Kelas
Karier – Belajar Membuat Media Belajar
Pembicara: Pak Mujahidin
Beliau membuat alat peraga
praktikum multifungsi untuk mata pelajaran sains dengan memanfaatkan barang
bekas. Alat tersebut mendemonstrasikan reaksi
gunung berapi yang ada dapur magmanya (menggunakan bubuk detergen, karena
jika menggunakan soda kue harganya lebih mahal).
Pembicara: Bu Ameliasari
Beliau membuat media simulasi
belajar ekonomi bernama Trade Game
(semacam board game) ukuran 50x50 cm,
ada kartu transaksi, uang-uangan, seperti monopoli.
Pembicara: Pak Randy
Beliau membuat alat peraga Resonator
untuk tunanetra sehingga mereka juga bisa belajar tentang resonansi bunyi.
Pembicara: Bu Sulis
Beliau membuat papan permainan Keajaiban
Bilangan 9 seperti game sudoku, yang terdiri dari 9 bagian. Tantangannya
harus membuat 1 deret berjumlah 9.
Kelas
Karier – Serunya Menjadi Penulis Buku
Pembicara: Pak Eka Wardana
Beliau adalah guru sekaligus
penulis buku. Setiap habis mengajar selalu menulis. Menulis dimana-mana dan
kapanpun (waktu favorit: habis shubuh dan dalam perjalanan). “Apa yang saya
tulis? Yang saya pikir dan saya rasakan di kelas”. Kemudian biasanya beliau
share di grup KGB > banyak yang like > dibukukan.
Pembicara: Bu Dian Rosdiana Rahayu
Beliau menulis buku Revolusi
Mengajar berbasis Neurosains. Isi bukunya adalah lagu-lagu untuk belajar
sains kelas 4-6. Salah satu lagu yang beliau nyanyikan adalah lagu tentang
nama-nama tulang (kebayang jika lagu ini dibawa ke kelas, proses menghapal
nama-nama tulang lebih menyenangkan dan seru!).
Pembicara: Bu Intan
Beliau menulis buku Addicted to Teaching. Buku ini
berisi cerita pengalaman bersama murid-murid dan rekan-rekan guru. Tujuannya
untuk refleksi diri > “Apakah guru-guru cinta dengan profesinya?”, “Apakah
guru-guru sudah cinta belajar untuk menularkan rasa itu?”, “Apakah cara-cara
kita mengajar sudah benar untuk anak-anak kita?”.
Pembicara: Bu Chusnul Chotimah
Beliau menceritakan latar belakang buku Merdeka Belajar di Ruang Kelas.
Kalau mau menunggu, sampai kapan? Harus dimulai dengan segera! Agar praktik
baik itu tersebar dan kita bisa saling menemani dalam praktik baik. Ketika kita
memilih profesi sebagai guru > otomatis itu membuat kita cinta belajar!
Membaca lalu menulis, terus begitu hingga sehari tidak membaca atau menulis maka akan seperti ada yang hilang. Makasih 😉 artikelnya memberikan semangat untuk terus membaca dan menulis. 💪
BalasHapusSama-sama mbak Phalupi :). Iyaaa mari terus membaca dan menulis!
Hapus