BundSay
Game 10 (day 8): Apa yang kita cari?
Bismillahirrahmanirrahiim...
🍀Ketika
harus memilih, adakalanya kita dihadapkan 2 pilihan
antara yang menyenangkan dan tampak mudah sedangkan yang lain terasa berat nan
sulit. Tapi yang menyenangkan dan tampak mudah tidaklah selalu menjadi pilihan
yang akan kita ambil setelah melalui berbagai pertimbangan dan istikharah.
🍀Terkadang
apa yang Allah pilihkan untuk kita tampak tidak menyenangkan, tampak lebih
sulit, terasa berat, tapi ingat Allah tahu mana yang terbaik
untuk kita. Libatkan Allah dari awal dalam setiap keputusan kita. Jalan yang
Allah pilihkan mungkin tidak mudah tapi yakinlah ujungnya bahagia.
Ketika dihadapkan 2 pilihan, lalu diikuti dengan diskusi
dan pertimbangan, do’a-do’a di akhir malam yang akhirnya berujung pada
pertanyaan:
“Apa yang kita cari?”
“Nyari apa sih dengan segala aktivitas kita?”
Jadi teringat sebuah kisah dan pelajaran dari kajian Ust.
Hanan…
Apa
yang kita cari? - Ust. Hanan Attaki, Lc.
Kisah
Perang Pertama dalam Sejarah Islam >> Perang Badr.
Ada di surat Badr = surat Al-Anfal. Al-Anfal artinya
harta rampasan perang.
Dalam Al-Qur’an, kisah perang Badr dikisahkan tidak
berurutan. Karena Al-Qur’an bukan buku cerita.
Meskipun isi 1/3
Al-Qur’an adalah kisah. Kisah-kisah itu sebagai teladan, pedoman hidup
kita.
Al-Qur’an
tidak fokus pada alur, jadi alurnya acak, tapi Al-Qur’an fokus pada pelajaran
yang ingin disampaikan.
Jadi, cara paling gampang belajar Al-Qur’an >> baca
dulu Asbabun Nuzul (cerita di balik turunnya ayat), baru baca ayat-ayat
Al-Qur’an, insya Allah lebih berkesan.
Niat pertama sebelum perang Badr >> Nabi ingin
mencegat karavan dagang Abu Sofyan.
Karena Abu Sofyan telah merampas aset-aset kaum Muslimin
saat di Mekkah.
Lalu ketika kaum Muslimin hijrah ke Madinah, harta-harta
tersebut dijual ke Syam.
Ada kabar dari mata-mata kaum Muslimin bahwa karavan Abu
Sofyan dari Syam akan lewat ke kota Madinah.
Rasulullah mengumumkan pada kaum Muhajirin siapa yang ingin
mengambil balik haknya dari Abu Sofyan? Allah membolehkan pencegatan itu karena
itu hak kaum Muslimin.
Akhirnya kaum Muslimin bersemangat mencegat karavan
dagang Abu Sofyan.
Kaum Muslimin membayangkan harta yang berlimpah,
jumlahnya ribuan unta dan ada yang sudah berubah jadi barang dagangan lain,
seperti kain sutra.
Karavan dagang yang mengawal tidak terlalu banyak,
berbeda dengan pasukan perang, kaum Muslimin menganggap penyerangan ini akan
mudah.
Ternyata niat kaum Muslimin ketahuan oleh orang Mekkah,
mereka juga punya mata-mata.
Akhirnya orang Mekkah mengumpulkan 1000 orang untuk
mengawal karavan dagang tersebut dengan dipimpin oleh Abu Jahal.
Allah
memberi pilihan pada kaum Muslimin, ada 2 target:
Target pertama: Abu Sofyan >> harta banyak dan
pengawal sedikit, atau
Target kedua: Abu Jahal >> seluruhnya prajurit,
jumlahnya lebih banyak.
Mana
yang kalian inginkan?
Rasulullah mengumpulkan para sahabat, memberi tahu bahwa
Allah memberi 2 pilihan. Kemudian bertanya pada para sahabat: Mending cegat
yang mana? Mau pilih yang mana?
Para
sahabat hampir seluruhnya memilih Abu Sofyan, karena lebih mudah, lebih
menguntungkan, “Udah lah niat awal kan cegat Abu Sofyan,
istiqomah aja dengan pilihan pertama.”.
Rasulullah
berdo’a meminta diberi petunjuk, ternyata Allah lebih berkenan kaum Muslimin
untuk menyerang Abu Jahal daripada Abu Sofyan.
Rasulullah memberi tahu kepada para sahabat bahwa pilihan
Allah adalah menyerang Abu Jahal.
Para
sahabat mulai kecewa, muncul perasaan yang sangat berat dan ga mau banget
pergi.
Pelajaran dari kisah ini: “Mental sahabat itu dibangun ga
ujug-ujug langsung kuat.”
Terkadang kehidupan itu memilihkan sesuatu yang tidak
kita inginkan.
Terkadang berbagai kondisi menyebabkan kita menjalani
sesuatu yang tidak kita inginkan.
Kisah
ini mengingatkan kita untuk selalu memperbarui niat kita, kalo niat dari awal
karena Allah insya Allah tidak akan
salah pilih.
Bertanyalah pada diri sendiri:
“Nyari harta atau ridho Allah?”
“Ngikutin hawa nafsu atau ridho Allah?”
“Yakin dengan logika manusia atau ridho Allah?
Kalo
nyari ridho Allah, insya Allah mau
dibawa kemanapun ga terasa berat.
Pengennya kita dan pengennya Allah ga selalu sama, ikutin
aja pengennya Allah, nanti kita akan melihat sendiri hasilnya, pasti yang
terbaik dari Allah.
🌸Coba
renungi ayat ini:
“Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah [597] yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir, agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal: 7-9)
[597]. Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa dagangan dari Siria. Sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.
Akhirnya para sahabat ketika tahu itu keputusan Allah:
"Sami'na
Wa Atho'na" (Kami dengar dan kami taat).
Karena intinya Allah ingin menghancurkan orang-orang
kafir dan memuliakan kaum Muslimin dengan keputusan menyerang rombongan Abu
Jahal, bukannya Abu Sofyan.
🌸Ternyata ketika sudah dijalanin ga berat, Allah beri
kejutan, Allah tolong kaum Muslimim dengan pasukan malaikat. Masya Allah!
🌸Seperti itu juga kehidupan, kadang kita sudah khawatir
berlebihan di awal, takut ini, takut itu, eh setelah dijalanin ternyata ga
gitu-gitu amat, Allah mudahkan, Allah ringankan, Allah kuatkan kita. Masya Allah!
🌸Allah
tidak akan pernah mengecewakan kita. 🌸
#level10 #day8 #Tantangan10Hari #GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP #BundaSayang #InstitutIbuProfesional
#IIP
Bandung, 2018
Miranti Banyuning Bumi
0 Komentar