Matrikulasi NAKid| Islam itu mudah, kita yang membuatnya sulit.

Dakwah itu cinta.
Dakwah itu peduli.
Dakwah itu undangan.

Yang namanya cinta, gak mungkin pake teriak-teriak kan...
Yang namanya peduli, gak mungkin pake kekerasan kan...
Yang namanya undangan, gak mungkin pake ancaman kan...

Jadi kalau kita bilang selama ini kita berdakwah, coba cek: 
Sudahkah memenuhi syarat di atas? #notetomyself

Jangan-jangan selama ini, kita mengaku sebagai seseorang yang berjuang di jalan dakwah, tapi ...
menggunakan kata-kata yang menyakitkan hati, atau
judulnya "mengajak" tapi caranya "memaksa", atau
menceritakan yang buruk-buruknya aja, tapi gak baik-baiknya. Duh.

Ada yang keliru di masyarakat kita. Harus diluruskan kembali. 
Dan jawabannya insya Allah ada di video Ustadz Nouman Ali Khan yang berjudul "Islam itu mudah, kita yang membuatnya sulit".

Ini ke-3 kalinya aku menyaksikan video ini, dan rasanya setiap menyimak selalu ada hal baru yang mencerahkan sekaligus menghangatkan hati.

Banyak bagian yang jleb di video ini.
Kalau mau tahu lengkapnya harus nonton sendiri ya, hehe.

Ini aku ceritakan 3 saja.

Poin pertama.
Jangan nyerah kalau baru sehari dua hari orang di sekitarmu yang kamu ajak untuk berhijrah namun belum berubah menjadi lebih baik.
Jangan ngeluh kalau baru ngasih tahu berkali-kali seharian tapi dia masih belum berubah.
Hey, kalaupun nyerah dan ngeluh diperbolehkan, itu layak diucapkan sama Nabi Nuh as. 
Tapi beliau gak gitu kan? 
Padahal berapa lama beliau berdakwah? 950 tahun! Masya Allah.
Lah, kita siapa?

Ingatkan diri sendiri ketika merasa berat dalam berjuang di jalan dakwah bahwa,
Bukan kita yang punya hak bisa mengubah seseorang, 
Allah lah yang memiliki hak tersebut.

Yang harus kita lakukan adalah tetap sabar, jangan menyerah, dan terus berdakwah.
Bisa jadi apa yang kita lakukan hari ini seperti menanam benih.
Yang efeknya menunggu bertahun-tahun dulu.
Semoga Allah tumbuhkan benih di dalam hati orang yang kita ajak kepada kebaikan.

Allah memberikan waktu kepada setiap hamba-Nya untuk berubah.
Allah paham kok perubahan itu gak bisa instan.
Allah gak meminta perubahan yang drastis. Tenang.
Nikmati proses berdakwah.
Dan biarkan mereka menikmati proses ke arah lebih baik.
Proses untuk kembali ke jalan yang lurus, yang diridhoi-Nya


Poin kedua.
Memberi label haram terhadap sesuatu.
Piu...piu...piu... ((bunyi tembakan))
Dengan gampangnya kita bilang:
"Itu haram loh!"
"Eh, Allah gak suka itu."
"Kamu bakal masuk neraka Jahanam!!"
Begitu mudahnya kita mencap haram atau bilang masuk neraka ke orang-orang di sekeliling kita.
Emang kita berhak seperti itu?
Bahkan para ahli Fikih harus berpikir puluhan bahkan ratusan kali untuk memutuskan suatu hal haram.
Lah, kita siapa?

Ustadz Nouman menceritakan tentang pengalamannya di suatu malam Ramadan, di sebelahnya ada dua orang wanita yang berpakaian tidak sesuai nilai-nilai Islam.
Tapi, ternyata apa yang mereka bicarakan?
Mereka tahu bahwa ini bulan Ramadan, dan mereka rindu pada Allah. Mereka akhirnya ke masjid. Meski mungkin saja mereka lupa cara berwudhu atau jumlah rakaat sholat.
Tapi Allah tahu isi hati mereka, bisa jadi sesungguhnya mereka sudah lama merindukan itu.

Kita gak pernah tahu siapa saja yang Allah izinkan untuk menerima hidayah-Nya.
We can't judge people's inside from their outside.
Bisa jadi di dalam hatinya terjadi turbulensi untuk kembali pada Allah.
Tapi mungkin mereka malu untuk memulainya.
Atau mereka tidak tahu harus memulai dari mana.

Semoga Allah izinkan kita jika menemui orang-orang seperti itu, maka kita membuka tangan kita dan hati kita untuk menolong mereka.
Jangan sampai kita mengucapkan sesuatu atau melakukan sesuatu yang membuat mereka berputus asa untuk kembali pada Allah, untuk meraih surga-Nya.

Temans ...
Islam itu mudah, Allah sudah mendesain seperti itu, tapii kitalah yang sering membuatnya sulit.
Islam itu mudah, tapi kita yang membuatnya seperti peluru panas pada sesama muslim.
Islam itu mudah, tapi mengapa hal yang kita tampakkan membuat orang merasa terdiskriminasi?
Ya Rabb...
Astaghfirullah.

Poin ketiga.
Ustadz Nouman mengingatkan bahwa,
Allah has right to angry to people.
But us?
NO!
Bahkan Rasulullah mencontohkan bersikap sangat lembut dan sopan kepada kaum Nasrani.
Padahal Allah sangat marah pada mereka karena mereka mengatakan Allah mempunyai anak.
Tapi Rasulullah gak marah ke mereka.
Rasulullah tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan sepenuh hati.
Apa itu? Berdakwah dengan penuh cinta.
Jadi sikap yang harus kita contoh adalah sikap Allah atau sikap Rasulullah?


I don't have the right to angry to people.
You don't have the right to angry to the people.
We don't have the right to angry to the people.
What should we do?
Keep showing that this deen is full of love, sincerity, and care.

Dear sister and brother fillah ...
Please. Don't make it more chaotic because of your unknowing.
Sesungguhnya agama kita ‒Islam‒ adalah agama yang damai, penuh cinta, dan bikin hati adem.
Kita harus berhenti mengkriminalisasi agama ini.

Mari berefleksi, tulisan ini terinspirasi dari tugas #MatrikulasiNAKid 
Judul video: "Islam itu mudah, kita yang membuatnya sulit."




Tags: Nouman Ali Khan

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama