Hmm sebenernya kalau komunitas yang berhubungan dengan ngobrolin buku udah ikut Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Di sana, setiap hari Rabu ada postingan khusus buat nge-review dan nge-diskusiin buku yang sedang dibaca.
Terus kenapa pengen banget ikutan Book Club?
Karena bisa meet up offline😍.
Kalau di KLIP kegiatan utamanya di WAG dan FB grup, tapi akhir-akhir ini aku lagi jarang banget buka WAG jadi sering ketinggalan chat😂 *capek manjatnya, huhu, terus lagi rame ngobrolin drakor, "racun" banget itu🤣.
Nah, kalau aku pengennya bisa ketemu langsung sama temen-temen yang juga hobi baca buku, biar feel-nya lebih dapet, dan kerasa gitu lebih berkualitas.
Misalnya kita udah mengalokasikan waktu 2-4 jam khusus buat ngobrolin buku, yaudah fokus saat beberapa jam itu jiwa dan raga #ceile hadir buat berbagi apa sih yang didapet dari buku yang dibawa.
Beda kalau ngobrolnya online, bisa sambil buka grup yang lain, bisa sambil scrolling medsos lah, lalala, gak fokus jadinya #kaloakumah😬.
Tapi gak salah juga kok kalau kita ikut grup literasi online, tetep bermanfaat insya Allah. Cuma yaa itu tadi, grup literasi offline tetaplah tak tergantikan keberadaannya. Lebih buat ngebentuk bonding juga sih antar anggota💕.
Alhamdulillah dengan inisiasi Mbak Gwan, bermula dari statusnya yang nanyain kalau mau buat Book Club, ada yang mau join gak?
Tanpa pikir panjang, aku langsung jawab: Mau!
Sekaligus bisa eksplor perpustakaan kece di Jakarta nih🤩 #nyaritemen😆.
Akhirnya pertemuan pertama Book Club ini berlangsung pada hari Sabtu, 13 Juli 2019, di Rimba Baca. Sebuah perpustakaan yang bikin betah banget di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Yang penasaran seperti apa perpustakaannya, bisa baca tulisanku di "Eksplorasi Perpustakaan: Berkelana di Rimba Baca".
Dari 6 orang di grup, yang hadir baru 4 orang. Gapapa mulai dulu aja, meski baru sedikit😊.
Selain itu kita juga maunya bikin Book Club yang jumlah orangnya gak terlalu banyak, 10 orang cukup, biar intens dan puas ngobrolnya😍. #adayangmaugabung?
Oke, ini sedikit cerita dari buku-buku yang kemaren kami obrolin (genrenya beragam banget):
Lisfa: Sheila 1 & 2 - Torey Heyden
Saat mbak Lisfa ngeluarin buku ini, aku langsung teringat beberapa tahun lalu kayaknya pernah baca deh. Bagiku, kisah di buku ini mencengangkan dan bikin berkali-kali bertanya "Ini beneran kisah nyata?" Serem, miris, sedih😭 Betapa sabar dan kuatnya Torey menghadapi Sheila dengan gangguan prilakunya yang 'luar biasa'. Dari Torey kita bisa belajar untuk tetap melihat sisi baik dari seorang anak betapapun 'nakal'nya ia. Dan menyadari betapa penting pola asuh orangtua dalam perkembangan seorang anak, terutama dalam menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang.Kata mbak Lisfa, buku ini menjadi salah satu sumber motivasinya di kala down saat menghadapi anak-anak spesial di tempatnya mengajar. Selain itu juga membuat dirinya sadar bahwa peran pendidik gak berhenti saat anak itu sudah lulus, tapi tetap berlanjut hingga mereka terjun ke dunia masyarakat. Keren, salut sama mbak Lisfa dan setiap orang yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi pendidik🤩. Barakallah💖.
Miranti: Light Upon Light - Nur Fadhilah Wahid
A reflection on Life, Love, and GodBuku ini sebelum di tangan udah masuk list my fav book😍, baru banget beli di akhir Ramadan 1440 H kemaren. Karena dari baca penjelasan singkat di web penerbitnya (Kube Publishing) dan review beberapa orang aja udah bikin ngerasa kayak ada personal connection sama buku ini.
Dan bener dong baru baca beberapa judul, nemu beberapa kejadian dan refleksi yang dialami penulis juga pernah aku alami😭. Yup, bagiku buku ini merupakan teman refleksi yang tepat di tengah kesibukan dan kebisingan dunia. Berusaha mendengarkan pesan yang ingin Allah sampaikan pada setiap episode kehidupan.
What is He trying to tell you?
Tata: Sunnah Sedirham Surga - Salim A. Fillah
Waaa ketemu sesama penyuka tulisan-tulisan Ust. Salim😍. Kata mbak Tata, tulisan Ust. Salim tuh mirip-mirip tulisannya Buya Hamka yang versi populer. Nah kan jadi teringat lagi rasa penasaran sama novel-novel Buya Hamka yang belum kesampean dibaca😂.Kata mbak Tata buku ini berisi kisah-kisah para sahabat Nabi, yang mungkin jarang kita dengar tapi masya Allah sangat menginspirasi untuk dijadikan teladan. Juga cerita tentang para ulama dan guru-guru dari Ust. Salim A. Fillah. Bisa dibilang satu aliran dengan buku yang Lapis-lapis Keberkahan.
Gwan: Punished by Rewards - Alfie Kohn
Saat mbak Gwan cerita buku ini, jadi kangen ngajar anak-anak😭. Bisa dibilang ini buku paling berat yang kami bahas kemaren, makin sore diskusinya makin dalem! Serasa kuliah jurusan pendidikan, terus lagi ngerjain tugas kelompok😅.Ini buku legend yang diterbitkan tahun 1990an.
Kenapa legend? Karena masih relevan loh dengan keadaan sistem pendidikan saat ini, gak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Buku yang mengkritik sistem yang udah ajeg berdasarkan penelitian dan fakta, tentang pemberian hadiah dalam pendidikan di sekolah dan keluarga bahkan di lingkungan perusahaan sesungguhnya adalah suatu bentuk 'hukuman' yang dibungkus dengan indah😯. #nahlohapamaksudnya
Kemaren yang kami bahas, lebih ke bidang pendidikan di sekolah/keluarga.
Dengan pemberian hadiah, benarkah itu memotivasi anak-anak pada tujuan belajar yang sebenarnya?
Atau malah membuat mereka memikirkan hadiah bukannya tujuan belajar yang hakiki? #jleb
Iya jangan-jangan sistem yang kita terapkan selama ini yang membentuk anak-anak jadi kurang disiplin, males-malesan, maunya yang instan, kalau gak ada hadiahnya jadi gak mau terlibat dalam suatu tugas.
Duh! Padahal fitrah setiap anak itu suka belajar. Ada dorongan dalam dirinya untuk belajar sesuai minatnya, rasa ingin tahu itu sudah di-install sama Yang Maha Kuasa.
Berdasarkan salah satu penelitian yang penulis lakukan, terbukti loh kalau anak-anak yang gak diiming-imingi hadiah ketika melakukan sesuatu hasilnya lebih bagus daripada yang diiming-imingi. Yup, ini tentang motivasi intrinsik, motivasi dalam diri itu lebih awet daripada motivasi dari luar (lingkungan). *Jadi teringat film Iqro - My Universe, itu banget loh poinnya😍, udah pada nonton belum?
Recommended buat ditonton sekeluarga.
Dannn diskusi kami tetap berlanjut hingga menjelang maghrib, kalau gak tutup jam 7 dan boleh nginep, jangan-jangan kemaren kita masih lanjut ya diskusinya😅.
PR bersama kita semua nih untuk mendidik generasi penerus bangsa, masih tetep mau pake pemberian hadiah kah?
Eh tapi pemberian hadiah itu gak salah loh ya, yang salah itu kalau kita menanamkan dalam pikiran anak, hadiah sebagai tujuan. Jadi dalam proses pembelajaran, para pendidik di rumah/sekolah sebaiknya berusaha ngobrol sama anak tentang tujuan belajar itu untuk apa, agar mereka gak fokus dengan hadiah. Ajak diskusi anak dan beri mereka pilihan😊.
Masya Allah, seruuu banget pertemuan pertama kami kemaren, Alhamdulillah dapet banyak pencerahan✨✨✨ dan teman baru (yang ternyata ada yang udah pernah kenalan sebelumnya dan ada juga yang ternyata temennya temen di komunitas lain😍, terkadang "dunia ini sempit"😅).
Sampai bertemu di pertemuan kedua ya, insya Allah📚📚📚.
Waaa keren ada Book club segala, aku juga suka baca dan kalo ketemu org yang sama2 suka baca itu rasanya seneng banget bisa diajak sharing2 gitu... keren ini ide clubnya
BalasHapusIyaa Alhamdulillah kita baru mulai ini mba :) Benerrr, setuju banget kayak dapet energi berkali-kali lipat buat ngobrolin tentang apa yang dibaca yaa :D
HapusWah ini kalau mau gabung, masih bisakah?
BalasHapusBisaaa insya Allah mba, kabari aku via email ya mba buat diajak gabung di grup WA. Emailku banyubumi@gmail.com :)
HapusKalau tanya2 dulu lewat emailnya bisa ya?
HapusSilakan mba :)
Hapus