📚NICE HOMEWORK #1📚 Adab Menuntut Ilmu - Institut Ibu Profesional Batch #3
Bismillahirahmanirrahiim...
Bismillahirahmanirrahiim...
“Jadilah
seorang yang berilmu atau jadilah seorang pembelajar. Atau cintailah keduanya.”
-‘Umar ibn ‘Abdil Aziz-
Nasihat
di atas adalah gerbang untuk melewati jalan yang paling terang (jalan cahaya)
untuk menyusuri lapis-lapis keberkahan.
Maka...
Marilah
bersama-sama menuju gerbang itu.
Marilah
bersama-sama melewati jalan cahaya itu.
Marilah
bersama-sama mengharap dan merindu keberkahan-Nya.
Alhamdulillaah
beberapa hari yang lalu *tiba-tiba* seorang sahabat memberikan informasi
tentang adanya kelas Institut Ibu Profesional. (Penasaran banget dari judulnya,
kayak apa kelas yang isinya pasti ibu-ibu dan ada embel2 kata “professional”,
karena menjadi IBU itu emang susah *pengalaman jadi ibu gurunya anak2 di
sekolah*, pasti keren ini ilmunya buat diaplikasikan nanti).
Alhamdulillaah
walaupun sempet “galau” karena rasanya jadwal kegiatan udah padet, bahkan saat
week end *sok sibuk...huhu, padahal gara-gara kurang bisa mengatur waktu dengan
baik aja ini mah*, akhirnya membulatkan tekad dan memutuskan untuk mendaftar
(Bismillah, semoga Allah memudahkan langkah ini).
Alhamdulillaah
setelah mendaftar *di last day* dan mentransfer *di last minute*, akhirnya
dapet email diterima sebagai salah satu peserta Matrikulasi Institut Ibu
Profesional.
(Sesungguhnya
tidak ada yang kebetulan, bersyukur karena ini bagian rencana-Nya yang indah,
semoga ini jawaban atas do’a agar menjadi hamba-Nya yang lebih dekat
dengan-Nya)
Pelajaran
pertama di kelas matrikulasi IIP adalah tentang “Adab Menuntut Ilmu”. Yappp,
ternyata dalam menuntut ilmu ada adab2nya juga. Karena mengutip dari materi
yang diberikan IIP: “ILMU
itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling
didahulukan sebelum ILMU”.
Setelah
mendapat materi, kita diwajibkan mengerjakan PR *wooow ada PRnya, hahaha*, tapi
seruuu karena PRnya adalah menulis *lumayan nih jadi motivasi tambahan biar mau
mulai menulis di blog*
Pertanyaan-pertanyaan
PRnya menarik banget, sebenernya intinya buat refleksi diri sendiri juga
*mengajak untuk melakukan kontemplasi*, mau mempelajari ilmu apa di universitas
kehidupan (karena menurut saya proses belajar ilmu kehidupan sesungguhnya
dimulai ketika kita “tamat” sekolah dan kuliah, saat ga ada dead line dari
sekolah/kampus, saat ga ada kewajiban tugas2/ujian2, saat ga ada yang mengejar2
(baca: dosen :p), naaah bagaimana caranya kita tetap meraih ilmu sesuai target
yang kita tetapkan sendiri? wiiih berat deh!)
Tapi
ternyata jawabannya ada di salah satu syair Imam Asy-Syafi’i: “Duhai saudaraku,
takkan pernah kau mampu meraih ilmu, kecuali dengan enam yang harus terlaku:
kecerdasan, semangat, kesungguhan, pengorbanan, membersamai guru, dan
panjangnya waktu.”
Semoga
dengan mengikuti kelas IIP ini, syarat-syarat untuk meraih ilmu dapat terpenuhi
sehingga ilmu dapat diraih dan dapat menebar manfa’at dari ilmu tersebut.
Kembali
ke PR, di kelas matrikulasi IIP diberi nama Nice HomeWork (NHW), dan berikut
jawaban-jawaban saya:
1.
Tentukan
satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Insya
Allah saya ingin mendalami ilmu agama Islam. Jika tujuan hidup ini adalah untuk
beribadah pada Allah, maka sudah se-wajibnya-lah kita mengisi hari-hari kita
dengan mempelajari ilmu-Nya. Kalo dulu pelajaran agama hanya kita dapati di
bangku sekolah, lalu berlanjut di perkuliahan (walau porsi di SKS sedikit *banget*
tapi Alhamdulillah ada komunitas mahasiswa Islam yang rajin berbagi ilmu, tapi
dulu saya merasa belum memprioritaskan ke arah sana T_T), maka selanjutnya
pertanyaannya setelah lulus dari bangku sekolah dan kuliah, kita mau mencari
ilmu agama kemana?.
2.
Alasan
terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
© Rasanya “iri”
melihat anak-anak yang saya didik di sekolah (saya adalah guru di SD Mutiara
Bunda *sekolah bernuansa Islam*) mendapat porsi pelajaran agama dan qur’anic
yang besar dalam satu minggu dan tentunya dengan cara yang menyenangkan (sambil
bernyanyi, drama, atau story telling, intinya anak-anak memperlihatkan wajah-wajah
bersemangat dan happy), hmmm kalo dibandingkan zaman saya dulu yang masih
konvensional, porsi belajarnya hanya sedikit, dan caranya monoton... eheuu.
Jadi saya *ga mau kalah donk* dengan anak-anak yang semangat belajar ilmu agama
sedini mungkin. Aaaah semoga kami termasuk generasi yang membangkitkan kembali
kejayaan peradaban Islam (Aamiin).
© Setelah
mendengarkan video ceramah dan animasinya Ust. Nouman Ali Khan, rasanya seperti
mendapat pencerahan bahwa Masha Allah... Al-Qur’an itu sungguh indah bahasanya
dan maknanya. Yapp, beliau membahas Al-Qur’an dari segi bahasa. Ternyata
pemilihan kata, susunan kata, pemaknaan Al-Qur’an bagi yang memahami bahasa
Arab sungguh membuktikan bahwa Al-Qur’an itu bahasa langit, sempurna.
© Alasan
terakhir (last but not the least) salah satu bentuk pengabdian pada orang tua,
menjadi anak sholeha. Karena insya Allah semakin diri ini berilmu, semakin
memotivasi untuk berbakti pada orang tua.
3.
Bagaimana
strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
© Belajar dari buku-buku Islami
(Alhamdulillah selama satu tahun belakangan ini, buku-buku yang saya baca, saya
fokuskan bertema Islam). Sekalian mau rekomendasiin beberapa buku di antaranya:
ü 1001
Inventions and Awesome Facts from Muslim Civilization à bagi
yang belum tahu bahwa Islam sangat berjaya di abad 700-1700 maka siap-siap
tercengang dan terpesona dengan apa yang di dalam buku ini; saya beli yang
versi kids, jadi seru banget isinya sebagian besar gambar, dengan tulisan
besar, desain tata letaknya ciamik, berwarna-warni, memanjakan seorang visual
banget. Dan isinya lengkap tentang penemuan-penemuan ilmuwan islam di bidang
medis, arsitektur, astronomi, matematika, dll.
ü Lost
Islamic History dan Muhammad Al-Fatih 1453 à sejarah
selalu menarik untuk dibaca, apalagi tentang Islam dan ditulis dengan bahasa
yang baik. Dan setiap membaca buku sejarah Islam selalu bergetar hati ini
membayangkan betapa mulianya Islam jika dijalani secara kaffah, peradaban pun
begitu maju, rakyat sejahtera, kedamaian begitu terasa. Aaaah semoga jiwa-jiwa
yang merindu kebangkitan Islam bisa terinspirasi dari kisah2 ini dan
mengamalkannya untuk menjadi umat yang lebih baik.
ü Komik 33 Pesan
Nabi jilid 1-3 à cocok
banget buat yang lagi nyari bacaan ringan tapi mendalam, sarat makna, ga bikin
bosen dibaca berulang-ulang; sukaaa sama gambar ilustrasinya yang khas
penulisnya.
ü Muhammad
jilid 1-4 karya Tasaro GK (tapi saya baru baca sampe jilid 2) à bagi siapapun yang merindukan membaca
kisah Rasulullah dengan sentuhan bahasa novel, cobalah baca buku Muhammad karya
Tasaro... siap-siap tertawan dengan bahasanya yang mengalir membawa kita
merasakan kehidupan saat di zaman Rasulullah.
ü Lapis-lapis
Keberkahan à mengajak
kita tidak menjadikan bahagia sebagai tujuan, melainkan keberkahan dari-Nya.
Bukan nikmat atau musibahnya, tapi syukur dan sabarnya.
©
Belajar tahsin (Alhamdulillah sudah
berjalan hampir 2 bulan di LKP TAR-Q). Sebenernya agak malu karena baru serius
belajar tahsin sekarang, aaah tapi biarlah terlambat daripada tidak sama
sekali. Bukankah Allah akan melihat usaha kita untuk mendekat pada-Nya? Dan di
tahsin 1 ini jadi tahu kesalahan-kesalahan umum yang terjadi, yaitu: konsistensi
tanda panjang, keseimbangan tanda ghunnah, tuntutan kesempurnaan vokal, dan
pengucapan huruf sakinah”.
© Les bahasa Arab (Alhamdulillah sudah
berjalan hampir 5 bulan di masjid Salman ITB *awalnya*, tapi ternyata seiring
berjalannya waktu peserta les bahasa Arab semakin sedikit, jadi saat kami ingin
melanjutkan ke level selanjutnya harus pindah ke tempat belajar lain *tapi
pengelolaannya masih tetap di bawah masjid Salman ITB*, jadi lokasi barunya
adalah lembaga pendidikan Al-Hakam di jln. Gagak).
© Menyimak kajian-kajian Islami (rekaman
atau datang langsung). Alhamdulillah di Bandung bertebaran banget kajian-kajian
yang bagus nan dikemas menarik, tinggal kitanya mau apa mau melangkahkan kaki
ke majelis-majelis ilmu (tinggal pilih mau tentang apa, mau di mana, mau ngajak
siapa :p). Referensi kajian yang menarik, ada di pemudahijrah, pemudaistiqomah J
4.
Berkaitan
dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari
ilmu tersebut.
© KEEP ON TIME. Karena aktivitas
senin-jum’at bekerja, terkadang godaan untuk beristirahat dan berleyeh-leyeh di
saat week end sangatlah besar, butuh usaha yang bener-bener kuat untuk mau
melangkahkan kaki keluar menuju tempat mencari ilmu dengan tepat waktu!
© KEEP ON REPETITION. Sekarang saya sedang
berusaha istiqomah, ba’da shubuh (setiap hari) minimal setengah jam mengulang
pelajaran tahsin dan bahasa Arab.
© KEEP ON FIRE. Kalo lagi lelah, selalu
ingat perkataan Rasulullah yang ini: “Istirahatku sesungguhnya nanti di akhirat
(surga)” atau perkataan Al-Imam Asy-Syafi’i: “Jika kau ada di jalan menuju
Allah, melesatlah kencang. Jikapun sukar terasa, maka berlari kecillah
melenggang. Jika tersapu lelah, maka berjalanlah menghela lapang. Jika tak
mampu, tetaplah maju meski merangkak nyalang. Dan JANGAN PERNAH SEKALI PUN BERBALIK
KE BELAKANG”
Miranti
Banyuning Bumi
Peserta
Matrikulasi Ibu
Profesional Batch #3
terimakasih sudah menuliskan ini di blog :) salam kenal dari Rere
BalasHapus