Bukan Kutu Buku, tapi Pemulia Buku
Catatan Workshop: Membaca Itu Nikmat
Bersama Pak Adi Wahyu Adji
Oleh Rumah Belajar Literasi – Institut
Ibu Profesional Bandung
Jumat, 30 Maret 2018
@Bandung Creative Hub
Akhirnya bisa juga ikutan acaranya RB Literasi IIP Bandung,
setelah berkali-kali gagal karena kalo weekday tentu gak bisa (jadwal ngajar),
kalo weekend jadwalnya bentrok mulu (sok sibuk😜).
Kenapa sih tertarik ikut acara ini?
🍁Karena pertama, aku emang suka membaca, tapi punya dilema dengan waktu membaca yang rasanya kok kurang yaaa & kecepatan membeli buku baru lebih cepat daripada kecepatan membaca, jadilah ada beberapa buku yang masih mengantri manis di rak *dan hmmm rasanya yang memiliki masalah ini bukan aku seorang, ada banyakkk, hehe, cari temen.
🍁Karena kedua, pengen tahu banget tips & trik membaca cepat itu gimana? Emang bisa ya baca buku apapun secara cepat? Jangan-jangan ada yang salah dengan cara membacaku selama ini.
🍁Karena ketiga, aku lagi giat-giatnya mengajak anak-anak di sekolah tempatku mengajar untuk suka membaca (karena berdasarkan info yang kudapat, minat baca orang Indonesia itu sangattt rendah). Nah, ketika menuntut anak-anak untuk suka membaca, itu secara gak langsung menuntut diri sendiri untuk lebihhh suka membaca. Bukankah memberi keteladanan itu lebih berhasil daripada sekedar dengan kata-kata?
Kenapa sih tertarik ikut acara ini?
🍁Karena pertama, aku emang suka membaca, tapi punya dilema dengan waktu membaca yang rasanya kok kurang yaaa & kecepatan membeli buku baru lebih cepat daripada kecepatan membaca, jadilah ada beberapa buku yang masih mengantri manis di rak *dan hmmm rasanya yang memiliki masalah ini bukan aku seorang, ada banyakkk, hehe, cari temen.
🍁Karena kedua, pengen tahu banget tips & trik membaca cepat itu gimana? Emang bisa ya baca buku apapun secara cepat? Jangan-jangan ada yang salah dengan cara membacaku selama ini.
🍁Karena ketiga, aku lagi giat-giatnya mengajak anak-anak di sekolah tempatku mengajar untuk suka membaca (karena berdasarkan info yang kudapat, minat baca orang Indonesia itu sangattt rendah). Nah, ketika menuntut anak-anak untuk suka membaca, itu secara gak langsung menuntut diri sendiri untuk lebihhh suka membaca. Bukankah memberi keteladanan itu lebih berhasil daripada sekedar dengan kata-kata?
Jadi, apa saja yang kudapat saat workshop kemaren?
BANYAAAK😍
Alhamdulillaah🌸
Setelah ikut workshop,
langsung berniat ini harus ditulis pengalamannya, kerennn banget, semoga
semakin banyak yang berambisi untuk suka membaca buku dan membaca buku dengan
tuntas! Jangan kayak aku yang suka tumbang di tengah jalan *duh, ini penyakit
yang harus banget disembuhkan…heu
Profil narasumber:
Baiklah, berikut cerita dari kegiatan workshop “Membaca Itu Nikmat”:
Sebelum mulai belajar, kami diajak menjawab survey:
(Semua peserta diminta berdiri, Pak Adji akan
membacakan suatu pernyataan, jika itu sesuai dengan yang dilakukan peserta maka
peserta tetap berdiri, jika tidak maka boleh duduk.)
Apa saja isi
surveynya?
1. Jumlah buku
yang dibaca 1 tahun terakhir
a. 1-3 buku; b. 4-6 buku; c. 7-12 buku; d. >12
buku
Eh ternyata saat pilihan (d) masih ada yang
berdiri lebih dari 3 orang (termasuk aku, hehe), akhirnya dinaikkanlah lagi
jumlah bukunya, hingga tinggal tersisa 1 orang yang telah membaca 40 buku di 1 tahun
terakhir! *Kerennn! Ga usah ikut workshop
lagi kayaknya, bisa jadi pengisi materi juga nih tetehnya…😍😎
2. Waktu
rata-rata untuk menyelesaikan satu buku (200-300 halaman), dengan aktivitas
lain seperti biasa ya, bukan artinya ngambil cuti gitu, hehe
a. >2 bulan; b. 1-2 bulan; c. 3-4 pekan; d.
<2 pekan
Dan ternyata saat pilihan (d) masih ada yang
berdiri lebih dari 5 orang, akhirnya dipersingkatlah waktunya hingga tinggal
tersisa 1 orang yang katanya pernah menyelesaikan buku dalam waktu 3 jam. *superrr!
3. Frekuensi
membeli buku
a. >6 bulan sekali; b. 2-6 bulan sekali; c. 1
bulan sekali; d. <1 bulan sekali
Dan ternyata saat pilihan (d) masih ada yang
berdiri lebih dari 10 orang, akhirnya dipersingkatlah waktunya hingga tinggal
tersisa 1 orang yang katanya pernah membeli buku 1 minggu dua kali. *luarrrbiasa, kapan bacanya yaaah…
Ternyata kalo minat membeli buku gak usah
diragukan dan dipertanyakan lagi yaaa, hehe. Masalahnya adalah dibaca tuntas ga
buku-buku yang sudah dibeli itu, jangan-jangan karena terlalu dinikmati jadi
lamaaa banget menyelesaikannya. Di saat yang sama, buku-buku baru terus terbit
dan kita makin ketinggalan, hiks. Walaupun tentu tidak semua buku baru terbit
harus dibaca, tetap harus sesuai kebutuhan. Tapi tetap bisa diakalin kok agar
kita bisa menggunakan waktu seefektif mungkin untuk membaca buku.
Penasaran
dengan materinya?
Berikut catatannya:
“Kita akan
selalu menjadi pembelajar dengan membaca buku.”
Workshop “Membaca itu Nikmat” berawal dari pengalaman Pak Adji tahun
lalu. Hasil dari mengikuti tulisan harian Ust. Arafat di channel aplikasi
Telegram dengan ID: ARAFAT, kemudian berlanjut dengan membeli buku Ust. Arafat
yang berjudul “Kangen Ramadhan Lagi”. Kata Pak Adji, buku tersebut membuatnya
kangen (banget) Ramadhan *duh, jadi
penasaran sama bukunya, pas banget lagi moment-nya sebentar lagi Ramadhan…
Bukunya tipis, isinya 30 artikel, yang ternyata banyak mengandung hikmah.
Dari membaca buku tersebut, Pak Adji cerita kalo
sekarang kan zamannya apa-apa serba di-share
di medsos, biasanya yang di-share kebanyakan
orang adalah foto-foto makanan, tempat-tempat kece saat travelling, atau restoran/café yang unik dan instagramable gitu… Nah, itu mah udah mainstream yaah (selain itu Pak Adji juga jarang foto makanan atau
jalan-jalan begitu) jadi kepikiranlah untuk menantang diri sendiri untuk sharing sesuatu >> hal yang disuka
>> foto buku! Tapi tidak hanya foto buku yang baru saja dibeli atau foto
buku yang ada di rak *ups. Yang
beliau share adalah tapi foto buku
beserta review-nya! *WOW, sharing yang bermakna dan bermanfaat
yaah intinya.
"Niat diadakannya workshop ini adalah ingin menularkan semangat membaca buku!"
Pak Adji menceritakan pengalamannya yang berhasil
me-review 30 buku dalam 2 bulan. Masya Allah.
Beberapa buku yang membuatku penasaran untuk
membacanya juga adalah:
🍁Muslim Produktif
🍁Ramadhan. Maaf, kami masih sibuk.
🍁How to Read a Book
🍁Disruption
Untuk review buku Disruption, juga beliau
tulis di selasar.com dan slideshare.com. Bahkan diminta untuk bedah buku online
via Telegram (padahal bukan penulisnya). Buku ini menceritakan bahwa sekarang
kita tinggal di era yang bukan lagi change or die (berubah atau punah)
tapi disrupting
or disrupted (mendisrupsi atau terdisrupsi) -Rhenal Kasali. Disruption.
hal 136-. Kita harus bisa mendisrup diri kita sendiri atau jika tidak maka kita
akan didisrup oleh orang lain, seperti perusahaan besar N*ki* dan B**ckb**ry.
Mengapa
“Membaca itu Nikmat”?
Membaca itu seperti melakukan perjalanan. Tentu
tidak semua dibaca dengan cepat/lambat, tergantung kata-kata yang kita temukan
di dalam buku itu, ada yang mudah/sulit. Pak Adji juga pernah ‘sangat
menikmati’ (dibaca pelan-pelannn) suatu buku, yang berjudul Al-Hikam (buku
wajib untuk belajar tasawuf). Salah satu judul bab-nya menarik: “Apa yang
disembunyikan hati akan terlihat jejaknya di wajah.” *wajar yaa kalo buku-buku jenis ini tidak bisa dibaca dengan cepat…
Ada 4 poin
penting yang akan dibahas di workshop
ini, yaitu:
*Eh kirain
catatan yang di atas tadi udah isi workshop-nya! Hehehe, belum…belummm, itu
tadi baru intro.
1. Bongkar Mindset Membaca
2. Cara Efektif Membaca
3. One Week One Book
4. Cara Asyik Review
Buku
Bongkar
Mindset Membaca
3 Masalah
Utama Minat Baca:
1. Motivasi >> mindset membaca. Salah: membaca itu suatu
keistimewaan; yang benar: membaca itu bukan keistimewaan, biasa aja, seperti
misalnya masyarakat di Jepang yang ‘biasa’ aja membaca buku di kereta atau
sambil mengantri, sudah jadi budaya.
2. Pengetahuan >> ternyata ada loh ilmu membaca, seperti kata
Mortimer Adler dalam bukunya “How to Read a Book”: “Belajar membaca, paling
tidak, sama kompleksnya dengan belajar bermain ski.” Coba search di google: training membaca cepat, biayanya bisa sampai
jutaan!
3. Lingkungan >> cari komunitas yang sefrekuensi, misalnya komunitas
membaca itu nikmat, OWOB (One Week One Book), ODOPfor99days (One Day One Post
for 99 days, selain menulis, kami juga sharing
buku yang sedang/sudah dibaca setiap hari Rabu)
Makna Membaca
Apa makna
“Membaca” yang Anda punya?
1. Menyerap informasi
2. Mencari solusi
3. Langkah “How to be”
4. Just for fun
5. Mencari makna
4 Tipe Minat
Membaca
1. Nggak baca?
Nggak mati.
Dalam 1 tahun terakhir baca 1-3 buku. Waktu untuk
menyelesaikan 1 buku >2 bulan. Seringkali ga ada waktu untuk membaca buku.
Nyaris ga pernah membeli buku, mending uangnya buat yang lain.
2. Nggak baca?
Mau sih, tapi…
Dalam 1 tahun terakhir baca 4-6 buku. Waktu untuk
menyelesaikan 1 buku 1-2 bulan. Seadanya waktu untuk membaca buku. Sesekali
kalo inget membeli buku, atau pas ada book
fair.
3. Nggak baca?
Nggak asyik.
Dalam 1 tahun terakhir baca 7-12 buku. Waktu
untuk menyelesaikan 1 buku 3-4 pekan. Diada-adain waktu untuk membaca buku.
Sering atau minimal 1 bulan sekali membeli buku, punya wishlist tapi tidak banyak.
4. Nggak baca?
Nggak hidup.
Dalam 1 tahun terakhir baca >12 buku. Waktu
untuk menyelesaikan 1 buku <2 pekan. Pasti ada waktu untuk membaca buku.
Sering banget membeli buku, punya banyakkk wishlist.
Nah, langsung
refleksi…, aku tipe yang mana?
Workshop “Membaca itu Nikmat” ini disediakan untuk golongan 2 dan 3
yang mau menuju ke golongan 4. Kalo untuk golongan 1, aaah lambai-lambai
bendera putih deh…
Mitos Salah
Tentang Aktivitas Membaca
🍁Mindset orang rajin membaca: kutu buku, kacamata
tebal, dan kurang pergaulan
🍁Membaca adalah aktivitas orang pintar
🍁Membaca adalah aktivitas luar biasa
🍁Membaca adalah beban
Selama
persepsi yang salah itu ada, sulittt rasanya membudayakan aktivitas membaca.
Mengapa Membaca
itu Penting?
1. Tokoh besar
dekat dengan buku!
Contohnya: Moh. Hatta (koleksi bukunya mencapai
8.000 buku!), Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan Oprah Winfrey.
2. Overload
information
Sayang kalo kecepatan membaca buku hanya 1 bulan
1 buku. Yuk! Dipercepat.
Less time
reading, more time doing.
Caranya bagaimana?
Jangan salah pilih buku yang mau dibaca, bukan
hanya jodoh yang jangan salah pilih, hehe. Karena apa yang kamu baca, mempengaruhi
ucapan dan tindakanmu. Maka salah satu tahapan penting dalam membaca buku
adalah memilih buku dengan tepat.
3. We are in
Disruption Era
Siap-siaplah dengan keterampilan baru, apapun
yang kita geluti sekarang dapat tergantikan di masa mendatang. Maka pelajarilah
keterampilan-keterampilan baru, tidak hanya dari video, tapi juga dari buku!
Cara Efektif
Membaca
Ada membaca cepat dan ada membaca cermat.
Yang dibahas di workshop ini adalah yang membaca cepat ya.
Mitos yang
salah tentang membaca cepat:
🍁Tidak mungkin membaca cepat
🍁Membaca cepat tidak mendapatkan pemahaman
terhadap bacaan
🍁Membaca cepat mengurangi kenikmatan dalam membaca
🍁Membaca cepat hanya untuk orang pintar
🍁Membaca harus perlahan supaya dapat memahami
isinya
🍁Tidak boleh gunakan jari ketika membaca
🍁Membaca harus keseluruhan kata
Mengukur
Kecepatan Membaca
Satuan umum: Kata per Menit (KPM) atau Word per
Minute (WPM)
Rumus: Jumlah kata yang dibaca/Waktu baca (menit)
Aplikasi pada buku:
Hitung jumlah kata dalam 4 baris pertama lalu
dibagi 4 [A]
Hitung jumlah baris dalam 1 halaman [B]
Jumlah kata dalam 1 halaman = jumlah kata per
baris [A] x jumlah baris dalam 1 halaman [B]
Tabel
kecepatan membaca
Kebiasaan
Buruk saat Membaca
1. Gerakan
kepala
Membaca sambil menggerakkan kepala sesuai arah bacaan.
Solusi: menempatkan jari telunjuk di pipi.
2. Vokalisasi
Membaca sambil bersuara jelas atau seperti
bergumam.
Solusi: mengunyah permen, menggigit
pensil/pulpen.
3. Gerakan
bibir
Membaca sambil mengucapkan tanpa suara.
Solusi: mengunyah permen, menggigit
pensil/pulpen.
4. Sub
Vokalisasi
Membaca tanpa suara tapu dengan pengucapan di
dalam hati.
Solusi: tangkaplah maksud gabungan beberapa kata
sekaligus, bersenandung atau sekedar humming.
5. Regresi
Membaca dengan sesekali atau bahkan sering
berbalik beberapa kata atau kalimat ke belakang.
*duhhh, ini
nih yang secara ga sadar sering aku lakukan
Solusi: melajulah terus seperti anda sedang naik
sepeda di jalan yang menanjak, selesaikan saja keseluruhan artikel/bab karena
biasanya akan ada penjelasannya kembali di bagian selanjutnya bila itu penting.
Teknik Dasar
Membaca Cepat
1. Mengenali
kata dengan cepat >>
urutan huruf tidak terlalu penting, cukup mengenali huruf pertama dan terakhir.
2. Meluaskan
jangkauan mata >> bacalah dengan menatap 2-3 kata
sekaligus.
3. Mempercepat
gerakan mata >> latihlah dengan membuat kolom imajiner
(bisa dimulai dari 5 kolom, kemudian semakin lama semakin sedikit) dalam lembar
bacaan anda.
Teknik
Menengah Membaca Cepat
1. Membaca
secara vertikal >> biasanya ini di koran/majalah.
2. Menangkap
ide utama >> inti dari kegiatan membaca adalah
memahami, bukan menghapal. Teknik untuk menguasai ide pokok: menangkap
kata-kata penting dalam sebuah kalimat dan meninggalkan kata-kata lain yang
tidak terlalu penting.
3. Teknik
menyapu halaman bacaan >> ada
beberapa cara, yaitu: line by line
(dibaca secara berurutan), melingkar (tidak membaca semua kata tetapi dicari
kata kuncinya dengan pola melingkar), pencacah (mirip dengan cara melingkar
hanya berbeda polanya), dan tanpa tepi (membaca tapi tidak sampai ke tepi kanan
dan kiri, fokus ke tengah halaman).
Teknik
Lanjutan Membaca Cepat
1. Mindmapping >> bisa sambil/setelah membaca buku.
2. Jurnal
bacaan >> siapkan 1 buku kosong, khusus untuk
menulis bagian penting agar mengingat hasil bacaan. *nah! Mau mencoba teknik ini aaah
3. SQ3R >> Survey-Question-Read-Recite-Review, nama lainnya: PQRST (Preview-Question-Read-Summarize-Test)
One Week One
Book (OWOB)
Mengapa OWOB?
1. Melimpahnya
buku-buku baru >> kita di era overload information, toko buku selalu menjual buku-buku baru
setiap bulannya. “Jangan sampai kita menjadi generasi yang terlewati buku.”
2. Membaca 1
minggu 1 buku itu mungkin >> Bill
Gates 1 tahun 50 buku (dengan jadwalnya yang pasti super padat), Pak Adji
berhasil 6 bulan 40 buku.
3. OWOB adalah
obat >> pahit tetapi baik, berat di awal
selanjutnya mudah. Masyarakat kita kini sedang sakit! Sakit apa? Sakit
literasi. Jadi OWOB merupakan obat untuk sakit literasi, harus dipaksa
(awalnya).
Apa manfaat OWOB?
1. Membuat
manajemen waktu lebih baik >>
karena memiliki target membaca buku, jadi kita benar-benar efektif menggunakan
waktu. Tetap dengan aktivitas rutin sehari-hari juga. Dengan membaca buku dapat
mengoptimalkan waktu yang selama ini tidak bermanfaat (misalnya keterusan
‘menatap’ gadget!). Berdasarkan hasil penelitian: orang Indonesia rata-rata
terpapar gadget 5 jam/hari. Coba ganti, sebagian aja waktu untuk ‘bermain’
gadget dengan membaca buku.
2. Menciptakan
kondisi bahagia >> semakin banyak baca > semakin punya
banyak solusi. Setiap masalah pasti ada solusinya. Setiap buku adalah solusi.
Menemukan solusi (buku) membuat kita bahagia. Insya Allah.
3. Pembelajar
seumur hidup >> long-life
learner! Semakin banyak membaca, kita akan terus menerus haus ilmu. Karena
sadar bahwa kita ‘bodoh’ maka terus membaca buku!
Bagaimana mencapai
OWOB?
1. Memilih
buku yang tepat
>> Pastikan mengetahui mengapa (WHY) perlu baca buku yang Anda pilih!
Bukan sekedar ikut-ikutan tren. Kebutuhan buku setiap orang tidaklah sama.
Alasan bisa beragam: penulis (misalnya penulis favoritku: Salim A. Fillah, Kiki
Barkiah, dll), masalah-solusi, tema (misalnya: pendidikan, parenting, kisah Islami, dll). Perhatikan ketebalan buku untuk bisa
diselesaikan dalam 1 minggu, rata-rata 200-300 halaman.
2. Hitung
jumlah halaman harian
>> Contoh buku setebal 300 halaman. Jumlah
minimal halaman per hari agar bisa diselesaikan dalam 1 pekan adalah = 300/6 =
50 halaman. Sisakan 1 hari untuk cadangan hal tak terduga.
3. Tetapkan
waktu harian membaca buku
>> Dalam 24 jam sehari tentukan waktu untuk
membaca! Durasi min 10 menit. Manfaatkan waktu-waktu awal (pagi hari), jeda,
dan akhir aktivitas (sebelum pulang ke rumah). Gunakan strategi “ngemil”
membaca.
Piramida buku
Jenis kualitas
buku menurut Mortimer Adler (How to Read a Book):
1. Buku sekali baca saja cukup (1 dari 10 buku)
2. Buku menarik dibaca untuk kedua kali (1 dari
10.000 buku)
3. Buku yang tumbuh bersama tumbuhnya pribadi
membaca (1 dari 1 juta buku)
Tips One Week One Book
🍁Tingkatkan kecepatan membaca Anda
🍁Membaca buku secara paralel (>1 buku secara
bersamaan)
🍁Variasi alur membaca (maju/mundur/kombinasi agar
tidak jenuh)
🍁Dekat dengan buku (bawa 1 buku di tas, rumah yang
nyaman buku)
🍁Mencari partner atau komunitas membaca *juga cari pasangan yang suka membaca #eh
🍁Membuat review
buku (sebagai nilai tambah)
Tips Sukses
One Week One Book (untuk para Ibu)
🍁Bacakan buku ke anak-anak
🍁Ketahui jam “me
time” dan manfaatkan secara rutin
🍁Niatkan bukan
hanya untuk diri sendiri tetapi untuk keluarga
🍁Bekerjasama dengan pasangan >> berbagi bacaan,
diskusi masalah keluarga dengan buku, berbagi tugas utama dalam rumah tangga,
dll.
🍁Budayakan
membaca di keluarga (yang mudah,
rutin, dan menarik) >> rutin ke toko buku, memiliki lemari khusus buku di
rumah, memberi hadiah buku, dll
Cara Asyik Review Buku
Buat Apa Review Buku?
1. Melengkapi
cara belajar dengan benar >>
dokumentasi pembelajaran, melatih kepahaman, meninggalkan warisan, dan melatih
keterampilan menulis.
2. Cara
efektif meningkatkan minat baca >> efek
ketagihan, memancing orang lain untuk ikut membaca.
3. Memberi
manfaat lebih >> menambah teman, bisa dibukukan.
Bentuk Review Buku
🍁Formal >> sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia),
terbit di media cetak, umumnya buku-buku baru rentang 6 bulan terakhir.
🍁Informal >> tidak ada aturan baku, menggunakan medsos pribadi,
bisa untuk buku baru/lama.
Cara Asyik Review Buku
1. Judul
menarik >> tidak copas dari judul buku tapi
dimodifikasi dengan inti makna yang sama.
2. Konten
berisi >> alasan memilih buku, kalimat yang
menginspirasi, perbandingan dengan buku yang sejenis, pembelajaran yang
didapatkan, kisah pribadi yang relevan.
3. Foto unik >> gunakan berbagai macam background, pakai bantuan aplikasi.
Jika perlu, sertakan halaman daftar isi dan
sample halaman.
Tips Cara
Asyik Review Buku
🍁Membuat catatan saat membaca
🍁Pilih satu konten utama
🍁Aturan 300 kata (rata-rata daya tahan membaca
seseorang di medsos untuk 1 postingan)
🍁Persiapan yang matang
🍁Menyebarkan di media dan waktu yang tepat
Baca Buku
Zaman Now
Bisa menggunakan aplikasi berikut:
🍁iPusnas
🍁Gramedia digital
🍁Blinkist
🍁Note:
Yang penasaran dengan One Week One Book, Pak Adji menyediakan ebook berikut: bit.ly/Ebook_OWOB
Atau bisa mengunjungi website http://membacaitunikmat.com/
Atau bisa mengunjungi website http://membacaitunikmat.com/
Nemu video menarik tentang membaca cepat.
Ada simulasinya! Yang membuat orang-orang yang
menyimak di sana berdecak kagum pada kemampuan diri sendiri “Oooh ternyata aku
bisa ya membaca cepat!” (akupun merasakan hal yang sama)
Cek di menit
ke 4.57
Gara-gara tadi habis di-mention sama Pak Adji di instastory, jadi kepikiran untuk menambahkan review buku Kangen Ramadhan Lagi di sini, buku yang menginspirasi Pak Adji untuk mengadakan Workshop “Membaca itu Nikmat”.
Emang sih Ramadhan 1440 H belum berakhir, tapi udah setengah jalan niiii, apa kabar kondisi ruh kita? Sudah sedekat apa kita dengan Qur'an?😭😭😭 #selfreminder
🍁🍁🍁
Updated (20 Mei 2019):Gara-gara tadi habis di-mention sama Pak Adji di instastory, jadi kepikiran untuk menambahkan review buku Kangen Ramadhan Lagi di sini, buku yang menginspirasi Pak Adji untuk mengadakan Workshop “Membaca itu Nikmat”.
Emang sih Ramadhan 1440 H belum berakhir, tapi udah setengah jalan niiii, apa kabar kondisi ruh kita? Sudah sedekat apa kita dengan Qur'an?😭😭😭 #selfreminder
Miranti
Banyuning Bumi
-forever learner-
0 Komentar