Kajian Menyambut Ramadan: Terhubung Kembali dengan Quran (2/2)
Ust. Nouman Ali Khan
@Masjid Istiqlal - Jakarta
Ahad, 6 Mei 2018
Bismillahirrahmanirrahiim…
Sesi 2. Jam
16.00-17.00 WIB
Kita mulai lagi
dengan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam
Salah satu do’a yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim:
“Ya Allah, give me a strength to make decision. Powerful decision maker. To make the right decision.”
Seringkali kali kita dalam hidup ini tahu bahwa kita harus melakukan
sesuatu, tahu bahwa itu sebuah kewajiban yang harus dijalankan, tapi
kadang-kadang kita tidak bersemangat/malas untuk melakukannya…
Oleh karena itu,
kita harus memohon kepada Allah dengan do’a tersebut untuk diberikan kekuatan
dalam setiap aktivitas dan keputusan yang akan kita ambil.
Kita memiliki 5 rukun
iman. Semuanya ternyata terhubung dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam
1. Syahadat: sejak awal Nabi Ibrahim telah mengajak kaumnya
untuk bertauhid, hanya percaya dan bergantung pada Allah SWT.
2. Sholat: Nabi Ibrahim juga telah mempraktikan shalat
meskipun belum turun kewajiban untuk sholat. (QS. Ibrahim: 37, 40)
3. Zakat: Nabi Ibrahim telah memberi contoh pada kaumnya
untuk berzakat. (QS. Maryam: 54, 55)
4. Puasa: puasa wajib ada di bulan Ramadan. Ramadan sangat
erat dengan Quran. Ketika kita terhubung dengan Quran maka artinya kita
terhubung dengan Nabi Ibrahim.
5. Haji: tentu ini berhubungan langsung dengan Nabi Ibrahim,
karena ialah yang mendirikan Ka'bah dibantu dengan anaknya, Nabi Ismail. Apapun
yang kita lakukan di kakbah pasti berhubungan langsung dengan Nabi Ibrahim.
Jadi, kita tidak boleh lupa bahwa kita terikat dengan Nabi
Ibrahim.
Nabi Ibrahim adalah nabi yang spesial, kekasih Allah (Khalilullah), abul anbiya' (bapak para nabi), Nabi Ibrahim adalah ayah kita ‘umat Islam’, Nabi Ibrahim adalah identitas kita sebagai Muslim.
Apa maksudnya
“Connecting with Quran”?
Analoginya adalah:
Ketika kita membaca sesuatu atau menonton sesuatu yang menarik, apa yang kita rasakan? Kita begitu menikmatinya, kita begitu bergairah ‘excited’, kita bahkan merasa menjadi bagian dari buku/film tersebut. Bener nggak?
Ketika kita membaca sesuatu atau menonton sesuatu yang menarik, apa yang kita rasakan? Kita begitu menikmatinya, kita begitu bergairah ‘excited’, kita bahkan merasa menjadi bagian dari buku/film tersebut. Bener nggak?
Itu artinya kamu benar-benar merasakan ‘terhubung’ buku/film
tersebut.
Hati fungsinya adalah untuk merasakan.
Jadi kita harus bisa
juga merasakan Quran dengan hati kita.
Perasaan apa yang
harus kita miliki ketika kita membaca Quran?
Di sesi ini Ust. Nouman Ali Khan ingin berbagi perasaan,
berbagi emosi…
Coba kita perhatikan kalimat ini:
“Ar-Rahman 'alamal Qur’an.”
“Ar-Rahman 'alamal Qur’an.”
Rahman itu sifatnya seperti perut ibumu (ingat dengan kata:
rahim).
Ketika hamil, apapun yang dilakukan seorang ibu pasti untuk
melindungi bayi dalam kandungannya.
Kamu harus yakin bahwa ada yang mencintai dan peduli padamu
lebih dari dirimu sendiri, Ia adalah Allah SWT.
Quran >> The letter of love from Allah who spoke to you.
Jadi, perasaan dan
emosi apa yang muncul ketika kamu membaca surat cinta?
Itulah perasaan yang harus kita miliki pada Quran.
Quran diturunkan untuk menunjukkan bahwa Allah mencintaimu.
The more you learn Qur’an, the more Allah loves you; more, more, and more.
Before you learn, you
have to connect to Qur’an.
Qur’an has your story in it.
Apa maksudnya?
Di dalam Quran dapat kita temukan kisah Nabi Adam, tentang
hijrah, dll.
Quran adalah sebuah buku. Kita harus memahami apa tujuan
buku tersebut.
Allah adalah guru kita. Allah akan memperbaiki sikap kita.
Dia yang menentukan bagian mana dari Quran yang dapat kita pahami, dan bagian mana yang mungkin tidak akan pernah kita pahami.
Allah adalah guru kita. Allah akan memperbaiki sikap kita.
Dia yang menentukan bagian mana dari Quran yang dapat kita pahami, dan bagian mana yang mungkin tidak akan pernah kita pahami.
Oleh karena itu, kita harus belajar Quran dengan sikap yang
rendah hati dan harus memohon kepada Allah agar hati kita terbuka untuk
memahami Qur’an.
Quran adalah cahaya. Analoginya yaitu kita berada di dalam kegelapan. Maka kita harus mendapatkan cahaya. Apa itu cahaya? Cahaya adalah ketika kita kembali ke Quran. Cahaya adalah ketika kita terhubung kembali dengan Quran.
Quran is not
laws/regulation; Quran is advice.
Laws make us “scared”.
Advice make us “calm
down”, feel better in our chest.
It's healing. Qur'an
will heal you. Qur'an will enlighten you.
Advice means "He
loves and cares for you".
We have to love that.
Jadi ketika kita merasakan kemarahan, kesedihan, kekecewaan,
ketakutan, dan emosi negatif lainnya. Maka bukalah dan bacalah Qur’an.
Allah berjanji itu akan menyembuhkanmu. Insya Allah, segala kesulitan akan menghilang.
Allah berjanji itu akan menyembuhkanmu. Insya Allah, segala kesulitan akan menghilang.
“Ah aku tidak percaya itu!”
Apakah itu yang muncul di benakmu?
Mungkin alasan kenapa pernyataan itu yang langsung muncul di
benakmu adalah karena kamu belum mencobanya. Kamu belum pernah mengalaminya
sendiri.
Kamu harus berusaha sepenuhnya untuk percaya pada Allah. Kamu harus mencobanya! Kamu harus mengalaminya sendiri!
Kamu harus berusaha sepenuhnya untuk percaya pada Allah. Kamu harus mencobanya! Kamu harus mengalaminya sendiri!
Qur'an as
1. Advice
2. Healing
3. Guidance
Ramadan is important
because of the Qur'an.
After you connected
with the Qur'an, something changes in you.
The best connection to
Allah is do'a.
The Quran >> It's
started with do'a and end with do'a >> Al-Fatihah & An-Nas.
Do'a is you speaking to Allah.
Qur'an is Allah speaking to you.
That's a conversation. It is 2 way-communication.
The whole Qur'an is a conversation between Allah and you.
Ust. Nouman menceritakan bahwa ada seorang yang bertanya
padanya:
“Lalu bagaimana dengan ‘alif lam mim, qaf, nuun, dll’?
Apakah itu juga do’a?”
Beliau menjawab, ya tentu saja itu juga do’a. Do’a yang menyadarkan
kepada kita bahwa kita tidak tahu apa-apa sehingga kita memohon kepada Allah
untuk mengajari kita. Allah-lah yang tahu segalanya, Ia Yang Maha Tahu.
Dari sini dapat kita renungi bahwa Allah ingin memperbaiki
sikap kita. Adakalanya manusia suka merasa tahu banyak hal, tapi dengan membaca
Quran, ada hal-hal yang sengaja Allah “sembunyi”kan maknanya, kita menjadi
semakin menyadari tidak tahu apa-apa.
Bagaimana cara mengubah huruf-huruf itu menjadi do’a?
Tadabbur…
Ketika kamu melakukan tadabbur Quan, itu artinya kamu mulai terhubung dengan Quran.
Ketika kamu melakukan tadabbur Quan, itu artinya kamu mulai terhubung dengan Quran.
Do’a itu sumbernya di
sini (hati).
Jangan terburu-buru melakukannya, take your time…
Jangan terburu-buru melakukannya, take your time…
Ust. Nouman Ali Khan memberikan tips untuk berlatih
terhubung dengan Quran.
Seperti apa bentuk latihannya?
Silahkan dicoba 10-15 menit/hari.
Kamu bisa memilih untuk mendengarkan/membaca (sesuai tipe gaya belajar masing-masing) Quran dan penjelasannya. Lakukan untuk ayat yang sama (2-4 ayat) selama 1 minggu.
Kamu bisa memilih untuk mendengarkan/membaca (sesuai tipe gaya belajar masing-masing) Quran dan penjelasannya. Lakukan untuk ayat yang sama (2-4 ayat) selama 1 minggu.
Bahkan jika kamu tidak tahu sama sekali bahasa Arab, tetap
cobalah untuk dilakukan. Kamu bisa mengawali latihan ini dengan membaca Quran,
kemudian dilanjutkan dengan mendengarkannya berkali-kali. Insya Allah dengan melakukannya secara rutin, kamu akan semakin
merasa terhubung dengan Quran.
You don't have to learn everything. It's okay… Qur'an is ocean, but you have to connected everyday, that's more important. Listen little by little. You have to remember that the message in Qur’an is love from Allah. It heals your heart. If you bond with Qur’an, you will bond with Allah, stronger and stronger.
Coba kita renungi QS
2: 185
Apa yang ingin Allah sampaikan kepada kita melalui ayat ini?
Pelajaran dari ayat tersebut adalah bacalah Quran di bulan
Ramadan seperti seolah-olah kamu membacanya baru pertama kali.
Allah intends to reintroduce Qur’an in every Ramadhan.
Jika kamu mendapatkan sesuatu yang baik dan bermanfaat dari
sana, maka ajaklah orang-orang yang kamu sayangi di sekitarmu, bagikan apa yang
kamu dapatkan dengan cara yang indah.
Find the opportunity to share Quran's ayah to people gently/friendly. Don't give khutbah or share looong videos to people. Ingat! Harus dengan cara yang baik. Little by little, be easy, with care and love.
Never learn Qur’an to teach to people, learn Quran for yourself first,
and share it with people you love.
Apa maksudnya?
Ketika belajar Quran, itu artinya Quran membicarakan dirimu.
Lupakan orang lain.
Jangan ketika membaca suatu ayat, lalu yang terlintas dalam
pikiranmu adalah: “Oh, ayat ini pas banget buat bibi/pamanku.” Tidak! Bukan
seperti itu pola pikirnya. Berpikirlah ketika kamu membaca suatu ayat, maka ayat
bertujuan agar kamu melihat ke dalam dirimu sendiri.
Allah don't want punish and place you to the hell, no! Allah wanna give
you rahmah.
Quran adalah rahmah.
Ingat pembahasan sebelumnya? Rahmah
berhubungan dengan kata “cinta dan peduli”. Jadi jangan gunakan Quran untuk
menghina atau mengkritik keluarga/teman/rekan kerjamu. Jangan gunakan Quran
untuk membuat quote lalu membuat orang-orang merasa buruk ketika
membaca/mendengarnya. Jangan gunakan Quran untuk mengazab orang-orang di
sekitarmu. Bukan itu tujuan Allah menurunkan Quran. Quran diturunkan untuk
membersihkan hatimu dengan seizin Allah.
Qur'an is for heal heart, not hurt heart.
Maka jika ingin mengajak keluarga/teman/rekan kerjamu agar
terhubung juga dengan Quran, ingatkan mereka dengan kepedulian dan rasa cinta.
Allah mengingatkan kita bahwa Quran lebih baik daripada
semua hal yang kamu koleksi (banyak orang mengoleksi benda-benda, seperti:
koin, lukisan, dll). Ketika Quran ada di
dalam hati, insya Allah kita akan
menjadi pemilik Qolbun Salim,
seseorang dengan hati yang bersih.
Knowledge is not kept in the head but should be living in our chest, in our heart. Qur’an should be living in our chest too. Qur’an should be held in our hearts.
Why? Because Allah is pulling you up, Allah will raise you, Allah will lift you up. The more you hold on to Qur'an, the more Allah raises you, elevate you to higher, higher, and higher place.
Knowledge is not kept in the head but should be living in our chest, in our heart. Qur’an should be living in our chest too. Qur’an should be held in our hearts.
Why? Because Allah is pulling you up, Allah will raise you, Allah will lift you up. The more you hold on to Qur'an, the more Allah raises you, elevate you to higher, higher, and higher place.
Semakin dekat ummah dengan Quran maka semakin kuat pula
ikatannya.
Apa yang menghubungkan kita dengan sesama muslim (ummah)? Tali Allah ‘rope of Allah’.
Apa yang menghubungkan kita dengan sesama muslim (ummah)? Tali Allah ‘rope of Allah’.
Your connection to
another ummah is stronger because your connection to Qur'an is stronger.
Allah is our teacher.
Allah is teaching us >> holding to the rope of Allah that means we are
holding to Allah.
The tighter you hold
to this rope, the tighter you hold to Allah.
The connection to Qur'an is the same connection to Allah.
Sebagai penutup, mari kita ingat kembali do’a Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam:
“Give me guidance and give me good company.”
“Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih…” (QS. Asy-Syu’ara: 83)
Do’a ini memberi pelajaran kepada kita untuk memohon kepada
Allah agar dihubungkan dengan Quran. Kita harus berusaha untuk menghubungkan
hati kita dengan Quran. Kemudian ajak orang-orang yang kita sayangi, keluarga, sahabat,
teman, rekan kerja, juga terhubung dengan Quran.
🌱Semoga kita dipertemukan dengan Ramadan yang sebentar lagi
datang.
🌱Semoga hati kita bisa terguncang hebat oleh pesona ayat-ayat-Nya
yang menakjubkan.
🌱Semoga
Ramadan kali ini Allah izinkan hati kita perlahan terbuka agar dapat dimasuki
oleh cahaya-Nya yang begitu kita dambakan.
Barakallahu fikum
Wallahu a’lam bishshawab
Baca lagi catatan sesi 1: https://mirantibanyu.blogspot.co.id/2018/05/welcoming-ramadhan-lecture-reconnect.html
0 Komentar