Ust. Bendri Jaisyurrahman
Pakar Pendidikan Islam
Pengajian @Mutbun, Jum'at, 24 Dzulhijjah 1438 H/15 Sept 2017
Mendidik Akhlak Islam pada Anak
QS Luqman: 12-19
Umur umat Nabi Muhammad rata2 60thn
Cara mensiasati umur yg pendek:
1. Mengejar lailatul qadr
2. Menjadi da'i/guru
2 jenis guru:
✅Guru ideologis (guru yg memahami hakikat sbg guru)
❎Guru tragis (guru yg tidak ada pilihan pekerjaan lain)
Hakikat tugas seorang guru>> menjadikan anak2 yg berakhlak
Akhlak beda dg karakter
Akhlak berasal dari kata khaliq = pencipta, erat dg kata 'tauhid'.
Mencetak generasi terbaik,
Caranya? Belajar dari generasi terdahulu.
Iman dulu baru Al-Qur'an.
Fenomena generasi sekarang >> banyak yg hapal Al-Qur'an, tapi tidak beriman.
Maka yg benar adalah yg terlebih dahulu belajar iman pada Al-Qur'an.
Iman menjadi bahan bakar >> mesin pendorong untuk beramal/berakhlak.
Luruskan niat
Kenapa sya ingin sungguh2 mengajar?
Karena itulah yg akan menjadi jalan menuju surga. Insya Allah
Fenomena lainnya:
Banyak orang yg berbeda karakternya ketika sedang bersama orang2 kelompoknya dg ketika sendirian.
Misalnya: orang2 yg 'ramah' karena tuntutan pekerjaan, tapi ketika di luar jam kerja, sikapnya berbeda.
Ketika sendirian = akhlak.
Tidak peduli siapapun yg dihadapinya, bukan karena kepentingan apapun, tapi karena dasarnya iman >> sikapnya tetap sama >> akhlak.
Jangan kalo temanmu baik baru ditemani kalo tidak baik, tidak usah ditemani.
Dalam Islam, tidak seperti itu, seperti apapun orang itu >> baik/ buruk, tetap ditemani.
Begitu pula sikap dg ortu.
Baik atau tidak baik ortu tetap kita tidak boleh durhaka >> akhlak.
Tetap berbuat baik meskipun ortunya kasar dan tidak memberikan haknya.
Jadi bukan balas jasanya, tapi kewajiban kita.
Ihsan >> lebih tinggi dari khair (baik) >> maknanya: dilihat atau tidak dilihat orang lain tetap berbuat baik, karena yakin dilihat Allah.
Belajar adab kepada guru
Dulu Imam Malik memenjarakan muridnya. Karena baginya ilmu tidak akan sampai jika murid tidak beradab pada gurunya.
Kemuliaan negeri ini ditentukan pada cara penduduk negeri memuliakan gurunya.
Kehinaan negeri ini ditandai dg murid2 yg tidak memuliakan gurunya.
Adab/akhlak berbeda dg karakter/moral.
Iman adalah dasar utama akhlak/adab.
Iman diibaratkan pohon yg baik: akarnya menghujam ke bumi, dahannya menjulang ke udara.
Dahan = amanah, ujian2 kehidupan.
Akar = iman.
Maka seimbangkanlah kekuatan iman dalam mengemban amanah.
Renungan:
Kita sering meminta pada Allah agar anak2 didik kita mjd anak yg sholeh(a), tapi pernahkah kita meminta/berusaha untuk menjadi pribadi yg sholeh(a)?
Pendidikan akhlak >> teladan
Kisah Hasan Al-Basri yg diminta memberi kajian ttg pembebasan budak, tapi karena bliau belum pernah melakukan amalan itu maka ditangguhkan selama 6 bulan sampai amalan itu dilakukan (beliau mengumpulakn uang dulu untuk sengaja membeli budak). Setelah itu bliau baru memberikan kajian.
Begitu pula ketika kita mengajarkan akhlak kepada anak dari aktivitas sehari2 kita (anak2 melihat dan peniru yg baik).
Jika ada akhlak anak yg buruk, maka tegurlah dg cara baik. Jangan dibiarkan atau mengatakan "gpp yaa...namanya juga anak2"
Rasulullah juga memberikan teladan menegur anak tirinya ketika tidak sengaja memakan kurma sedeqah.
Rasulullah dibesarkan di bani sa'ad, karena di zaman itu masyarakat mekkah lingkungannya menggunakan bahasa arabyg tidak baik (banyak 'slank'nya). Ibunda Rasulullah menginginkan agar lisan bliau terjaga, maka dititipkanlah bliau ke bani sa'ad agar dapat mempelajari bahasa arab yg murni dan fasih.
Kesimpulan:
Cara menanamkan akhlak pada anak >>
1. Tanamkan iman
2. Beri teladan yg baik
3. Tegur jika anak berakhlak buruk
4. Jaga lisanmu, bahasa juga mencerminkan budi pekerti, tularkan dari bacaan2 yg berkualitas
Wallahu a'lam bishawab
suka dengan tulisannya.👍🏼👍🏼
BalasHapus