Sejak rutin ikut kajian di Bandung, Alhamdulillah mulai muncul niat mau umroh. Saat itu terasa beda kalau melihat info tentang umroh, Makkah, Madinah, apalagi liputan haji. Padahal sebelum-sebelumnya mah nggak terlalu antusias, keinginan ada tapi gak terlalu menggebu-gebu. Belum kepikiran dan kalaupun masuk rencana, itu termasuk rencana jangka panjang.
Tapi setelah ikut
beberapa kajian, kayak terpanggil, ada getaran di hati. Yaa Rabb... rindu...
"Kapan ya diundang sama Allah ke sana..."
“Butuh berapa lama
ya menabung untuk umroh...”
“Bisa gak ya umroh sekeluarga
bareng...”
Umroh Murah Bintang Lima, emang bisa?
Dari sana, jadi
rajin browsing tentang umroh backpacker atau umroh murah. Mulai
kepo berapa si biayanya, ngapain aja kalau umroh, apa yang perlu disiapkan
untuk umroh, berapa lama di sana, dll. Bismillah mulai nabung! Mulai woro-woro
nularin semangat umroh ke Mama, Papa, dan adek-adek. Berharap semoga bisa umroh
sekeluarga. Mama juga alhamdulillah sama-sama mulai tergerak hatinya untuk
umroh. Mama yang paling semangat deh, apalagi sudah mau pensiun saat itu.
Alhamdulillah.
Allah bukakan jalan, lewat salah satu komunitas.
Awalnya
antara percaya gak percaya kalau umroh bisa (hanya) belasan juta, lalu
ketemulah Komunitas Umroh Tiket Murah (UTM). Mulai deh meluncur ke grup
Facebooknya, grup telegramnya, baca tulisan orang-orang yang sudah pernah ikut.
Pokoknya harus ditelusuri dulu sebanyak mungkin informasi, baca seksama
review-nya, karena banyak kan berita umroh murah tapi batal atau ketipu.
Kasihan :(
Akhirnya Mama
duluan yang join grup Telegram UTM (Umroh Tiket Murah) lalu WAG-nya. Kalau aku masih
sebatas cek info di FB grup dan blognya. Mama duluan juga yang masuk grup waiting
list, siap-siap langsung bayar tiket dan kirim scan paspor pas ada
pembukaan kloter baru. Luar biasa, Mama paling semangat dan update deh.
Lalu 2020
pandemi tiba, rencana umroh tertunda. Harus ekstra sabar karena saat itu lagi
semangat banget berangkat, tapi ya mau gimana lagi kalau Allah menakdirkan pasukan
virus untuk membuat kita gak kemana-mana. Beraktivitas dan beribadah dari rumah
aja.
Inna lillahi
wa innailayhi roji’un. Jum’at, 16 Juli 2021, my beloved Papa memenuhi
takdirnya, Allah panggil jiwanya mendahului kami. Ada rasa sedih jadi gak bisa
umroh bareng, pun Papa masih menunggu antrian haji. Bagi yang membaca tulisanku
ini, mohon do’anya ya… Semoga almarhum Papa husnul khotimah, diampuni segala
dosanya, diterima semua amal kebaikannya, diterangi dan dilapangkan alam
kuburnya, dan mendapat tempat terindah penuh ketenangan bersama-Nya. Aamiin yaa
Rabbal’alamiin. Insya Allah nanti kita kumpul lagi sekeluarga di jannah-Nya ya
Pap :’)
Jadi ingat
kata-kata Papa, pas aku tanya tentang umroh, “Malu Papa kalau ketemu langsung
(sama Allah), banyak dosa.” Duh jlebbb banget, ternyata malah Papa yang
dipanggil duluan buat ketemu Allah. Semoga Allah sudah hapus semua dosa Papa yaa,
Pap… Semoga niat umroh dan hajinya diterima Allah meski belum terlaksana ya,
Pap… Semoga kita semua berkumpul kembali di surga Allah ya, Pap. Miss you so
much.
2022, Alhamdulillah
pandemi mulai mereda, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan umroh dibuka kembali. Excited!
MasyaAllah menanti banget Komunitas Umroh Tiket Murah buka kloter lagi,
siap-siap daftar.
Pertengahan
2022, Mama mulai mengingatkan aku dan adek-adek lagi, buat izin ke kantor
karena kalau ada pembukaan kloter bakal cusss langsung daftar karena emang
harus gercep. Nah, saat itu aku malah ragu karena akhir tahun ritme kerjaan
biasanya lagi super duper padat, ditambah aku baru setahun kerja di tempat
baru, dikasih izin gak ya…
Pertengahan
September 2022, poster umroh kloter selanjutnya sudah di-share di grup Telegram!
Wah langsung heboh, cepet-cepetan nge-tag kursi. Ya Allah, bener gak ya mau
berangkat sekarang? Beneran sudah siap belum ya… (Semakin lama memutuskan,
harga semakin naik.)
Qadarullah
adek perempuanku baru saja mulai studi S2 nya, jadi kemungkinan buat izin bakal
susah, apalagi sebentar lagi UTS. Adek laki-lakiku sedang ikut pelatihan yang
sayangnya juga gak bisa ditinggal buat izin. Mama sedih, fix mereka berdua gak
bisa ikut.
Aku? Setelah
sempat galau maju mundur buat izin akhir tahun, akhirnya menguatkan hati
bismillah bilang ke atasan. Cari waktu bisa ngobrol dengan tenang sama atasan
agak susah saat itu karena beliau lagi banyak banget ‘pasien’-nya.
Alhamdulillah dapet moment-nya di menit-menit menjelang pulang. Alhamdulillah diizinkan, intinya dari
manajemen gak menghalangi ibadah. Jadi meskipun aku belum dapat jatah cuti
tahunan karena masih anak baru, tetap bisa “cuti” dengan catatan ada kompensasi
dengan ganti jam/hari di luar jam kerja nantinya, gapapa. Alhamdulillah.
Akhirnya yang
mendaftar hanya Mama dan aku. Bismillah semoga lancar dan next-umroh bisa full
team.
Berapa biaya umroh yang kami keluarkan?
Biaya pertama yang harus
kami keluarkan adalah tiket pesawat Kuala Lumpur - Jeddah PP (Saudi Arabian
Airlines), sekitar 24juta untuk berdua. Kok berangkatnya dari KL? Meeting
point-nya sengaja dari negeri tetangga karena lumayan banget selisih harga
tiket pesawatnya (silakan bisa cek bandingkan sendiri ya, hehe).
Untuk tiket Jakarta
– Kuala Lumpur PP bisa dibeli sendiri atau bisa juga minta bantuan tim UTM. Nah
karena saya gak mau ribet dan mereka baik hati + pasti lebih jago nyari tiket
promonya, jadi yasudah sekalian minta tolong titip beliin, hehe. Waktu itu kami
dapat dengan harga 7,5juta (Batik Air) untuk berdua.
Biaya selanjutnya
yang kami keluarkan adalah untuk LA (hotel bintang 5 dan makan 3x sehari), visa
umroh + asuransi, city tour sebesar 26juta untuk berdua.
Lalu ada biaya
perlengkapan (koper, tas selempang, tas tenteng, syal, kain batik seragam, dan
buku doa) yaitu 1,4juta untuk berdua.
Nah, coba deh ditotal tuh, termasuk murah dibanding travel sebelah kan? Hehe. Itu
tidak termasuk biaya kelebihan bagasi, paket data roaming, pengeluaran pribadi (jajan
dan oleh-oleh) ya 😊
Apa sih yang perlu disiapkan buat umroh?
1. Siapkan Hati
Terdengar klise tapi ini emang yang perlu
banget ditata sejak awal. Niat, niat, dan niat. Luruskan niat, mau umroh
tujuannya buat apa? Dan tentang niat ini, bukan hanya di awal sebelum umroh
saja ya. Tetap dijaga niatnya saat sedang umroh, begitu juga setelah pulang
balik ke Indonesia.
2. Siapkan Ilmu
Ibadah tanpa ilmu bisa bahaya ya. Setiap amal
apapun apabila dilakukan tidak berdasar pada ilmu yang telah diajarkan Allah
SWT melalui Rasul-Nya pasti tertolak. Jadi sebelum berangkat harus banget
belajar A-Z terkait umroh. Hukum, syarat, tata cara umroh. Dibaca, dipahami,
dan sebaiknya juga dihapal.
3. Siapkan Fisik
Pasti sudah pada tahu kan ya, selain cuaca dan
iklim yang nantinya berbeda, yang namanya umroh itu banyak jalan kakinya. Belum
ditambah kalau mau umroh badal, ta’waf sunnah, dan “sa’i” di zam-zam Tower :p
Yap salah satu persiapan fisik adalah rutin jalan kaki biar di sana gak kaget
kakinya. Selain itu direkomendasikan juga melakukan vaksin.
4. Siapkan Daftar Do’a
Allah Maha Tahu apa yang kita butuhkan, baik
yang kita ucapkan dan yang kita pendam dalam hati. Jadi kita berdo’a bukan agar
Allah tahu, bukan. Kita berdo’a agar membangun ikatan pada-Nya, semakin mendekatkan
diri pada-Nya, menyerahkan segala hal yang berkecamuk di kepala dan dada ini
kepada-Nya, dan menyadarkan diri sendiri bahwa without Him, we’re nothing.
Kalau setelah curhat ke sesama makhluk saja rasanya lega, bagaimana rasanya
setelah curhat ke Sang Pemilik Hati? Bahkan curhatnya di tempat terbaik nan
penuh berkah. Priceless.
5. Siap Meninggalkan Keluarga
Sebenarnya karena aku masih single, poin
ini tidak terlalu butuh usaha yang berat. Apalagi aku perginya sama Mama, jadi
keluarga inti yang ditinggalkan adalah adek-adek yang sudah besar, dewasa dan
mandiri. Malah mereka yang ngewanti-wanti aku buat jagain Mama, “Gandeng Mama
terus ya Mbak jangan sampai lepas.” XD
6. Siap Mendelegasikan Kerjaan
Bagi yang berstatus karyawan, minimal harus
menyiapkan sebulan deh. Izin ke atasan, dan kabari rekan kerja yang bakal nge-back
up kerjaan kita. Insya Allah kalau sudah Allah undang, lainnya akan
dimudahkan.
7. Siapkan Perbekalan
Perbekalan ini dari syarat utama sampai
printilan yang intinya buat mendukung kelancaran beribadah. Saranku sih buat checklist
ya agar tidak ada yang lupa atau ketinggalan.
Berburu Vaksin Meningitis di Jakarta
Ini emang persiapan terpanjang di
antara pemenuhan syarat lainnya. Qadarullah di bulan November 2022, stok vaksin
meningitis secara nasional emang lagi menipis banget, masya Allah berpikir
positifnya adalah banyak orang Indonesia semangat umroh ba’da pandemi ya.
Kata sepupuku yang dokter, sengaja
dipusatkannya di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), biar terpantau sama
Kemenkes, tapi jam kerjanya itu cuma di weekdays dan subhanallah ada
yang cerita kalau di KKP Tanjung Priok ngantrinya membludak banget kayak ngantri
sembako gratis, bahkan dimulai jam 2 dini hari.
Bahkan dari luar DKI juga pada datang ke sana, ckckck. Bagiku, KKP jadi
pilihan terakhir deh.
Aku membuat daftar rumah sakit dan
klinik di Jakarta yang menyediakan vaksin meningitis. Karena gak mau nambah
izin, aku utamakan cari yang bisa vaksin di weekend. Ada di RSUP
Fatmawati, RS Haji Jakarta, dan klinik swasta.
Total yang sudah aku kontak
(chat/telpon) sekitar belasan jumlahnya, semua stoknya kosong, sudah 3 hari
tanya sana-sini masih belum ada pencerahan.
RSUP Fatmawati harus registrasi langsung
tapi stok sampai 29 Sept 2023 udah full booked.
RS Universitas Indonesia baru ada 17 Okt
2023.
KKP yang terdekat adalah di Halim
Perdana Kusuma, kosong.
Klinik-klinik swasta juga pada kosong.
Bahkan RS Haji Jakarta kosong.
Bingung harus cari kemana lagi, apa harus
ke KKP Tanjung Priok? Kalau Mama dapatnya di KKP Anyer. Jauh.
Alhamdulillah setelah cari kesana kemari,
eh jodoh vaksin meningitisnya malah dekat kantor (sekitar 4 km). Dapat infonya
dari Tante, di Klinik Pratama Nouvelle, Pasar Minggu.
Sabtu, 24 Sept 2022. Waktunya vaksin! Kata
admin karena hanya sendirian, gak perlu reservasi H-1, tinggal datang saja. Jam
9:00 kliniknya sudah buka. Rame, masya Allah bahkan ada rombongan dari
Sukabumi, sebagian besar usianya sudah tua. Ya Rabb, bersyukur di masa muda
sudah diundang ke rumah-Mu. Untuk registrasi hanya butuh FC Paspor dan isi form
data diri. Karena aku cukup rentan kena flu, jadinya ambil vaksin meningitis +
flu. Kalau vaksin meningitis saja 370k, kalau vaksin meningitis + flu 640k.
Lalu menunggu antrian untuk divaksin. Ruang tunggunya luas, bersih, kursinya
nyaman, dan ada AC. Aku dipanggil jam 11.15. Yang meningitis disuntik di lengan
kiri, flu di lengan kanan. Vaksin flu terasa lebih berat suntikannya, nyuuut. Setelah
vaksin diminta jangan langsung pulang, diobservasi dulu 10 menit. Alhamdulillah
aman. Buku kuning langsung diserahkan. Di awal padahal sempat dibilang bakal
menyusul buku kuningnya, ternyata masih ada stoknya, alhamdulillah Allah
mudahkan.
Vaksin sudah, lalu apa saja checklist bawaan perlengkapan Umroh untuk wanita?
Bawaan di
ransel dan tas selempang:
- Al-Qur’an kecil
- Buku do’a
- Buku panduan umroh
- Dompet
- Paspor + visa + tiket
- Baju ganti 1 stel
- Handuk kecil/tisu
- Sejadah traveling
- Sarung tangan sholat
- Tumbler
- Payung
- Hand sanitizer
- Cemilan dan bekal makan malam
- Jaket (Dipakai)
- Sepatu (Dipakai)
Bawaan di
koper:
- Gamis 5 stel
- Baju tidur 2 stel
- Pakaian dalam 7 psg
- Legging/celana bahan 2 pcs
- Bergo syar’i (buat langsung dipake sholat) 3 pcs
- Ciput 3 pcs
- Mukena (optional)
- Kaos kaki 4 psg
- Sandal jepit (buat ke masjid)
- Kresek (buat baju kotor, nyimpen sendal, dll)
- Hanger kawat dan jepitannya
- Detergent (minimal buat nyuci pakaian dalam ya)
- Toiletries (sikat gigi, odol, sabun, sampo sachet, face wash, deodorant, pembalut, panty liner)
- Personal care (sunscreen, moisturizer, body lotion, vaseline, caladine lotion)
- Travel first aid kit (salonpas, hansaplas, hotcream, minyak kayu putih, freshcare)
- Supplement (multivitamin, madu sachet, tolak angin)
- Medicine (decolgen, biogesic, diapet, CTM, primolut [penunda haid])
- Charger handphone
- Powerbank
- Gunting kuku
- Gunting rambut (buat tahalul)
- Topi
- Kaca mata hitam
- Stok masker (meskipun di sana ternyata banyak yang sudah gak pake masker lagi)
- Stop kontak kabel extension (jaga-jaga biar gak rebutan soalnya 1 kamar ber-4)
- Converter/adapter colokan listrik (soalnya default di Arab berbentuk tiga kaki kotak)
Alhamdulillah
semua persyaratan sudah lengkap, barang bawaan sudah ready, bismillah
berangkat.
Jum’at 11 November 2022. Home Sweet Home – Bandara Soetta – Bandara Kuala Lumpur
Jum’at siang ba’da
Dzuhur kami berangkat dari Serang, sampai di terminal 3 sekitar jam 16.
Parkirnya di lantai 4. Kami turun ke lantai 3 untuk check-in, baru bisa
check-in jam 17:30. Di sini kami bertemu jama’ah Umroh Tiket Murah juga, ada
mbak Dessy dan suami dari Serang juga dan ada mbak Uci bersama Ibu Bapaknya
yang dari Pangkalpinang-Bangka, jauh ya! Setelah check-in, sholat Maghrib. Jam
18:45 baru ke petugas imigrasi. Sambil menunggu pesawat, makan malam dulu dari
bekel buatan Mama (senangnya bepergian kalau bareng Mama, gak akan telat makan,
hehe). Qadarullah pesawatnya delay, seharusnya 19:50 jadi 20:55. Gapapa,
latihan sabar. Kata Mama, banyakin dzikir 😊
Alhamdulillah
sampai KL sekitar tengah malam. Aku dan Mama pake acara drama dulu, nyasar pas
mau ambil bagasi dan terpisah dari yang lain. Kami jalannya bablas lurus aja,
eh pas di ujung kok mau keluar bandara, wkwk. Baru kelihatan petugas, jadi baru
bisa nanya. Ternyata harus belok kiri tadi terus naik train! Petunjuk arahnya
agak membingungkan dan kami baru pertama kali sih ya, wkwk. Hikmahnya jadi bisa
refill air minum, ke toilet, dan melihat bandara KL dari sisi lain.
Setelah ambil koper, kami langsung menuju tempat check-in penerbangan
selanjutnya, jama’ah lainnya sudah pada ngumpul di sana. Soalnya kami rombongan
yang dapat pesawat dari Indonesia paling terakhir. Yang lain sudah di posisi
uenak masing-masing, tertidur atau sekadar memejamkan mata, menunggu pesawat
selanjutnya yang akan mengantarkan kami ke Jeddah.
Sabtu, 12 November 2022. Bandara Kuala Lumpur – Bandara King Abdulaziz
Dini hari
satu per satu jama’ah mulai bangun dari alam mimpinya. Alhamdulillah aku bisa
tidur sekejap sekitar 3 jam, Mama juga bisa tidur meski sebentar. Jam 4, kami
diminta mengumpulkan paspor dan visa untuk dibantu ngantri check-in masukin
koper ke bagasi. Setelah koper masuk, kami mencari musholla untuk sholat Shubuh,
lumayan jauh di sisi ujung yang berbeda dengan tempat check-in, patokannya
deket Mc Donalds. Sampai musholla kok masih sepi ya (ini beneran sudah Shubuh
belum ya?), hanya ada 1 orang ibu, yang menyapa kami dengan kalimat, “Nak umroh
ya?” (Sambil tersenyum hangat) Deg! Membuatku sadar, Mir ini perjalanan umroh
loh bukan perjalanan biasa.
Kalau balik
lagi ke tempat ngumpul dekat check-in lumayan jauh jalannya, jadi setelah dari
toilet aku dan Mama langsung menuju petugas imigrasi. Lalu naik train lagi
menuju gate penerbangan, kali ini gak nyasar dong, wkwk. Bismillah, kami meninggalkan
KL jam 7:10. Yang berkesan selama penerbangan adalah ada dessert mousse yang
memanjakan lidah, enak banget! Alhamdulillah jadi mengurangi kekhawatiranku
saat turbulensi dan mengantarkanku tidur nyenyak.
0 Komentar