BundSay Game 8 (day 1): Cerdas
Finansial – Manajemen Keuangan Keluarga
Bismillahirrahmanirrahiim...
Materi
di kuliah Institut Ibu Profesional kali ini adalah tentang “Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini”.
Wow! Langsung kebayang kalo nanti mau
mendidik anak untuk mampu mendapatkan dan
mengelola keuangan dengan
baik maka artinya itu dimulai dari orangtuanya dulu!
Jadi ingat
prinsip di Ibu Profesional: “for
things to CHANGE, I MUST CHANGE FIRST"
Hmmm langsung refleksi selama ini sudah
baik belum ya mengelola keuangan, atau jangan-jangan masih bocor sana-sini,
hiks…
Sebelum cekricek, baca catatan belajar
dulu:
Manajemen
Keuangan Keluarga
Narsum:
teh Patra
20 Mei
2016
-Belajar
bersama Mutbunders-
Penyebab
perceraian tertinggi adalah masalah ekonomi (keuangan).
Keuangan
kita akan ditanya pertanggungjawaban (audit ilahi): dari mana sumbernya?,
digunakan buat apa?.
Aset
bukan hanya uang tapi barang-barang juga.
Harta
itu bukan milik kita tapi titipan dari Allah yang dikelola sesuai ketentuan
Allah.
**Neraca/networth
Harta/aktiva:
kas, kendaraan, properti (rumah, apartemen), investasi lain (tabungan emas,
deposito)
Pasiva/kewajiban:
jangka pendek (arisan, cicilan), menengah (KPR, kendaraan), & panjang
(properti)
Bandingkan
aset (harta) dengan kewajiban
Good:
aset > kewajiban
Hmm:
aset = kewajiban
Bad:
aset < kewajiban
Keuangan
keluarga >>>
1.
Pendapatan keluarga
Penanggungjawab
utama: suami.
Istri
boleh membantu ekonomi keluarga, tapi tetap tugas utamanya me-manage keuangan
keluarga.
Anak-anak
wajib dinafkahi sampai usia baligh (kelas 2 SMP), oleh karena itu ortu harus
mengajari anak mandiri sejak dini.
Berhati-hatilah
agar anak tidak makan dari harta yang haram.
Transaksi
yang terlarang: maisir (judi/spekulasi), gharar (ketidakjelasan/ketidakpastian:
kuantitas, kualitas, harga, barang, waktu, kepemilikan, motif), riba (tambahan
akan pinjaman).
2.
Persediaan/menabung
Menabung
itu sebelum pengeluaran.
3.
Pengeluaran
Hemat+ekonomis,
jangan selalu brand.
Bersikap
pertengahan dalam pembelanjaan.
Ingat
kewajiban menafkahi ortu yang membutuhkan.
Q.S.
Al-Isra: 26-27 (boros > saudara syaitan).
Bermewah-mewah
= harganya lebih jauh nilainya dari fungsinya.
Boros
= membeli sesuatu yang tidak perlu/tidak butuh.
Membuat
rencana pengeluaran.
Standar
bulanan:
Zakat/shadaqah
2-10%
Tabungan
10-15%
Hutang/cicilan
0-30%
Kebutuhan
rutin 10-20%
Konsumsi
20-30%
Pendidikan
10-20%
Kesehatan
5-10%
Dll
5-10%
Hutang/kasbon
harus segera dilunasin, misalnya cara yang paling mudah yaitu garage sale
(barang yang masih bagus tapi udah tidak bisa dipake lagi/bosen), reseller
barang.
Barang yang barakah = yang bikin puas setelah dibeli, yang bikin produktivitas kita meningkat.
Traveling
itu sesuatu yang disyariatkan, asalkan niatnya lurus, bukan hanya bersenang-senang,
jadi tetap produktif, belajar berinteraksi sama orang-orang yang beda bahasa
& budaya, tanggung jawab, dan mandiri, jadi kita bisa mengambil pelajaran
dari setiap perjalanan di bumi Allah. Misalnya: Traveling keluarga (program homeschooling
keluarga teh patra).
#level8 #day1 #Tantangan10Hari #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial
#KuliahBunsayIIP #BundaSayang #InstitutIbuProfesional #IIP
Bandung, 2018
Miranti Banyuning Bumi
0 Komentar