Jangan Gagal Fokus!
Ust. Rizal Abu Mikyal
Pengajian Bulanan Mutbunders
Jum'at, 19 Jan 2018


Pernah ditanya: “Kamu asli mana?”
Maka jawaban yang munculpun bermacam-macam: “Asli Bandung/ Jawa Tengah/ Lombok/ Palembang/ Balikpapan/ Manado/ dsb…”
Benarkah kita asli daerah sana?
Syech Aid al-Qarni (Penulis buku “La Tahzan”):“Kita bukanlah asli penduduk bumi kalo kita asli bumi maka tidak akan mati. Umur umat Rasulullah SAW 60-70 tahun saja. Tapi kita sangat berkeinginan masuk ke surga. Persis seperti seperti Bapak kita, Adam. Awal dia tinggal di surga. Akan tetapi kita harus turun ke tempat ini (bumi) untuk menghadapi ujian yang pendek. Kemudian kita akan segera pulang ke surga.”
Jadi kita asli mana?
Kita ini penduduk ahli surga!
Bukan penduduk (asli) bumi. Jangan gagal fokus!
Tapi sayangnya karakter surga itu turun juga ke dunia, apa-apa pengen cepet dan instan.
Padahal itu karakter surga bukan untuk di dunia.
Nah sebelum kembali pulang ke surga, tentu ada tahap-tahap yang harus kita lalui:
Alam fana "dunia"
Alam batas "barzah"
Alam akhirat 1 "padang mahsyar", dimana jarak matahari ke kepala kita itu hanya 1 mil, hampir 2 km
Alam akhirat 2 "surga/neraka"
Jadilah orang yang cerdas!
Seperti apa orang yang cerdas menurut pandangan Islam?
Rasulullah SAW menjawab:
1. Menahan hawa nafsunya
2. Orang yang paling banyak mengingat mati
Ingat yaa ciri-ciri dunia:
"Sebentar, tidak bisa diulang lagi, dan hanya sekali"
Jadi jangan gagal fokus! (Jangan fokus pada kehidupan dunia saja…)
Ketika di padang Mahsyar kita akan diberi daya ingat yang sangat kuat oleh Allah, setiap detail di dunia kita ingat. Semua amal yang besar dan kecil kita ingat mulai dari baligh sampai meninggal. Kita akan sangat sibuk, hingga tak akan sempat melihat sesama kita.
Astaghfirullahaladzim…
Maka jangan gagal fokus!
Kita harus mempersiapkan ilmu dan amal untuk itu semua.
..
Jaminan mudik ke tempat asal “Semua umatku pasti akan masuk surga kecuali yang ga mau. Emang ada yang ga mau? Siapa yang taat dia sedang merajut jalan mau masuk surga. Barangsiapa yang bermaksiat (keluar dari ketaatan baik dari skala sederhana-maksimal) kepada Rasul.”
Syarat masuk surga:
Lakukan aktivitas yang sunnah (menjadi ahlusunnah).
Semua yang ada pada diri Nabi disebut hadist, sunnah. Setiap aktivitas perkataan perbuatan Rasulullah SAW.
Sunnah jika dilakukan masuk surga, tidak dilakukan rugi!
Misalnya: minum dan makan dengan tangan kanan, kalo menggunakan tangan kiri artinya makan dan minum dengan tangan setan.
Berdo’a dan sesuai sunnah akan menahan setan masuk ke dalam tubuh kita.
Setan itu sifatnya selalu menjauh dari Allah.
Setan itu dari golongan jin dan manusia QS 114: 6.
Setan itu masuk ke dalam peredaran darah kita.
Jadi investasi terbesar kita adalah menjalankan sunnah.
Siapa yang melakukan aktivitas amal sholeh, niatnya dihitung 1 pahala, ketika dilakukan mendapatkan 10-700 pahala (HR Ahmad), jumlah pahala tergantung oleh iman.
Mari cek kebiasaan sehari-hari!
Coba kita ingat-ingat, secara detil, dari mulai bangun pagi hingga detik ini, apa saja yang telah kita lakukan?
Minum “glek glek glek” atau “glek glek glek glek glek glek” kemudian bersendawa…
Makan yang didahului dengan berdo'a, pernah? jarang? sering? sesekali? atau rutin?
Yuk biasakan melakukan aktivitas yang sunnah!
Masuk ke rumah ucapkan “Bismillahirrahmanirrahiim” baru “Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh”
Agar setan dasim tidak ikut masuk.
QS 2: 102
Tugas setan dasim: merusak hubungan suami dan istri, mendekatkan orang-orang yang belum ada ikatan yang halal.
Minum dengan tangan kanan, sambil duduk, mengucap basmaallah, teguk 3 kali “glek glek glek”.
Becermin, ucapkan do’a.
Masuk rumah, ucapkan do’a.
Keluar rumah, ucapkan do’a.
Naik kendaraan, ucapkan do’a.
Dengan berdo’a, Allah akan memberikan kita hidayah dalam urusan yang akan kita jalani, Allah tunaikan urusan/keinginan kita, dan Allah selamatkan kita.
Do’a dan basmallah, adalah perlindungan Allah.
Tidak ada yg bisa merubah takdir kecuali do'a.

Penolong terbaik setiap masalah adalah sholat.
Sholat artinya 'nyambung' >> menyambungkan diri ke Allah.
Persamaan sholat = do'a.
Coba jika kita menelpon tapi ga nyambung, putus putus, bagaimana rasanya?
Begitu lah shalat, kalau tali putus, maka disambung.
Kalo kita merasa putus (jauh) dari Allah, maka shalatlah, shalat sebagai penyambung kita.
Rasulullah banyak menyambungnya saat dini hari, dalam tahajudnya.
Karena shalat adalah doa. Doa dapat mengubah takdir.
“Apakah kamu merasa beriman?”
“Iya”
Nah itu lah masalahnya, orang yang beriman itu pasti dapat masalah.
QS 29: 2-3
Iman harus dikasih pupuk >> ilmu >> perkataan Allah dan perkataan Rasulullah.
Ilmu yang tidak dilandasi Al-Qur'an & sunnah hanya akan menyibukkan diri.
Menerima dan menyampaikan ilmu harus dengan sikap yang mulia.

Maka kita sebagai guru = penyebar ilmu harus semangat. Insya Allah anak-anak didik kita akan berdo’a khusus untuk kita, mereka gunakan ilmunya menjadi manfaat, menjadi orang shaleh(a), maka otomatis Allah kirim pahala untuk kita. Aamiin Yaa Rabb…

Begitu pula dengan di rumah, pada keluarga kita, saling menyemangati sama-sama melakukan kebaikan sedekah. Terutama pada anak-anak. Agar menjadi anak shaleh dan shaleha, yang gemar sedekah. Sedekah untuk bersama-sama ke surga. Jadikan segala kegiatan sebagai sedekah. Duduk, makan, tugas-tugas rumah tangga seperti menyapu, mencuci, beres-beres, semua sedekah.
Investasi terbesar kita untuk pulang kembali ke tempat asal kita (surga):
1. Ilmu yang bermanfaat
Sebagai pasif pahala (analoginya seperti pasif income).
2. Shadaqoh jariyah
Tugas kita adalah memperbaiki hubungan dalam keluarga jangan berharap balasan meskipun ekspresi wajah anggota keluarga yang diajak berinteraksi sedang tidak enak *utuk mempraktikannya memang tidak mudah.
Tanamkan mindset setiap kebaikan itu sedekah karena kita mau berkumpul bersama di surga.
3. Anak yang sholeh
Setiap tindakan kita semoga menjadi amal.
...
Wallahu A'lam Bishawab
Tags: Catatan Kajian Islam

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama