BundSay Game 5 (day 4): Iqra! Bacalah! – Review Buku Menembus Palestina


Bismillahirrahmanirrahiim...

📚Salah satu buku favorit yang sangat emosional😭 dan membuat sya "IRI"!!!😍
📚Termasuk buku yg cepat habis dibaca tahun ini🌟😁
📚Berawal dari menemani irika ke gramed, trus melihat buku ini, belum langsung dibeli tapi dicatet di alam bawah sadar sepertinya😅, dan akhirnya berjodoh lagi sama buku ini😊
📚Kenapa tertarik sama buku ini?
Karena...
1. Ada kata PALESTINA di judulnya, di sana ada saudara/i muslim kita yg masih terjajah oleh Israel😖, selalu bertanya2 kenapa 'kejahatan kemanusiaan' tsb ga selesai2😰, mau marah😡 tapi ke siapa (emang diri ini udah melakukan sesuatu untuk mereka), aah apa yg sesungguhnya terjadi di sana, merasa belum pernah dapet cerita utuh (atau belum berusaha nyari tahu sendiri)😟
2. Buku ini ditulis oleh (mantan) artis yg sudah hijrah. Hmm pasti udah tahu dari TV yaa dulu bliau seperti apa, tapi jadi bikin penasaran koq bisa bliau ke Palestina, apa yg membuat bliau 'spesial' hingga Allah beri kesempatan untuk ikut berjuang di tanah Palestina, mau tahu cerita detail yg beliau lakukan di sana😍
Biasanya yg sya lakukan sebelum membaca buku berurutan dari awal-akhir adalah melakukan scanning baca beberapa halaman secara random.
Ternyata...tulisan beliau enak banget dibacanya...mengalir gitu...bikin semakin semangat baca😍
Buku ini terdiri dari 3 bagian:
📖Kisah hijrah penulis dan Palestina
📖Memoar hati penulis di jalur Gaza
📖Memoar hati penulis di Al-Quds, tepi barat, & israel
Di awal buku, bliau menceritakan dg singkat kisah hijrahnya, kesulitan2 yg dihadapi saat memutuskan untuk menempuh jalan hijrah, betapa komitmen kuat sangat dibutuhkan dan tentu saja pertolongan dari Allah.
Ketika menghadapi kesulitan yg bertubi-tubi itu, penulis belajar by nature... Merasa Allah mengajari langsung tentang sabar & ketabahan.
"Makin hati marah & menjerit, makin kusut keadaannya. Makin hati ini diam, berusaha tenang, zikir, dan fokus memercayakan kepada Allah dg membangun keyakinan seyakin2nya beribadah, maka makin tampak semburat terang cahaya penolong."
✨✨✨✨✨✨✨
Tapi yang paling membuat sya emosional dan iri adalah ketika niat beliau untuk mewaqafkan untuk agama Islam, begitu dimudahkan sama Allah...
Allah takdirkan bliau mulai melihat, menyimak, dan mendalami tentang Palestina😭😭😭
Ternyata sebelum hijrah, penulis sudah menekuni aktivitas penggiat sosial. Sudah banyak pengalaman dan link ke berbagai pihak. Namun karena yayasan pribadi tsb dirasa banyak hal yg belum syar'i maka beliau memutuskan untuk vakum (sementara) dari dunia sosial kemanusiaan.
Namun setelah peristiwa hijrah, Allah kembali membuka jalan2 kebaikan pada bliau yg salah satunya adalah kembali berinteraksi dg lingkungan sosial kemanusiaan berbasis Islam... Masya Allah😍
Dari rangkaian kata2 beliau di buku ini, sya merasa di'tampar' dg lembut untuk:
Melibatkan Allah dalam setiap langkah.
Selalu ada "moral of the story" dalam setiap kejadian...
Kembalikan semuanya pada Allah😭
Sabar. Shalat. Do'a.
Allah Maha Penolong. Asal kita mau benar-benar ikhtiar.
Ikhtiar hati, lisan, akal, perilaku.
Jangan sempat meragukan Allah.
Sabar. Tawakal.
Innallaha ma'asshabiriin😊
Selalu merinding saat baca bagian perjuangan beliau mengumpulkan dana untuk saudara/i di Palestina...
Begitu banyak dapat kejutan dari Allah di hidupnya🌟🌟🌟
Salah satunya adalah saat menggalang dana di Jayapura, dikira bakal menghabiskan banyak dana ke sana, eeh ternyata setelah 14 bulan direview jadi perolehan sedekah tertinggi! Allahu Akbar! Bahkan support dakwah paling lengkap di sana (tiket dibelikan, hotel dipesankan, mobil slalu stand by, jamuan makan tak henti)😍😭
Selain itu dengan adanya media sosial beliau merasa dipertemukan oleh Allah dengan orang2 yg tepat, untuk berkenalan dengan para dokter muda di sana yg selalu meng-update berita2 terbaru yg terjadi di negeri mereka.
Dan akhirnya setelah perjuangan sepenuh energi dan sepenuh hati, Alhamdulillaah bliau berkesempatan bersentuhan langsung dg saudara2 di Palestina😍, mendengar langsung kisah syahid, bertemu langsung dg imam besar Al-Aqsa & terkoneksi langsung dg bliau, juga dipertemukan dg dokter penggiat sosial kemanusiaan sbg jalur menyalurkan bantuan selanjutnya.
Masya Allah😭
"Betul-betul pengalaman batin yg tidak bisa didapat dg cara apapun. Sangat tak mungkin jika bukan settingan Allah. Apapun bisa terjadi dg seizin Allah."





2 poin utama dari buku ini yang bikin sya jlebbb banget >>>
HIJRAH & "terserah Allah"
Hijrah yg bermakna membersihkan diri dari segala sesuatu yg Allah tidak sukai.
"Terserah Allah" kata-kata yg berkali-kali sering diucapkan beliau, ketika udah mentok padahal semuanya udah diagendakan dg rapi.
Tapi ketika udah pasrah sama Allah...berserah diri, hasilnya selalu luarrr biasa, rencana Allah sungguh Yang Terindah...
Seringkali kita lupa berkomunikasi sama Allah padahal Allah menunggu2 kita untuk memohon pada-Nya, bukankah Allah sangat suka hamba-Nya yg memohon pada-Nya😊
✨✨✨
Sebagai penutup, buku ini mengetuk hati kita setiap muslim Indonesia, yg hidup nyaman & tentram, untuk membangun ikatan dg saudara2 muslim yg jauhhh secara jarak tapi dekat di hati, niatkan mau membantu saudara/i di Palestina, di tepi barat maupun di jalur gaza.
✨✨✨


#level5 #day4 #Tantangan10Hari #ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#Iqra #Bacalah #SukaMembaca #KuliahBunsayIIP
#BundaSayang #InstitutIbuProfesional #IIP
Bandung, 2017

Miranti Banyuning Bumi
Tags: Kuliah Institut Ibu Profesional

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama