Seperti yang telah saya ceritakan di
posting sebelumnya, kami bertiga punya kesibukan masing-masing di saat
week-day. Pekerjaan/tugas-tugas kuliah yang tentu saja menjadi prioritas utama
saat week-day. Terkadang kerjaan kami membuat kami (harus) ngelemburrr.
Misalnya kalo saya adalah saat menjelang akhir semester (persiapan rapotan,
kegiatan penutup akhir semester “special week”), periapan awal semester, persiapan
lomba sekolah sehat, dan terakhir kemaren adalah akreditasi), kalo adik saya
yang perempuan karena kerjaannya merancang sesuatu maka berhubungan dengan
dead-line yang ketat, apabila diperhatikan dead-line-nya cukup sering hari
jum’at, jadi adik saya suka ngelemburnya hari jum’at, sebenernya kasihan yaaa,
di kala orang-orang ngobrolin mau kemana dan ngapain di week-end, adek saya
anteng merancang bangunan, tapi gpp itu emang perjuangan yang harus dilalui,
insya Allah dibalas sama Allah dengan hal yang lebih baik berkali-kali lipat...
Aamiin. Sedangkan adik saya yang laki-lagi biasanya anteng di depan laptopnya
(maklum deh ini anak ngambil jurusan yang emang sesuai minatnya: sistem komputer,
jadi semacam merancang software). Karena lagi di saat-saat kritis menjelang
kelulusan, maka wajar kalo lebih banyak menyediakan waktu untuk mengerjakan
tugas kuliahnya.
Nah karena terkadang salah satu dari
kami sedang dalam busy mode: ON, maka yang harus muncul di antara kami adalah
rasa pengertian dan tolong menolong!
Contohnya waktu persiapan semester
kemaren, saya dan teman-teman guru sudah masuk sekolah 1 minggu sebelum anak-anak masuk,
tentu banyak yang harus dipersiapkan untuk menyambut anak-anak (bedah
kurikulum, persiapan kelas, dan terakhir tapi ga kalah penting adalah mengisi
bahan bakar untuk berjuang di tahun ajaran baru untuk para guru dan staf
non-akademik: semacam pencerahan dari segi agama dan segi nasionalisme, seru
deh!). Karena inilah saya sempet beberapa hari pulang telat menjelang magrib,
padahal seharusnya tugas week-day saya adalah memasak. Alhamdulillaah adik
laki-laki pengertian banget, di suatu waktu iba-tiba udah ada mie goreng yang
ga biasa (ada tambahan topingnya) sudah tersaji cantik...hehe, tinggal saya
tambahin rebusan sayuran aja biar tetap sehat ada sayurnya. Pernah juga di
suatu waktu yang lain, saat saya pagi-pagi riweuh masih sibuk nyuci dan belum
ngejemurin padahal itu hari senin (hari dimana harus berangkat lebih pagi untuk
menghindari kemacatan), dan saya belum melaksanakan tugas mencuci piring, adik
saya yang perempuan berbaik hati nyuciin barang-barang yang di wastafel,
Alhamdulillaah... Yap walaupun itu tugas mandiri, tugas masing-masing, tapi
kalo ada salah satu dari kami yang kelihatan lagi riweuh a.k.a busy mode: ON
maka sebagai saudara yang baik, munculkanlah rasa empati, untuk mau turun
tangan membantu.
#BunSayGame #Level2 #MelatihKemandirian #tantangan10hari #KuliahBunsayIIP #BunsayIIP #IIPBandung #InstitutIbuProfesional #ODOPfor99days
Bandung, Syawwal 1438 H (Juli 2017
M)
Miranti Banyuning Bumi
0 Komentar