Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, jujur gak nyangka banget bakal memutuskan ngambil les Bahasa Arab Alquran!
Dulu kalau ngomongin tentang les bahasa, yaa tak lain dan tak bukan pasti les Bahasa Inggris udah jadi suatu keharusan dan kebutuhan gitu, dari kelas biasa (Grammar dan Conversation), TOEFL, dan IELTS pernah dicoba😂.

Tapi kalau Bahasa Arab?
Duh, kayaknya belajarnya bakal susah banget dan lama deh...
Gimana kalau ternyata harus ada basic kayak anak pesantren gitu…
Gak tahu juga mau belajar di mana (ini mah belum nyari aja), padahal di seberang kampus adaaa (tapiii waktu itu hatiku belum tergerak)
Hmm kayaknya waktu kuliah gak ada waktu deh (sok sibuk, alasan banget ini)😔
Astaghfirullah… Banyak banget excuses-nya…

Padahal aku tahu Alquran itu dalam Bahasa Arab (pasti bakal beda kan rasanya kalau bisa ngerti versi asli vs harus baca terjemahannya dulu).
Padahal aku pernah baca kalau Bahasa Arab itu spesial makanya Allah pilih itu sebagai bahasa Alquran.
Padahal padahal ada banyaak teori yang pernah mampir di depan mataku, masuk ke dalam pikiranku, tapiii sedihnya belum menyentuh hatiku.

Nah terus kok akhirnya sekarang bisa mulai belajar Bahasa Arab Alquran?
Hmm emang awalnya cuma sekadar tahu bahwa Bahasa Arab itu penting, tapi belum digali lebih dalam, belum ada dorongan hati ke arah sana, belum dapet moment WOW!-nya.

Sampai akhirnya Allah menunjukkan kepadaku berkali-kali moment WOWs itu. Sebagian besar lewat lecture-nya Ust. Nouman Ali Khan (udah pada tahu kan ya, Ust. Nouman itu expert dalam menjelaskan Alquran dari segi linguistik, yang bikin kita terharu banget sama keindahan bahasa Alquran, ketagihan mau dengerin lecture-nya yang lain, dan cara Ustad menyampaikan penjelasan Alquran itu masya Allah mudah dicerna bagi orang awam!). Dan juga beberapa kali aku simak di kajian Ust. Adi Hidayat (selalu kagum sama kecerdasan luas biasa Ust. Adi dalam menghapal dan menjabarkan kata-kata dalam Alquran, sistematis dan jleb!). Masya Allah ternyata bahasa Arab itu luasss dan dalem banget maknanya!
I have been missing this my entire life! I need more than just ‘reading’ Alquran.
Alhamdulillah, from that moments I felt Allah has showed me His light.
Alhamdulillah, Allah membukakan hatiku.
His light met the light in my heart.
Rasanya tuh masya Allah kayak ada magnet buat lebih akrab sama Alquran. Alhamdulillah.

Sebenarnya aku pernah belajar bahasa Arab di Masjid Salman ITB (tergeraknya pas udah lulus, bukan pas kuliah). Pas level 1, bahasa Arab yang dipelajari di sana lebih ke bahasa percakapan, terus di level 2, Ustad mulai memberi contoh dari Alquran.
Tapi rasanya belum maksimal, banyak bolong (baca: bolosnya). Pengen ngulang😭, kayak belum membekas dan mengena, hiks. Ya Allah, please give me one more chance to get closer with Your Book.

Aaand, Alhamdulillah Allah responded my dua.
Allah memberi kesempatan padaku untuk belajar bahasa Arab Alquran lagii.
Yup Alhamdulillah, Allah mempertemukanku dengan QAC (Quranic Arabic Course).

QAC ini metode belajarnya menyenangkan banget, gak rela kalau telat apalagi gak dateng kelas!
Meskipun aku dapet jadwal kelasnya Sabtu-Minggu jam 7-10 pagi, di Kalibata pula!
Alhamdulillah Allah mudahkan fisik dan hati ini untuk selalu hadir dan on fire to learn the Quran.

Jadi, gimana awal pertemuan dengan QAC?
Dari komunitas Nouman Ali Khan Indonesia. Masya Allah aku ngerasain ini salah satu komunitas yang berkaaah banget, yang selalu memotivasi diri ini untuk lebih giat lagi belajar tentang Islam.
Jadi pendiri QAC ini adalah a couple “Mas Fikri-Mbak Yulia”, mereka berdua juga termasuk generasi awal yang menggerakkan komunitas Nouman Ali Khan Indonesia, masya Allah.
Bersyukur banget bisa bertemu langsung sama mereka berdua, pertama kali itu pas di kepanitiaan Story Night “Miracle” dan Alhamdulillah setelah itu jadi rutin bertemu di saat silahturahim volunteer NAK Visit Jakarta, hingga akhirnya ikut kelas QAC yang Batch Kalibata. Indeed, Allah is the best planner of our life. Just trust Him!

Lalu kenapa memilih QAC bukan les Bahasa Arab lainnya?
First, I just fall in love with the QAC’s tagline "Let Quran embrace your heart."
Masya Allah, do you feel it?
Di kalimat itu bukan kita yang ‘memeluk’ Alquran. No! Manusia gak kan mampu, it is tooo great, lemesss deh kita saat tahu the greatness of the Quran. Jadi kata yang lebih tepat adalah biarkan Alquran yang memeluk (hati) kita.
Biarkan kata-kata-Nya merasuki hati kita, melembutkan hati kita, menundukkan jiwa kita di hadapan-Nya, menguatkan hati kita untuk menghadapi ujian-ujian dari-Nya, mengobati dan menghibur hati kita dengan janji-janji indah tentang surga-Nya yang tertulis di sana.
Second, when I joined the QAC class preview in BSD, I just like their way when deliver the lessons. 
It's like Ust. Nouman Ali Khan's style, with beautiful stories from Quran (Quran gems), daily life example, jokes, sooo made us easy to realize how Quran is amazing.
Masya Allah… Tabaarakallah💗💗💗.
The beauty of the Quran is indeed undeniable!

Third, emang udah jodoh aja kali yaaa, hehehe. Alhamdulillah. Penting bagiku untuk memilih tempat belajar yang bikin hati nyaman. Karena sudah pernah berinterasi sebelumnya sama Mbak Yulia dan Mas Fikri, makin ngerasa kayaknya cocok nih kalau belajar sama mereka, terbuka pada pertanyaan-pertanyaan yang awam, enak diajak diskusi, bener-bener gak ada kesan ‘menggurui’ tapi lebih mengayomi.

Kenapa ikut yang di Kalibata? Gak kejauhan tuh kalau dari Tangerang?
Kebetulan informasi pertama yang di-share di grup Silahturahim Panitia NAK itu yang kelas di Kalibata, karena host (penyedia tempat belajarnya) adalah salah satu anggota yang rumahnya di sana. Tanpa pikir panjang, selama masih di area Jakarta, bismillah daftar, Tangerang-Jakarta akses transportasi publiknya gampang kan yaa. Dan ternyata Kalibata itu deket sama Pasar Minggu, jadi bisa nginep di rumah Eyang deh pas hari Sabtunya. Alhamdulillah. Terusss dapet bonus lagi dari Allah, temen 1 kantor tiba-tiba berminat juga, padahal aku nggak ngajak secara langsung karena kuota udah terlanjur penuh. Eh tapi karena dia lihat status WA-ku terus nanya masih bisa join kah, dan ternyata ada 1 peserta yang mundur, jadi bisa nambah orang. Masya Allah Alhamdulillah jadi ada temen bareng dari Tangerang. Masya Allah betapa Allah mudahkan banget💗.

Ceritain dong gimana rasanya belajar Bahasa Arab Alquran di QAC!
Asik-able dan penuh haru deh pokoknya, hehe.
Kita dikasih 2 modul: 1 Theory Book dan 1 Work Book.
Gak perlu buku catatan tambahan karena modulnya gak diprint bolak-balik jadi ada sisi kertas yang kosong untuk dijadikan catatan, bahkan sebenarnya di sisi yang ada tulisan materinya tersedia area kosong yang cukup banyak jadi bisa diselipkan catatan-catatan kecil gitu.
Di awal kelas biasanya Mas Fikri suka cerita dulu (buat pemanasan otak, suasana weekend soalnya jadi butuh trigger lebih), bisa dari kisah di Alquran, kisah inspiratif, refleksi pengalaman, atau isu terkini di negeri ini gitu. Terus review sebentar materi pertemuan sebelumnya, terus baru deh masuk ke materi belajar hari itu.
Belajar 3 jam gak bosen tuh? Absolutely no! Tenang guys, bakal ada break 2x biasanya. Alhamdulillah bisa ngelemesin badan dan otak dulu sambil refill energi (baca: ngemilll), huehehe.

Btw, Mas Fikri selalu ngingetin untuk tutup bukunya dulu dan dengarkan saja dulu, nanti aja nulisnya. Nah sebenernya ini agak sulit ditaati bagiku yang selalu siap sedia mencatat setiap ada insight. Tapi aku jadi berusaha belajar gaya baru, simak dulu dengan baik baru setelah itu mencatat, well it’s work too for me, jadi lebih fokus mendengarkan dan menyerap ke dalam hati dan pikiran.

Oiya, bahasa Arab itu termasuk bahasa paling sulit di dunia loh! Bersama dengan bahasa Cina dan Jepang. Sedangkan bahasa Indonesia termasuk bahasa yang paling sederhana di dunia. Nah jadi kebayang tantangan para ulama kan untuk menyampaikan pesan Alquran dari bahasa yang kompleks ke bahasa yang simple. Oleh karena itu di QAC kita juga sesekali menggunakan bahasa Inggris, karena makna katanya yang lebih dekat dengan bahasa Arab.

Pasti pada bertanya-tanya gimana ujiannya kannn? Haha, tenaaang, ini gak kayak ujian yang menegangkan ala-ala sekolah dan kampus gitu. Ini santayyy (tapi teteup sih ada sensasi degdegannyaaa), judulnya self-assessment jadi nanti kita periksa masing-masing. Bahkan yang gak kan ada di tempat lain adalah pas sambil ujian bisa sambil ngemil-ngemil kita, haha. Stress release….
Eits emang disediakan cemilan? Hmm, ini bonus dan rezeqi kelas iniii. Alhamdulillah host kami superrr baik dan murah hati, selain menyediakan rumahnya untuk belajar bareng juga menyuguhi macem-macem cemilan yang selalu menggoda. Bahkan sempet berbagi resep pula, masya Allah tabarakallah!

Apa saja yang dipelajari di QAC?
QAC mengajak kita untuk mempelajari bahasa Arab Alquran tingkat basic, jadi bener-bener step-by-step gitu. Dimulai dari belajar tentang kata dalam bahasa Arab (Ism, fi’l, dan harf), lalu berlanjut ke fragmen, dan akhirnya kalimat.

Kita akan diajak melihat apa sih perbedaan antar jenis kata dalam bahasa Arab melalui contoh-contoh, bagaimana antar jenis kata tersebut tidak bisa menggantikan satu sama lain, kemudian bareng-bareng kita membuat kesimpulan. Begitu pula dengan fragmen dan kalimat, kita akan diajak menemukan sendiri apa karakternya yang dapat membuat kita ngeh ketika nanti diaplikasikan saat membaca Alquran.

Yang aku suka dalam belajar bahasa Arab Alquran adalah belajar melihat dan menemukan pola! Step by step-nya tuh keren banget. Grammar breakdown!. Masya Allah! Kalau kata anak IT, ini tuh kayak memecahkan kode (ala-ala kriptografi gitu), harus tahu kuncinya untuk memahaminya. Atau kayak menyusun puzzle, awal-awal kalau gambarnya belum utuh maka kita masih bingung sambil terus pelan-pelan mencari pasangan satu sama lain, saat mulai tampak sebagian gambar utuh maka kita akan semakin excited, dan ketika bisa menyelesaikan satu gambar utuh pasti rasanya terharu banget (apalagi kalau 500, 1000 pieces! Ya nggak?). Nah, itu juga bisa kita rasakan setiap membedah ayat Alquran, hmm jangankan 1 ayat, 1 kata aja bisa dijabarkan dengan panjang kali lebar jadi udah bisa bikin kita meleleh banget😭. Ya Rabb, Your words are sooo deep.

Bakal banyak hapalan gakkk? Hmm, bagi yang sudah pernah belajar bahasa Arab mungkin agak "trauma' dengan banyaknya hapalan istilah baru (rasanya too much gitu tapi belum ngerti apa-apa, huhu). Meskipun kita pasti tahu kalau belajar bahasa asing ya mau gak mau bakal menghapal kosa kata baru kan ya. Tapi (lagi-lagi) tenaaang, kurikulum QAC sudah dirancang menjadi lebih mudah gitu, istilah dalam bahasa Arab gak dikeluarkan semua, hehe. Beberapa menggunakan istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia kayak feminin/maskulin, jadi lebih familiar. Terus untuk kata-kata yang perlu dihapal, disajikan dalam bentuk tabel atau dikotakin gitu, menurutku ini mempengaruhi sisi psikologis peserta, jadi terlihat lebih ringkas dan gak membebani untuk menghapalnya😇.

Oiya, di awal pertemuan QAC kita diberi motivasi melalui hadist ini:
عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ »
 “Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

Masya Allah... kita yang kesulitan dan salah-salah teteup diberi ganjaran pahala loh sama Allah, dapet 2 pula, betapa sayangnya Allah ke kita😭💖. Semoga terus semangat dan istiqomah beajarnya!

Apa momen berkesan di QAC?
Banyaaak banget moment berkesannya, masya Allah, rasanya pengen terus-terusan gak cuma 10 pertemuan aja, iman booster banget kalau habis ikutan kelas ini!
Salah satu momen berkesan di QAC adalah saat membahas potongan ayat dari QS Al-Ma’un 107: 3.

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
"dan tidak mendorong memberi makan orang miskin."

Nah sekarang kita coba lihat lebih dalam, dari segi tata bahasanya.
Di terjemahan tersebut kita menggunakan kata kerja yaitu "memberi makan", tapi dalam bahasa arabnya menggunakan kata طعام yang berarti "food" atau "makanan" dan termasuk ism (sebagian menyebutnya kata benda), bukan kata kerja. Ini dilakukan agar lebih mudah dipahami oleh orang awam yang belum belajar bahasa Arab Alquran.
Apa bedanya?
Kalau memberi makan, artinya makanan itu awalnya punya kita dan diberikan kepada orang lain. Tapi jika di dalam ayat tersebut diterjemahkan sebagai "makanan orang miskin", milik siapakah sebenarnya makanan itu? Ya, emang milik mereka, orang miskin.
Nah bakal beda banget kan feel-nya setelah kita tahu arti dari segi linguistiknya.
Jadi, kita bukannya memberikan apa yang kita miliki, tapi kita memberikan apa yang memang pada dasarnya milik mereka.

Maka sebaiknya bagaimana cara memberikan hak seseorang pada orang tersebut?
Tentu harus dengan cara yang baik-baik, gak asal kasih aja seolah-olah kamu bos yang berkuasa, no no no! Allah udah menitipkan makanan itu ke kita, jadiii kita harus memberikannya dengan sikap terbaik, memberi salam dan senyum.

Yup, Masya Allah kerasa banget bedanya setelah mulai belajar bahasa Arab Alquran.
Alhamdulillah melalui QAC, aku semakin menyadari kenapa Allah turunkan Alquran dalam bahasa Arab.
Arabic language is sooo effective, efficient, and sophisticated!
With understanding of Arabic language, the Qur'an looks so deep, beautiful, and amazing.
Yess, the Qur'an is the real miracle.
Harus nyiapin tisu deh di kelas😭.
Bahkan dari ‘cuma’ ngebahas ayat yang pendek aja, udah jleb, Alhamdulillah diingetin sama Allah.
Penasaran sama Quran gems lainnya?
Insya Allah di tulisan berikutnya ya.

Kalau ditanya apa yang beda antara sebelum vs sesudah ikut QAC?
Bagiku selama ini kalau baca Alquran ya 'baca' aja, kalau mau tahu apa artinya harus baca terjemahannya. Tapi kayak masih hambar gitu loh😭.
Alhamdulillah sekarang jadi lebih pelan-pelan (belajar menikmati), dalam pikiran tuh jadi kayak nge-scan setiap kata (grammar breakdown: start!), ini termasuk harf/ism/fi'l ya, ini pola hubungannya apa ya dengan kata yang lain, ini Allah lagi ngomong ke siapa ya, ini konteksnya apa yaa, dst..dst...
Bukan artinya jadi gak butuh Alquran versi terjemahan ya (perjalanan masih jauuuh), tapi jadi lebih penasaran buat nge-bedah perkata dan lebih termotivasi untuk baca tafsir Alquran.

