BundSay Game 8 (day 2): Cerdas
Finansial – Want vs Need
Bismillahirrahmanirrahiim...
Jika
membicarakan tentang pengelolaan keuangan maka takkan lepas dari pemenuhan
kebutuhan.
Tapi
adakalanya (bahkan seringkali) kebutuhan itu menjadi bias dengan keinginan…
Apalagi
di zaman yang serba memanjakan visual, benda-benda (biasa) yang jika di-package
dengan cantik, manis, nan menggoda membuat orang-orang ter’sihir’ untuk
membelinya, keinginan untuk membeli mengalahkan kenyataan bahwa barang tersebut
tidak terlalu dibutuhkan *sigh…
Pernah
mengalami hal itu? Aaah sepertinya sering T_T
Biasanya
salah satu cara untuk membedakan apakah barang yang ingin kita beli merupakan
keinginan atau kebutuhan adalah dengan tidak memutuskan terburu-buru.
Ketika
ide membeli itu muncul, jangan langsung impulsif membeli.
Endapkan
ide tersebut selama beberapa menit, atau jam, atau hari, bahkan minggu untuk
memastikan benar-benar butuh nggak… Waktu mengendapkan ide itu tergantung benda
yang mau dibeli yaaa…
Biasanya
kalo bener-bener butuh, setelah diendapkan, perasaan mau membeli karena ingin
digunakan tetap ada, tak memudar. Nah, bedanya kalo ternyata itu adalah
keinginan, seringkali perasaan mau membeli itu memudar seiring waktu atau
akhirnya digantikan dengan ide lain…
Selain
itu cara lainnya untuk menentukan apakah itu keinginan atau kebutuhan adalah
dengan melakukan diskusi bersama keluarga, mencoba mendengarkan pendapat
anggota keluarga lain sangatlah baik untuk membantu kita mengerem nafsu mau
membeli sesuatu, setelah dipertimbangkan baru diputuskan jadi membeli atau
tidak? Keinginan atau (benar-benar) kebutuhan?
Jadi
teringat pernah menyimak kajiannya Yasmin Mogahed, kita ini sekarang tinggal di
WORLD of DISTRACTION.
Ohya?
Kenapa disebut begitu?
Karena
banyak hal-hal di sekitar ini yang membuat pola kehidupan menjadi konsumtif,
berbagai varian makanan dan minumam, berbagai jenis pakaian, berbagai tipe
furnitur, dan lain sebagainya yang membuat hasrat ingin memiliki muncul begitu
berseri-seri, yang saat di rumah saat barang tersebut sudah dibeli lalu kita
sediakan waktu untuk ‘hening sejenak’ membuat tiba-tiba kepikiran “loh koq beli
barang ini sih” atau “duh padahal gak butuh-butuh banget, masih ada yang lama”.
Astaghfirullaah…
Karena
ternyata bukan manfaat sesungguhnya yang kita dapatkan dari suatu barang ketika
kita membeli hanya karena hawa nafsu, bahkan bisa jadi kita tergolong orang
yang melakukan tindakan sia-sia karena menggunakan uang untuk hal yang (ternyata) kurang bahkan tidak bermanfaat. Astaghfirullaah…
Yuk
belajar bersama selalu membuat list barang-barang yang akan dibeli, termasuk kategori keinginan atau kebutuhan...
#level8 #day2 #Tantangan10Hari #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial
#KuliahBunsayIIP #BundaSayang #InstitutIbuProfesional #IIP
Bandung, 2018
Miranti Banyuning Bumi
0 Komentar