Tulisan untuk hati yang sedang menanti sang penggenap jiwanya

Ketika kita mengharap dipertemukan dengan jodoh yang mulia, berusahalah mulai sekarang untuk memuliakan diri. 
Karena inilah janji Allah: orang baik akan dipertemukan dengan orang baik.
Muhammad-kan dirimu, agar Allah meng-Khadijahkan jodohmu. 
Fathimah-kan dirimu, agar Allah meng-Alikan kekasihmu.


Jika jodoh belum datang, teruslah berhusnudzon sama Allah.
Mungkin Allah ingin memuliakanmu. 
Mungkin Allah ingin agar cintamu suci sampai saat kau siap untuk menghalalkan cintamu.
Mungkin Allah sedang menanti diri kita saleh terlebih dahulu, baru berkenan mendatangkan kekasih halal yang saleh.
Selalu percaya bahwa seberapa pun besar rintangan yang hadir, sejauh apa pun jarak yang ada, sehebat apa pun ujian yang datang, kalau memang jodoh, pasti akan ketemu juga. 
Jangan terlalu risau. Allah lebih tahu kekasih seperti apa yang terbaik & paling sesuai dengan kepribadianmu.

Baru aja tadi nonton videonya Aida Azlin yang ini:


Karakter pasangan itu bisa bedaaa banget satu sama lain, kayak puzzle gitu, jadi attract and complete each other.

Jomblo itu jauuuh lebih mulia daripada pacaran. 

Karena jomblo bukan dosa, sementara pacaran adalah maksiat.
Jadi yang pantes minder, yang pantas malu, yang pantas rendah diri justru yang pacaran.
Muslim sejati, jomblo before married!
Lagi jomblo? Nggak usah galau...
Mungkin Allah hendak menyucikanmu dari ketidakberkahan hubungan pranikah.

Pernikahan itu mitsaqan ghalizha (perjanjian yang kuat dan sangat berat).
Ketika ikrar itu terucap maka 'Arsy pun ikut bergetar karenanya!
Yang dibangun bukanlah bangunan biasa tapi bangunan peradaban.
Yang dibentuk adalah keluarga dakwah, keluarga jihad.
Semoga tidak hanya pasangan di dunia tapi juga kelak berkumpul lagi di surga-Nya.

Persiapan nikah bukan sekedar mempersiapkan acara pesta nikah.
Tak sekedar mempersiapkan baju pengantin, tata rias, pelaminan, dekorasi ruangan, katering, dll.
Persiapan diri jauh lebih dibutuhkan, seperti emosional, intelektual, fisik, spiritual, sosial, & finansial.

Kalau nasihat dari my dearest big sister yang hampir 10 tahun menikah:

Pernikahan itu kompleks (indah tapi berat juga)...

Bener nasehatnya Ustad: "Carilah suami yang kualitas ibadahnya minimal sama dengan kita."
Terdengar sepele tapi berat saat di lapangan... terutama kalau udah terlanjur suka (jadi blind gitu). 
Most girls love with the idea of fall in love, carefull yaa.

Hadist yang... wanita itu mudah dapat surga dari pintu mana saja, asal sholat, puasa Ramadhan, dan taat suami...
Kenyataannya...gak akan semudah itu...terutama yang 'taat suami'.
The struggle is real.

Setelah hampir 10 tahun, menurut aku yang bisa meringankan rintangan adalah:
- Ilmu (tentang psikologi laki-laki, rumah tangga, psikologi childhood effect, fiqih RT, sunnah, dll)
- Komunikasi (harus punya ruang bicara, yang aman tidak saling merendahkan atau menjatuhkan argumen satu sama lain)

2 hal ini akan berat dijalani kalau suami gak suka ngaji. 
Jadi bener kata Ustad, pilihlah yang kualitas ibadahnya di atas kita.

Terus nasihatnya ditutup dengan doa yang indah:
"Semoga Allah jodohkan mbae dengan lelaki penghuni surga🤗"

(Alhamdulillah seneng dapet nasihat ini, semoga the legion of angels juga meng-aamiin-kan)

Jangan pernah meragukan kasih sayang Allah. 
Seandainya dosa di masa lalumu memenuhi langit & bumi, sungguh ampunan-Nya tiada batas.
Tetaplah memiliki harapan tinggi pada kekasih yang hendak menjadi pendampingmu nanti.
Jangan rendahkan targetmu.

Prinsip muslim sejati:
Muda penuh karya, tua bahagia, mati gapai surga.
Atau bahasa lainnya
Mudanya hebat, tuanya manfaat, matinya berlimpah rahmat.
Nikmati masa lajang dengan aktivitas-aktivitas positif, prestatif, & kontributif.

Ketika sudah Allah pertemukan dengan sang dia...
Syukurilah apa yang sudah kamu yakini untuk kamu pilih menjadi kekasih halalmu.
Tak ada manusia yang sempurna.
Manusia didampingkan dengan jodohnya justru agar mereka bisa saling melengkapi yang belum lengkap.
Menyempurnakan yang belum sempurna.

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan baginya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa: 19)
Imam Ghazali dalam kitab Ihya' 'Ulumuddin, ada 8 perkara yang perlu diperhatikan tatkala hendak memilih pasangan hidup:
  • Kesalehan beragama
  • Berakhlak mulia
  • Memiliki keelokan wajah dan fisik
  • Tidak menuntut mahar yang berlebihan
  • Berpotensi memiliki banyak anak
  • Masih lajang
  • Berasal dari keluarga terhormat
  • Tidak berasal dari keluarga dekat
Berdo'alah pada Allah: "Ya Allah, pertemukan hamba dengan orang seperti itu."
Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
Jadi tetapkan kriteria sehebat mungkin, sesaleh mungkin, sekeren mungkin.

Jangan ragu minta pada Allah pria yang hebat: bagus ilmu agamanya, indah prilakunya, anggun petuturnya, besar pengaruhnya, banyak sahabatnya, kreatif pemikirannya, menarik parasnya, sehat raganya, kuat jiwanya, baik finansialnya.
Itu merupakan upaya kita untuk membangun keluarga yang hebat, mendidik anak yang saleh, serta menciptakan masyarakat kecil yang berkualitas.
Bisikkan harapan-harapanmu, detail kriteria pasangan halal idamanmu, di sepertiga malam.

Cara mempercantik jiwa? 
Dengan tahajud.

Imam Hasan Al-Bashri pernah berkata: "Mengapa orang-orang yang suka tahajud wajahnya lebih bercahaya dibandingkan yang lainnya?"
Karena mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.

Wanita yang cantik adalah yang cantik hatinya, biasanya akan tercermin dalam laku. 
Jiwa yang cantik akan membuahkan akhlak yang cantik.
"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan-perhiasan & sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita salehah." 
(HR. Muslim)

"Sebelum menikah kami menganggap nikah itu nggak ribet, maka yang kami alami nggak ribet beneran."
Hati-hatilah yang anggap nikah itu ribet, karena seperti itu jugalah yang kelak akan kalian alami.
Hidup itu sesuai dengan apa yang kamu pikirkan tentangnya.
Kahlil Gibran: "Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun, bahkan milenia."
Cinta layaknya iman, diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati, lalu diungkapkan dengan perbuatan.
Seharusnya begitu jugalah cinta. 
Diungkapkan dengan "I love you". 
Dirasakan dengan qalbu. 
Dibuktikan dengan qobiltu. 
Kalau cuma bilang "I love you" berjuta kali, balita juga bisa.

Cinta memang tak selalu berwujud kata-kata romantis, bisikan mesra, atau tatapan sayang seperti yang sering digembor-gemborkan drama picisan. 
Cinta lebih merupakan perjuangan yang tak jarang berlumur peluh dan air mata untuk membawa keluarganya menuju kebahagiaan sejati. Bahagia karena ridha Allah.

Tak ada cinta yang apa adanya.
Cinta selalu mengharapkan perbaikan diri, perbaikan sikap, perbaikan hati.
Cinta selalu mendamba kebaikan bagi yang dicintainya.
Jika dia mencintaimu apa adanya, sungguh percuma kau dicinta olehnya.
Karena dia tak berperan sama sekali dalam perbaikan hidupmu.
Jauhilah prinsip "menerima apa adanya" karena itu artinya berhenti memperbaiki diri, tanamkan sikap yang terus-menerus menumbuhkan jiwa pembelajar.
Jiwa yang tidak pernah puas terhadap kapasitas diri, mengembangkan potensi diri, membaikan karakter diri.
Menjadi pembelajar sejati, manusia yang dinamis. People always change.