Jadiii kalau kita (cuma) baca Alquran dan terjemahannya itu kayak berenang di permukaan samudra, dari ujung yang satu ke ujung yang lain, udah selesai. Tapiii kalau kita baca Alquran sambil berusaha untuk memahami apa yang Allah katakan, itu kayak menyelam sampai relung dan palung dasar samudra! Huwaaa kebayang gak sih seluasss apa itu samudraaa, hidden treasures-nya unlimited!

Dan tenaaang…, jangan merasa terintimidasi dengan lautan ilmu pengetahuan (Alquran) yang begitu luas tak bertepi yang belum kita ketahuinya sama sekali, let’s take a deep breathe…. Ambil langkah sedikit demi sedikit, kalau kata Ust. Nouman Ali Khan "Since the Qur'an is lifelong guidance, learning Arabic is lifelong journey", sooo enjoy the journey!

Oiya bonus ikut QAC ini jadi ada saudara/i baru sesama students of the Qur'an! Alhamdulillah. Yang di Batch Kalibata ini kebetulan semuanya perempuan, cocok banget deh pas the last day of the class kita pake pinky-pinky buat photo session, hehe.
Jazakumullah khayr QAC💖💖💖
Barakallahu fii kum💟

Yang mau tahu lebih lanjut tentang QAC bisa cek IG mereka di @qacjakarta atau kontak mbak Yulia di https://wa.me/6287877622174

P.S.:
Ssttt udah tahu belum? Ada account IG yang kontennya itu unboxing Alquran dengan cara anak milenial dan asik-able banget loh. Kalau belum, cek di sini😊:


View this post on Instagram

Hmm... Sebelum baca ini, coba baca tulisan di postingan sebelum ini ttg الرحمن biar lebih nyambung. So, di ayat itu, ayat di surah Fatihah, yg tiap hari kita baca. Kalau kita lihat dari grammarnya, itu punya makna stabil, konstan, forever. You know guys, Allah doesn't care, gak peduli dengan apa yang udah kamu perbuat, bikin dosa ke Allah, bikin kesalahan ke Allah. Allah, apapun yang terjadi denganmu. Allah still lovin' you. Why? Cuz you are hamba-Nya. And then Forever. Sayangnya Allah, Cintanya Allah itu selamanya, baik saat kita berada di dunia atau nanti saat di akhirat. You know, Ar Rahiim, akar katanya sama dg Rahm, identik dg Rahim pada ibu yang mengandung. You know, saat bayi di dalam perut itu nendang-nendang perut ibunya, bikin sakit, capek, berat kemana-mana, tidur jadi gak nyaman. Sang Ibu gak ada pernah ngomel atau marah sedikitpun kan dg bayi dalam kandungannya. Dan saat di luar kandungan itu panas banget, atau dingin banget, sang Ibu tetep njaga jangan sampai ada apa-apa dg kandungannya, dg rahimnya. You know, sayangnya Allah jauh lebih daripada itu ke kamu. Jangan pernah berfikir saat kamu dpt ujian, dpt musibah, lagi susah "Ooo... Allah gak sayang lagi ini sama aku" Noooo.... NO Allah gak pernah gak sayang sedikitpun ke kamu. Selamanya, Allah tetap sayangin kamu. Allah mah gitu, kita udah maksiat, bikin dosa, durhaka banget. See? Masih aja Allah kasih rizki, masih aja kita hidup. Coba klo Allah itu bukan Ar Rahiim. Udah tamat dah kita dari dulu. So, pliss jangan sia sia in Allah, jngn php in Cinta nya Allah, bertepuk sebelah tangan itu sakit uiyy, cinta dibales nyakitin itu 💔 patah banget 🤧 So, jangan gituin Allah. 🙂 ok #QuranReview Peka yuk, dg sayangnya Allah 🙂
A post shared by QURAN IS MILLENIAL-ABLE (@quranreview) on
Tags: Lifelong learner

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama