SWT berfirman:
وَأَوْحَيْنَآ إِلٰىٓ أُمِّ مُوسٰىٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ  ۖ  فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ  ۖ  إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
"Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang Rasul."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 7)

Bagian “Langsung susui” maknanya:
Supaya nanti ketika banyak ibu yang mencoba untuk menyusui bayi tersebut, ia tahu mana ibunya yang sebenarnya.

Bagian “Hanyutkanlah ia ke sungai” maknanya:
Kadang-kadang perintah Allah di luar logika kita >> untuk menguji kita.

Ketika Allah memerintahkan hal yang di luar rasional >>
Allah akan memberikan ketenangan dan ketentraman.

Tugas kita bukan mencari tahu bagaimana caranya, tugas kita hanya percaya Allah.

Allah SWT berfirman:
فَالْتَقَطَهُ ۥ ٓ ءَالُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا  ۗ  إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهٰمٰنَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خٰطِئِينَ
"Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 8)

Allah ingin memperlihatkan kekuasaannya.
Bayi Musa tidak tinggal jauh tapi malah tinggal di rumah orang yang membuat kebijakan bunuh bayi laki-laki.

Allah SWT berfirman:
وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّى وَلَكَ  ۖ  لَا تَقْتُلُوهُ عَسٰىٓ أَنْ يَنْفَعَنَآ أَوْ نَتَّخِذَهُ ۥ  وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
"Dan istri Fir'aun berkata, (Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak, sedang mereka tidak menyadari."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 9)

Fir'aun menuruti kemauan istrinya untuk mengangkat bayi itu menjadi anaknya sendiri.

Percaya itu tidak langsung terasa sepenuhnya tenang, ada goncangan-goncangan, terasa kekosongan awalnya. 
Itu wajar…
Ada orang yang kita cintai tapi tidak di jalan yang benar lalu ingin kita jauhi pasti awalnya ada terasa kekosongan.
Di situlah ujian-ujian muncul.

Allah SWT berfirman:
وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسٰى فٰرِغًا  ۖ  إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِى بِهِۦ لَوْلَآ أَنْ رَّبَطْنَا عَلٰى قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah)."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 10)

Tapi kemudian Allah kuatkan hati ibu Musa.
Maka berdo'alah pada Allah agar selalu dikuatkan hati.

Allah SWT berfirman:
وَقَالَتْ لِأُخْتِهِۦ قُصِّيهِ  ۖ  فَبَصُرَتْ بِهِۦ عَنْ جُنُبٍ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
"Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, Ikutilah dia (Musa). Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya,"
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 11)

Kakak perempuan Musa mengikuti Nabi Musa. Ia mengikuti adiknya dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan.

Allah SWT berfirman:
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلٰىٓ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ ۥ  لَكُمْ وَهُمْ لَهُ ۥ  نٰصِحُونَ
"dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?"
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 12)

Akhirnya Allah kembalikan bayi Musa ke ibunya.

Allah SWT berfirman:
فَرَدَدْنٰهُ إِلٰىٓ أُمِّهِۦ كَىْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
"Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 13)

Yakinlah bahwa janji Allah itu benar. Allah tidak pernah berkhianat sama sekali.
Kisah pertama tadi tentang keyakinan, ketika Nabi Musa masih bayi.

Kisah inipun berlanjut...
Kisah Nabi Musa ketika menjadi pangeran, Nabi Musa merupakan anak angkat Fir'aun.
Ketika Nabi Musa melihat ada dua orang yang berkelahi lalu ia memisahkan orang yang berkelahi tersebut, antara orang bani Israil dengan orang Mesir.
Ketika mau memisahkan, tidak sengaja siku tangannya membuat orang Mesir tersebut terbunuh.
Niat baik mau menolong orang, eh tidak sengaja melakukan pembunuhan.

Allah SWT berfirman:
فَأَصْبَحَ فِى الْمَدِينَةِ خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِى اسْتَنْصَرَهُ ۥ  بِالْأَمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ ۥ   ۚ  قَالَ لَهُ ۥ  مُوسٰىٓ إِنَّكَ لَغَوِىٌّ مُّبِينٌ
"Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang kemarin meminta pertolongan berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya, Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 18)

Nabi Musa khawatir.
Lalu saat jalan-jalan, orang Bani Israil berkelahi lagi.
Orang Bani Israil keceplosan berkata: “Jangan bunuh orang lagi, waktu itu kan kamu sudah membunuh”.
Berita tersebut menyebar hingga ke Fir'aun.
Akhirnya diketahuilah bahwa ia yang membunuh meskipun tidak sengaja.

Saat kita mau berbuat baik, kadang ada ujian bener ga niatnya mau berbuat baik.
Kisah di atas merupakan ujian berbuat kebaikan bagi Nabi Musa.
Kisah yang dapat kita jadikan pelajaran ketika kita inginnya berbuat baik tapi kemudian muncul godaan-godaan, halang rintang, dan sebagainya.

Ternyata menolong orang berefek Nabi Musa harus meninggalkan Mesir.
Koq berniat baik hasilnya begini?

Nabi Musa lari ke arah sambil berdo'a semoga Allah menunjukkan padaku jalan yang benar.

Di Madian Musa beristirahat, lalu Musa melihat ada 2 orang perempuan menunggu untuk ngantri air.
Kalo kita di posisi Nabi Musa mau nolong orang ga saat keletihan dari Mesir ke Madain?
Padahal sebelumnya niat baik tapi malah jadi buronan karena membunuh.
Apakah itu akan menghentikan Nabi Musa untuk melakukan perbuatan baik?

Tidak, ternyata tidak, meskipun letih, tapi Musa tetap berbuat baik. Masya Allah…
Nabi Musa menawarkan bantuan kepada 2 perempuan tersebut.

Nabi Musa berdo’a:
Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashas: 24).

Lalu salah satu perempuan datang lagi karena perintah bapaknya untuk mengundang membalas jasa.
Ditawari menikahi salah satu anak perempuan dengan mahar kerja ke bapak anak perempuan tsb.
Masya Allah…
Akhirnya, Nabi Musa dapat istri, pekerjaan, dan lingkungan yg baik.

Kadang cara Allah membalas kebaikan tidak langsung dengan kebaikan, ada sedikit keburukan sebelum balasan yang indah dari Allah.

Kisah Musa diangkat jadi Nabi vs Fir'aun
Pengikut Musa bertanya gimana ini di belakang kita Firaun di depan ada laut, apa yang harus kita lakukan Musa?
Pengalaman kepercayaan dan keimanan sudah bertumpuk-tumpuk sejak ia bayi dan remaja, Nabi Musa sangat yakin dengan pertolongan Allah
Kalla inna ...
Tenang Allah akan membimbing saya...
Allah tidak akan menyia-nyiakan saya.
Caranya gimana? Terserah Allah.
Turun perintah Allah:
Pukul tongkatmu ke laut.

Kepercayaan pada Allah SWT tidak akan pernah mengecewakanmu.

Contoh kisah lainnya:
Kisah Siti Hajar
Siti Hajar dibawa oleh Nabi Ibrahim ke suatu tempat yang sangat kering.
Pertanyaannya:
Kenapa ditinggal di sini? Bagaimana caranya kami tetap hidup di tempat seperti ini? Mengapa kamu tega meninggalkan kami di tempat seperti ini?
Pertanyaan ke-4 pertanyaan yang muncul dari iman:
Ibrahim, apa Allah yang memerintahkanmu untuk meninggalkanmu di sini?
Lalu Siti Hajar langsung percaya.
Bayinya mulai menangis.
Ke atas bukit Shofa lalu ke atas bukin Marwah, lewat bayinya nangis lari lagi, terus terusan sampai 7x.
Barulah kemudian muncul air zam-zam.
Ada ujian dulu, tapi percayalah jika ada ujian, maka akan indah pada waktunya.

Allah memberikan jawaban dari arah yang tidak disangka-sangka.

Tidak ada yg menyangka ibunya Musa akan bertemu bayinya lagi lalu menyusui anak sendiri bahkan dapat gaji dari istana.
Tidak ada yg menyangka tongkat nabi Musa.
Tidak ada yg menyangka muncul air di dekat bayi Ismail.

Nabi Ibrahim ditangkap oleh orang-orang karena tertuduh. Lalu dihukum akan dilempar ke api.
Ucapan Nabi Ibrahim saat mau dilemparkan ke api:
Lahaula wala quwwata illa bilah
Allah berfirman:
Wahai api jadilah dingin semua! Dan dingin yang menyelamatkan. Hanya kepada Ibrahim saja.
Saat itulah semua api dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim.
Untungnya perintah Allah tidak berhenti sampai sana kata menyelamatkan, nanti kita tidak bisa masak.
Nabi Ibrahim tidak mendengar perintah Allah untuk mendinginkan api.
Nabi Ibrahim hanya memiliki keyakinan dalam hati.

Allah tidak pernah PHP. Tapi harus kita yakini nanti ada ujiannya dulu.

Beberapa tingkatan yakin:
Yakin hanya dengan wawasan. Ilmu yaqin.
Yakin hanya dengan melihat. Ainul yaqin.
Yakin dengan hati. Haqqul yaqin.

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan gantikan dengan yang lebih baik. Ilmu yaqin.

Misalnya kita udah merasa nyaman, udah cocok di sini, tapi ternyata harus pergi karena Allah. Yakin Allah akan memberikan pengganti yang lebih baik.
Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya. Janji Allah itu pasti.
Makin sering kita mendapat ujian dari Allah makin yakin hati kita insya Allah...
Semoga semakin hari kita semakin dekat dengan Allah SWT.


#level10 #day1 #Tantangan10Hari #GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP #BundaSayang #InstitutIbuProfesional #IIP

Bandung, 2018
Miranti Banyuning Bumi

Tags: Kuliah Institut Ibu Profesional

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama