[Kelas
Menulis FLP Banten]
1. Perkenalan, Tebak Alur Film, & Membuat Tulisan _on
the spot_
Perpustakaan Prov. Banten
Minggu, 19 Agustus 2018
Alhamdulillaah hari ini aku menemukan komunitas baru di dunia kepenulisan.
Ini bermula dari kepindahanku dari Bandung ke
Serang. Selama tinggal di Bandung, aku selalu berusaha mengisi akhir pekan
dengan kegiatan positif, bisa dengan berkomunitas, ikut les/seminar/workshop/kajian,
atau jadi volunteer. Jadi ketika
berencana pindah ke Serang, aku berusaha mencari-cari komunitas positif yang
sesuai dengan minatku.
Selama ini komunitas menulis yang aku ikuti
adalah ODOP (One Day One Post) for 99 days dan RB Literasi IIP Bandung. Niat awal adalah pindah ke RB Literasi Banten, tapi ternyata karena
belum diwisuda di IIP Bandung, mutasinya belum bisa. Eh, kebetulan (bukan deng,
gak ada yang namanya kebetulan kan) atas seizin Allah menemukan info Kelas Menulis FLP Banten ini di status
WA-nya Teh Yuni (temen di grup Koordinator RB Menulis IIP). Waaah Alhamdulillaah, excited! Aku pun tanpa
pikir panjang langsung mendaftar.😍
Dan tibalah hari pertama pertemuan dengan
teman-teman baru di kelas menulis. Kesan pertama di kelas ini adalah “wah dominan pesertanya mahasiswa!”
Tiba-tiba merasa tua, tapi tetep berjiwa muda donk ya! Hwehehe😝. Sepertinya
kelas ini akan seru karena di sini akan dijelaskan tentang tulisan dari
berbagai genre, dari fiksi hingga
non-fiksi, ada kelas online dan juga offline setiap 2 minggu sekali. Nah ini nih yang paling menarik bagiku, ada
kelas offline! Karena artinya akan
mendapat mentor yang nyata, yang bisa tatap muka dan bertemu fisik, insya Allah akan lebih mudah untuk
menyamakan frekuensi.😊
Oke di tulisan ini, aku ingin menceritakan
kegiatan pertama kami…
📌Kegiatan kami hari ini diawali dengan tilawah bergantian per-5 ayat surat
an-Naba. Masya Allah adem yaaa kalo
dimulainya aja dengan menyebut nama-Nya.
📌Selanjutnya adalah perkenalan antar peserta dan panitia dengan cara yang unik. Setiap
orang menuliskan TTL, hobi, status, alamat, dan mimpinya di kertas tanpa nama,
kemudian saling tuker, lalu tebak-tebakan deh.
Kemudian kami juga berkenalan dengan FLP.
✏✏✏
FLP didirikan oleh Helvy Tiana Rosa sekitar
1997-1998. Saat itu dakwah Islam sedang semangat-semangatnya. FLP merupakan
wadah yang memiliki 3 pilar: keislaman,
kepenulisan, dan keorganisasian. Wah
jadi ternyata bukan sekedar menulis ya!
✎Tag line FLP adalah
dakwah dengan pena.
Ketua FLP Banten sekarang adalah Fey Chandra.
Tapi kemaren beliau belum bisa hadir bersama kami.
Salah satu kegiatan rutin FLP adalah
musyawarah nasional yang diadakan setiap 4 tahun 1x, dan tahun lalu diadakannya
di Bandung! Hmm dulu emang pernah tahu
tentang FLP, tapi belum berjodoh aja untuk ikutan, akhirnya baru sekarang
ketika kembali lagi ke Serang.
Nanti di kelas menulis ini ada kelas madya,
kelas muda, dan kelas andal. Sekarang yang sedang kami jalani adalah kelas
pengenalan, jadi semua genre tulisan
dipelajari.
Rencananya kelas menulis FLP Banten angkatan
ke-2 ini akan rutin diadakan setiap 2 minggu sekali, hari minggu jam 9-12 di
ruang multimedia Perpustakaan Daerah Banten.
✏✏✏
📌Agenda selanjutnya adalah kami menyaksikan cuplikan sekitar 5 menit film "Murder on
the Orient Express", terus diminta menebak jalan ceritanya. Wah
disuruh berimajinasi nih!
Seru banget menyimak pendapat teman-teman di
kelas, gak sama semua loh.
Pendapatku
tentang alur cerita film tersebut:
Film itu bercerita tentang kehidupan Palestina,
khususnya di Al-Quds, kota suci bagi 3 agama (Islam, Nasrani, dan Yahudi).
Mungkin menampilkan sisi lain dari kota tersebut, bukan konflik, tapi ada
hubungan saling membutuhkan, sisi humanis yang jarang ditampilkan oleh media.
Beberapa
pendapat teman-teman tentang alur cerita film tersebut:
📽Kehidupan anak kecil dengan telurnya.
📽Tentang seseorang yang mencari kesempurnaan
dalam hidupnya.
📽Pembunuhan di dalam kereta dan detektif yang
menemukan pembunuhnya (berdasarkan judul).
📽Anak kecil yang bercita-cita menjadi chef.
📽Seseorang yang tidak menyalahkan orang dengan 3
agama, tapi menyalahkan Tuhan, seperti ia menyalahkan ayam karena tidak
memberikan telur dengan ukuran yang sama.
Hmm jadi penasaran dengan filmnya secara utuh,
harus ditonton karena selain penasaran dengan latar belakangnya: Palestina (sempat
terlihat Dome of Rock/Qubbat Al-Sakhra) di cuplikan awal, film ini juga
dijadikan PR membuat movie review. Wiii semakin seru!
📌Terakhir kami diminta menulis _on the spot_
dengan tema bebas, maka yang kutulis adalah 3 paragraf awal di tulisan ini,
hehehe.
✎Salam literasi!📚
Serang, Agustus 2018
Miranti Banyuning Bumi
Keren, Mbak.
BalasHapusTerima kasih, semoga bermanfaat ya Mbak :)
Hapus👍👍
Hapus