[Notes from IIBF] Children’s Book Writers Workshop
Children’s Book Writers Workshop: Creating Narratives for Engaging Picture Books
Alfredo
Santos & Chatarina Trihastuti from Room to Read
Indonesia
International Book Fair @Summit Room JCC
Kamis, 13
Sept 2018
Workshop ini ditujukan untuk para penulis
buku anak (dari newbie seperti aku
hingga para penulis yang sudah menelurkan banyak buku pun datang). Selama
delapan jam, Alfredo Santos dan Chatarina Trihastuti dari Room to Read, memberikan penjelasan tentang jenis-jenis naskah
cerita anak kemudian mengajak para peserta untuk langsung praktik menulis
cerita anak―iya, langsung disuruh nulis coba! Lalu langsung menerima masukan
pada naskah yang telah dibuat.
✎Workshop ini terdiri dari 4 sesi:
1. A beginning idea
2. Creating a narrative structure
3. Exploring text that create of meaning
4. Final draft and feedback
Output: membuat narrative
structure, 12-32 pages, 1-3 sentences per page, 1-5 words per sentence.
Terlihat sederhana yah, hmm, mari kita lihat apakah
sesederhana itu membuat cerita anak yang (hanya) beberapa halaman…
Initial
idea >>> narrative.
Menulis itu
seperti memasak.
Ada tahap
persiapan yang meliputi: pemilihan bahan, media, dll.
Itu seperti
pendekatan untuk menghasilkan suatu karya.
Dalam
membuat cerita anak, gunakanlah plot
yang simple.
Biasanya
disebut: beginning - middle - end.
Gak harus
ada konflik dalam membuat cerita anak.
Dalam membuat cerita, dapat dibuat berdasarkan:
☑ Character
☑ Narrative non-fiction
☑ Creative non-fiction
☑ Thematic
☑ Folktale/folklore adaptation
Ketika membuat cerita, tidak harus memilih salah satu,
bisa juga dikombinasikan.
✎CHARACTER BASED
Artinya
ikuti aja karakter itu, misalnya: tentang Tiger
si Tailor.
Buat cerita
yang unik, coba tanyakan pada diri
sendiri: Berapa banyak Tiger yang
berprofesi jadi tailor? Hehe.
[Ingat!] There
is no original story, but you can still make a new one, by modified it! That’s
the challenge!
Contoh cerita (1):
Ada seekor
Tiger yang ingin merayakan tahun baru dengan baju baru, lalu ia menjahit baju
sendiri. Ia tidak menjahit sekali langsung jadi dan pas di tubuhnya. Tapi―di sini lah bagian menariknya―ada baju
hasil jahitannya yang kekecilan, kebesaran, kependekan, kepanjangan, tapi sang
Tiger terus mencoba, mencoba, dan mencoba lagi! Akhirnya dia kesal, lalu
semakin bertekad untuk fokus belajar dari kesalahannya, dan jadilah baju yang
pas untuk tubuhnya. Kemudian muncul masalah, akan dikemanakan baju-baju yang
tidak pas tadi ya? (Ilustrasi: jemuran yang dipenuhi berbagai macam ukuran baju
berwarna merah) Tiger lalu dapat ide, baju-baju tersebut diberikan ke
teman-temannya. Yeay! They celebrate the
event together.
>>> Sederhana banget kan ya ceritanya,
tapi dari cerita itu, selain menghibur, anak-anak
juga dikenalkan tentang konsep ukuran dan semangat pantang menyerah dari sang
tokoh utama!
Contoh cerita (2):
Tentang
seorang anak perempuan bernama Alika yang memotong rambutnya sendiri, tapi
kependekan! *ups, ada yang pernah juga
gak sih mengalami hal ini? Akhirnya Alika berusaha untuk mengembalikan
rambut panjangnya, dengan berbagai cara: menggunakan mie, petai, dan berbagai
macam benda panjang di sekitarnya. Akhirnya ia memakai bando, dan ia suka
tampilan rambut pendeknya dengan bando tersebut. Selesai.
>>> Lagi-lagi sederhana ya, di cerita
ini anak-anak juga diajarkan tentang strong
will, problem solving, and creativity. Tapi
kata-kata itu tidak dituliskan dicerita, hanya ditunjukkan.
Contoh cerita (3):
Judul
bukunya “Sirama-rama”. Cerita ini terinspirasi dari kisah sebenarnya digabungkan dengan kisah fantasi. Seorang anak perempuan bernama Ara
sedang menanti ayahnya pulang dari negeri yang jauh. Ia membayangkan ayahnya
pulang dengan menggunakan berbagai moda transportasi: kereta, pesawat, kapal
laut. Akhirnya ayahnya datang dan Ara bisa melepas rasa kangennya.
>>> Cerita
ini mengangkat hal sosial, tentang kisah
anak kaum imigran. Mungkin di suatu daerah, kisah ini biasa-biasa aja, tapi
ketika buku ini dibawa ke Honduras―di mana juga banyak anak-anak kaum imigran
di sana―kisah ini menjadi begitu powerful.
Bahkan ada seorang anak yang langsung menangis ketika membaca cerita ini,
karena terbawa perasaan kangen sang tokoh yang juga ia rasakan pada ayahnya.
Selain itu, anak-anak juga diajarkan berbagai moda transportasi dengan sisipan
imajinasi seorang anak. Hal lain yang juga menarik dari buku ini adalah ayahnya
diilustrasikan menggunakan baju batik, jadi sekaligus mengangkat budaya Indonesia.
Apa yang bisa kita
highlight dari ke-3 contoh cerita di atas?
Ada pesan yang
berlayer-layer! >>> This is the
smartest way to write story.
Meskipun kisahnya sederhana, tapi bukan berarti mengandung sedikit
pesan.
Dalam satu cerita bisa dua bahkan lebih pesan yang disisipkan oleh
penulis,
Misalnya untuk buku “Sirama-rama”
Layer 1: a girl is waiting for her father, kangen…
Layer 2: children with parents work in the faraway country.
Layer 3: berbagai macam moda tranportasi
🌸Layers
should be natural/organic, not artificial meaning.
[TIPS!]
Harus siap direvisi! Bikin cerita gak 1x duduk
selesai loh, harus terbuka dengan revisi! Bahkan seorang penulis―yang karyanya udah banyak―bercerita
ia pernah direvisi oleh Room to Read sebanyak sekitar 20x. Wow! Yang udah level
atas aja bisa direvisi sampe segitunya, jadi pengingat buat diri sendiri yang
masih newbie ini, revisi 3-10x mah masih sedikittt. Harus mau melewati tahap
ini demi mengahasilkan karya terbaik buat ana-anak!
🌸There’s
no instant process. Keep it simple & straight forward.
Jangan
terlalu drama-drama kalo tulisan buat anak-anak.
✎NARRATIVE NON-FICTION & THEMATIC BASED
Contoh cerita (4):
Judulnya:
“Tuing-tuing, si Ikan Terbang” Ceritanya tentang life cycle of Tuing-tuing, disajikan seperti petualang gitu.
>>> Ada dua hal menarik dari buku ini,
yaitu: temanya tentang sains! Duh
ini aku banget, hehe. Pengen deh bisa nulis cerita anak yang idenya dari materi
ngajar; hal menarik lainnya adalah ilustrasi buku ini dibuat dari papercut
craft yang difoto! Keren banget, bahkan kemaren saat mengunjungi booth Room to Read, beberapa papercut
Tuing-tuing dipajang di sana, cantik! Oiya buku ini baru saja di-launching
kemaren di IIBF, tapi karena hari Sabtu, aku gak bisa lihat, udah cukup 2 hari
saja di IIBF, hehe.
Contoh cerita (5):
Judulnya:
“Lautkah ini?” Ceritanya tentang life
cycle of water. Tokoh utamanya adalah dua tetes air (Aira and Aura) yang jatuh
dari langit kemudia berpetuang menuju laut.
>>> Ada dua hal menarik juga dari buku
ini, yaitu: temanya lagi-lagi tentang
sains! Dan selain mengenalkan konsep siklus air pada anak-anak, juga mengenalkan batik. Karena ilustrasinya,
dimana-mana menggunakan batik sebagai pengisinya.
🌸Children
enjoy the story by narration.
✎FOLKTALE/FOLKLORE ADAPTATION
Contoh cerita (6):
Judulnya:
“Sahabat Kecil Putri Pandan Berduri” Cerita ini berasal dari daerah Bintan,
Kep. Riau.
>>> Karena sebagian besar tema cerita
rakyat adalah kisah orang dewasa, seperti tentang perkawinan dan kekerasan,
maka Room to Read menyesuaikan cerita tersebut untuk anak-anak. Kisah pernikahan diganti dengan
persahabatan. Di cerita ini dikenalkan tata krama yang merupakan tradisi
suatu daerah, seperti cara berbusana dan acara perjamuan.
Hal yang
menarik di Room to Read adalah bukan
mengacak-acak cerita rakyat, tapi ambil salah satu sisi yang pas untuk anak
lalu diperkuat.
✎NARRATIVE BASED STORY & THEMATIC
Contoh cerita (7):
Judulnya:
“Sahabat Kecil” Tentang seekor anjing yang mencari temannya―seorang anak laki-laki―di
sebuah pengungsian. Mereka terpisahkan karena terjadi letusan gunung.
>>> Ciri suatu cerita yang narrative based adalah latar cerita
beda-beda, pindah-pindah. Seperti cerita ini, latarnya
sekolah-rumah-pasar-dapur tempat pengungsian. Cerita diambil berdasarkan
kejadian letusan Gunung Sinabung. Ide utama cerita ini adalah mengenalkan suasana pengungsian ke
anak-anak, karena di Indonesia termasuk daerah yang cukup sering terkena
bencana alam.
[TIPS!]
Dalam menulis cerita anak, free your mind!
Jangan
diedit-edit dulu, intinya biarkan mengalir aja dulu (seperti free writing), treatment-nya nanti.
Nanti tugas
editor yang cut-cut sana-sini. Itulah
pentingnya tugas editor, hehe.
How to make
the differences?
1. Focus on different character “unique”
2. Make a new twist of situation
3. Add another layers
✏POINT OF THE TAKE
Bagaimana cara memulai cerita?
Don’t need to do >>> cliché: “once upon a time…”
We can start from everywhere!
Mulailah
dengan suatu aksi. Maksudnya? Penjelasannya di bagian praktik yaa….
✏PRAKTIK MENULIS CERITA ANAK
Contoh:
☑ Beginning: Jangkrik berkunjung ke rumah
dragon
☑ Middle: Dragon gak bisa tidur karena suara
ngorok jangkrik, akhirnya jangkrik mau dipindahkan ke luar >> Dragon
menggendong jangkrik berpindah-pindah ke berbagai tempat.
☑ End: Karena gak tega kalo ditinggal di
luar, dibawa lagi deh pulang. Dragon tertidur karena kecapekan, gantian
jangkrik yang gak bisa tidur karena ngoroknya dragon.
In the
beginning >> active action >> it triggers the next action.
Don’t get the prologue is too long.
Find your objective of your character.
Is the story can be cruel/scary? It depends on the
treatment.
Find not common thing >>
otak-atik angle >> find the
different angle >> jangan buat mudah diprediksi oleh pembaca.
✏Beberapa catatan penting dari praktik menulis cerita
anak:
☑ Research, ini hal
penting baik bagi penulis maupun ilustrator.
☑ Logic, kita
harus membantu anak-anak yang sedang membangun kemampuan logikanya.
☑ Remove
drama, gak usah lebay deh, hehe.
☑ Strong
character, ciptakan karakter yang berbeda-beda dalam satu cerita >>
lebih menarik.
☑ Should
always move forward, kalo plot untuk anak-anak jangan
maju-mundur-maju-mundur-cantik yaa…
☑ Don’t be
stereotype, hilangkan penggunaan “once
upon a time” atau “happily ever after”
✎SUMMARY
👉Character
Ciptakanlah
karakter yang kuat dan menarik; unique and distinguish; karakter yang
bisa diingat terus oleh pembaca.
Kalo ada
karakter yang ternyata gak penting-penting banget, jangan ragu untuk “kill” the character, hapus dari cerita.
👉Objective
Ketika
menciptakan karakter, tanyakan pada diri sendiri: “Apa tujuan dari karakter tersebut?”, “Dia mau apa?”
Gak usah
mikir yang besar, it can be very simple,
misalnya dari cerita dragon and jangkrik, tujuan dari karakter dragon adalah I wanna sleep, udah itu aja, simple kan.
👉Point of the take
“Mau mulai cerita dari mana?” Ingat
harus langsung dengan aksi, jangan memberikan pejelasan di awal cerita, it will distract the readers. Juga
jangan mulai dengan frase “once upon a
time”.
👉Keep exploring the idea; improve the story
Berusahalah
untuk make the extraordinary story, not regular.
👉Don’t afraid to cut off the scene
Kuncinya
adalah make it simple and short.
Seringkali
ketika kita sudah menulis panjang-panjang, jadi sayang gitu buat men-delete, padahal setelah dibaca ulang ada
bagian yang tampak gak terlalu penting amat. *ah ini PR aku banget.
Story
telling is about discovering dan memunculkan perasaan “What will
happen next?”
🌸
When
you write story for children, don’t think about the moral, but just tell the
story.
SHOW, DON’T
TELL!
🌸
[TIPS!]
Bagaimana cara mengatasi writers’ block?
Endapkan
dulu 1-2 minggu >> to get the new
insight!
Don’t be
shy to submit your draft.
Submit-nya bisa ke: ruang.baca@provisieducation.com
Sttt,
Januari 2019 nanti insya Allah akan ada “Workshop
Room to Read” lagi loh, di Bali.
Ayo siapkan
naskah!
📚Catatan lainnya dari IIBF:
✎[Notes from IIBF] It’s not just a book fair, it’s a book affair!
✎Workshop 2. Licensing Children's Book Content: How to Make Most Out of Your Content and Increase Income, with Carlsen Publisher
✎Workshop 3. Workshop tak terduga yang aku ikuti di IIBF, gak sengaja lewat panggung eh ternyata tentang Read Aloud, bersama Bu Roosie Setiawan!✎Workshop 2. Licensing Children's Book Content: How to Make Most Out of Your Content and Increase Income, with Carlsen Publisher
🔖Salam literasi
Miranti Banyuning Bumi
Great resume, as always!
BalasHapusAh... kangen berkunjung ke rumahmu ini, mirrr.. Siap2 dapat serangan fajar ya blognya! Hahahaha. Baru mulai ngeblog lagi nih aku. 😂😂
Ku sedot ilmunya yaaa~ Nuhun pisaaan... sudah menuliskannya di sini <3
Ahahaha peppyyy, rumahku selalu terbuka untukmuuu, aaa jadi kangen maen ke rumahmu juga, hehehe. Siap-siap dapet "serangan balasan" yaaa :D
HapusSami-samiii, silakan disedo sebanyak-banyaknya ;)