Find Your Syaakilah - Menemukan Jati Dirimu


Saat menemukan info kajian ini (memahami maksud penciptaan diri), aku langsung teringat dengan istilah "passion".
Kurang lebih 4 tahun yang lalu, aku membaca artikel yang menarik tentang karir dan passion di salah satu surat kabar nasional. Sejak saat itu, aku semakin rajin membaca buku dan artikel yang membahas tentang passion, salah satunya buku Om Rene Suhardono!
Bagian yang paling ngena dari hasil eksplorasiku adalah

Passion is not what you are good at, but what you enjoy the most.
Aku menemukan banyak orang-orang yang (merasa) telah menemukan dirinya ketika telah menemukan passion-nya.
Hmm tapi setelah itu aku jadi berpikir, penasaran...

  • Apa iya penemuan diri sendiri hanya berdasarkan sesuatu yang kita 'nikmati' saja? 
  • Bagaimana itu kalau dilihat dari kacamata Islam? #OurDeen
Alhamdulillah melalui kajian ini, Allah menjawab rasa penasaranku.😊
Berikut catatan dari menyimak kajian kemaren.

"Memahami Maksud Penciptaan Diri, berdasarkan QS Al-Isra(17): 83-85"

Bersama Kang Muhammad Firman (Praktisi Talents Mapping)
Sabtu/10 Juni 2017, @Rg. Seminar PUSDAI - Bandung

Kajian ini berdasarkan video ceramahnya Ust. Nouman Ali Khan yang berjudul Discover Your Identity - Bayyinah (pengennya sih Ust. NAK dateng ke sini langsung, semoga yaa Allah segera mengabulkan do'a kita -- edit: Alhamdulillah ust. NAK akhirnya dateng ke Indonesia menjelang Ramadhan 2018 kemaren, yang mau membaca catatan kajiannya bisa ke tulisan ini: Welcoming Ramadhan Lecture - Reconnect with Quran - Nouman Ali Khan).

Ust. NAK membahas 3 ayat QS Al-Isra yang ternyata saling berhubungan, ayat yang selanjutnya untuk menjawab pertanyaan yang muncul dari ayat sebelumnya. 

Masya Allah...
Aku selalu suka cara ust. NAK menjelaskan ayat-ayat Quran dari segi linguistik bahasa Arab, sistematis, mudah dicerna, dan ngena banget.😍 Barakallah ya Ustadz!
Jadi motivasi juga untuk terus belajar bahasa Arab, meski terseok-seok.😂

🌸Bagian pertama: QS Al-Isra: 83🌸

"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa."

Ayat ini menjelaskan bahwa:

  • Ketika manusia diberi kesenangan maka dia akan (sengaja) berpaling, merasa pantas mendapatkannya, because their own capability.
  • Namun ketika kesulitan menimpanya maka ia akan sangat berputus asa, full of sadness, mengatakan "ini bukan salahku, ini Allah yang melakukannya"
Astaghfirullah...😩😢
Itu adalah pola pikir yang salah!

Di sini kita belajar tentang adab yaitu etika bagaimana kita berpikir dan berbicara pada Allah.

When good happens, there's good in it & when bad happens that's also good in it.💖
Kita harus memiliki pola pikir seperti ini:
Everything is from Allah, all of it is test for mature believers = husnudzon sama Allah.
Intinya kita harus berusaha memahami hikmah dari setiap peristiwa.
Deeply reflect so you'll understand.

Kita semua di dunia ini telah mendapatkan nikmat dan kesempatan dalam jumlah yang limited (kalau unlimited, we'll get in jannah, insya Allah).
Everyone has different challenges and different opportunities.
The next question
:
"Kenapa kita tidak diberikan kesempatan dan tantangan yang sama dari Allah?"
The answer is in the next ayat.


🌸Bagian kedua: QS Al-Isra: 84🌸

"Semua orang harus mencoba bekerja, sesuai syaakilahnya masing-masing."

Apa itu "syaakilah"?
In arabic is form (tampilan bentuk dari sesuatu).
Intinya sesuatu yang unik, otentik, tidak ada 2 orang dengan syaakilah yang sama.
Syaakilah bukan berarti bentuk fisik, tapi lebih ke personality.

Jika seseorang mengenali syaakilah-nya, maka dia akan membuat hubungan, jalin pertemanan, menempatkan diri di antara orang-orang yang bisa menutupi kelemahannya (melengkapi dirinya).
Misalnya orang serius bergaul dengan orang yang humoris, tidak berkumpul dengan sesama serius semuanya nanti jadinya bisa-bisa it'll be depressing life. *benerrr banget

Setiap orang punya jatah hal-hal baik dan buruk di dunia ini.
Maka untuk berhasil melaluinya dibutuhkan modal personality, sesuai syaakilah diri.

The next question:
"Darimana asal semua ini? 
Darimana asal syaakilah?"
Karena berdasarkan psikologi modern, 2 orang kembar genetik bisa memiliki perbedaan kesukaan, padahal secara genetik sama, tinggal di lingkungan yang sama.
Why???
The answer is in the next ayat.


🌸Bagian ketiga: QS Al-Isra: 85🌸

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

Roh merupakan the essence of humanity.
Ruuh is interesting word in arabic.
Kata ruuh itu berasosiasi "farah" artinya joy, pleasure, satisfaction.
Roh dekat dengan kata "bahagia".

There is something inside of us that is the source of happiness, distinct everyone of us (unique).
Kita pahami lagi bagian ini: "Katakanlah: roh termasuk urusan Tuhanku"

Ada 2 hal yang Allah atur:
🌱'Aalamul Khalq (world of creation)
Allah menciptakan sesuatu secara berangsur-angsur (ada prosesnya).
Contoh: penciptaan alam semesta dan manusia.

🌱'Aalamul Amr (world of command)
Allah dapat memerintahkan sesuatu, lalu terjadi saat itu juga 'kun fayakuun'.
Contoh: roh & Qur'an.
Jadi, syaakilah berasal dari Allah.

Apa yang dapat kita pelajari dari ayat ini?
There is something inside of us, very powerful! It is essence of our personality, but we know it very very little.
Maka Allah ajarkan kita untuk menempuh perjalanan "self discovery", agar menemukan syaakilah masing-masing.

Bagaimana cara menemukan syaakilah? 

1. Bekerjalah sesuai minat

Ini maksudnya bukan sekali coba bisa langsung dapet yang cocok ya...
Dan maksudnya "bekerja" bukan hanya tentang pekerjaan (untuk mencari nafkah), tapi juga aktivitas lain di luar pekerjaan rutin.
Maka cobalah berbagai macam aktivitas.

Intinya bekerja = beramal sholeh! 
Kita akan tahu amal mana yang paling cocok bagi kita.
Selama kita mencari, insya Allah kita akan menemukan.
Jadi self discovery itu bukan hanya sekedar melakukan banyak personality test ya. #jleb


Pesan ust. Nouman Ali Khan untuk kita generasi muda zaman now yang sedang berusaha menemukan jati diri:
Don't say "I don't know what to do" (bingung milih jurusan, pekerjaan).
Kemudian minta saran dari (terlalu) banyak orang, lalu berakhir dengan tidak melakukan apa-apa karena terlalu takut mencoba.
Stop doing that!

Trying something, it's okay to fail (kegagalan bagus untuk menunjukkan pada kita apa yang perlu diperbaiki dan apa yang kuat dalam diri).
Allah has given us incredible adventure in the world. 
Don't be scare to trying new stuff!
Whatever you jump in to, really dive in! dive all it!.
Seek advice, but don't over seek it.
Seek advice for purpose with some trust, and then consider it, and then take your own judgement, and then tawakkal (trust Allah, move on with life).


2. Pedulilah dengan hal-hal di luar diri kita

Karena itu adalah kesempatan untuk mengenal diri sendiri.
Ketika ada kesempatan untuk berbuat baik, DO IT!
Disitu insya Allah pintu dari Allah untuk kita = pertanda dari Allah.
Kadang saat Allah membuka pintu kesempatan untuk kita, we refuse to walk through it.😟


🌻Kesimpulan kajian ini (Alhamdulillah, menjawab rasa penasaranku):

To discover your self is more than just finding your "passion", it's beyond that, is about find your "syaakilah". 
Passion = sensasi emosi yang kuat = bias dengan keinginan diri sendiri.
Muslim tidak seperti itu, we don't create our life, Allah does.
Keinginan boleh dimiliki tapi bukan menjadi kompas kehidupan dan derajatnya di bawah keterpanggilan diri dari Allah.

Tapi bisa jadi passion adalah tanda syaakilah kita, syaratnya: bermanfaat menurut Allah.
Syaakilah berhubungan dengan keyakinan kita pada Sang Maha Pencipta, Dia yang memberikan kita ruh, yang menitipkan pada kita misi spesifik di dunia ini.

Insya Allah semakin dekat kita dengan syaakilah kita, semakin kita memahami maksud penciptaan diri, maka hati kita akan semakin bahagia (penuh rasa syukur dan sabar).

Semoga kita akan kembali pada Allah sebagai jiwa-jiwa yang tenang. Aamiin...

Allahu a'lam bishawab
Jazakumullah khairan katsiran Kang Firman & tim NAK Indonesia

Note:
Tulisan ini telah diedit pada tanggal 18 Des 2018.
Plus ada bonus infografik yang cantik dari Teh Iva (temen di grup Komunitas Nouman Ali Khan Indonesia). Jazakillah ya teh🌹
Tags: Nouman Ali Khan

Posting Komentar

2 Komentar

Langsung ke konten utama