Allah mengirim jodoh yang kita butuhkan.
Kita tahu apa yang kita inginkan, tapi Allah lebih tahu yang kita butuhkan.

Suami istri itu bagaikan sepasang sepatu. 
Walau tak sama persis tapi serasi. 
Saat berjalan tak pernah persis berdampingan, tapi tujuannya sama. 
Walau tak pernah bisa ganti posisi, namun saling melengkapi. 
Selalu sederajat, tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi. 
Bila yang satu hilang, maka yang lain tak punya arti.

Cinta itu menguatkan bukan melemahkan.
Buya Hamka: "Cinta bukan mengajari kita untuk lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kekuatan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi justru membangkitkannya."
Dalam Islam, cinta dididik untuk kuat.

Do'a agar jodoh segera datang:
QS. Al-Anbiya: 89
"Rabbi laa tadzarnii fardan"
(Tuhanku, jangan biarkan aku sendiri.)
Mintalah pada Allah...
"Ya Allah... Pilihkan untuk hamba, kekasih yang menurut-Mu baik bagi agamaku, bagi duniaku, dan bagi akhiratku."

Cara merayu Allah:
  • Banyak sedekah, 
  • banyak silahturahim, 
  • terus memperbaiki diri, 
  • minta do'a ortu, 
  • minta do'a anak-anak yatim.

Siapkan ilmu:
Baca buku-buku pernikahan, ikuti kajian parenting, belajar fiqih nikah, banyak belajar & bergaul sama yang sudah berpengalaman.
Semoga dengan keseriusan kita menuntut ilmu, Allah berkenan melihat keseriusan kita dalam berdo'a.

Penantian jodoh:
  • Berprilaku baik
  • Berprasangka baik
  • Memohon yang baik
  • Jemputlah jodoh di tempat yang baik, seringlah bersilaturahim ke majelis-majelis yang dimuliakan Allah.

Bagaimana kita tahu bahwa orang tersebut adalah jodoh kita?
Jodoh memang misteri, tetapi ada tanda-tandanya.

Salah satunya, saat semua orang bertanya, apa yang kau sukai dari dia?, kau dengan senyum menjawab, "Aku tak tahu. Yang kutahu, hadirnya adalah bahagiaku. Hadirku adalah bahagianya. Hadirnya telah membuatku dekat dengan Tuhanku." Yakinlah itulah jodohmu.

Berdo'alah...
Semoga Allah limpahkan rezeqi yang tak hanya banyak, tapi juga berkah. 
Ilmu yang tak hanya luas, tapi juga bermanfaat. 
Jodoh yang tak hanya bagus parasnya, baik finansialnya, baik nasabnya, hebat ilmu agamanya, tapi juga indah akhlaknya.

Penantian jodoh terbaik adalah dengan memperbaiki diri.
Jika kini kau sibukkan usiamu untuk memperbaiki diri, di tempat lain jodohmu juga melakukan hal yang sama. 
Begitupun sebaliknya, jika kini kau sedang menghabiskan waktumu dengan maksiat, percayalah jodohmu juga melakukan hal yang sama.
Orang baik akan dipertemukan oleh Allah dengan orang baik. Itu janji-Nya.

Cinta adalah naluri suci yang dikaruniakan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya.
Yang salah adalah kita menyikapi perasaan cinta dengan cara yang tidak tepat.
Cinta itu suci, jangan kau kotori dengan hubungan yang justru membuat kesuciannya tercemar.
Cinta itu fitrah, jagalah kefitrahannya hingga bertemu dengan penghalalan atas cinta tersebut.
Jangan mudah menjatuhkan hati kepada orang yang kita cintai sebelum dia benar-benar menjadi kekasih halal bagi kita.

Berdoalah...
"Ya Allah...Jika jodohku jauh, maka dekatkanlah. Jika sudah dekat, maka rekatkanlah."
"Ya Allah...segerakanlah hamba menggenapkan separuh agamaku... Agar lebih mudah menjauhi larangan-larangan-Mu dan lebih mudah melaksanakan perintah-perintah-Mu. Aamiin..."


#nasihatidirisendiri
#catatanlamaAllahtampakkanlagi

Disarikan dari buku: "Ya Allah, siapa jodohku?" - Ahmad Rifa'i Rif'an
Tags: Lifelong learner

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama