BunSay Game 12 (day 1): Review Scratch - MIT 


🌼Introduction:
Zaman sekarang adalah era teknologi, mau ga mau, suka ga suka kita harus mengenal bahasa pemrograman. Menurutku Scratch merupakan salah satu aplikasi yang bisa mengenalkan bahasa pemrograman ke anak-anak dan orang dewasa yang kadang males ngulik teknologi (termasuk aku, hehe) dengan cara yang menyenangkan (hati-hati ketagihan ya!).😎

Dengan belajar menggunakan Scratch kita dilatih untuk berpikir kreatif (sok tuangkan imajinasimu yang ajaib-ajaib!), berpikir secara sistematis, dan bekerja secara kolaborasi (Iya, setelah project yang kita buat jadi, ada pilihan share ke komunitas Scratch di seluruh penjuru bumi. Jadi project hasil buatan kita bisa dilihat oleh banyak orang, kalo ada yang tertarik bisa mengerjakan project bersama, asyik banget kan!). Nah ketiga skills tersebut merupakan essential skills yang dibutuhkan kita untuk bertahan di era digital sekarang.😉

Oiya pertama kali tahu tentang Scratch ini dari mbak Selly (istri kakak sepupu, beliau dosen ilmu komputer di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung). Jadi awalnya kita lagi cerita-cerita tentang pendidikan kids zaman now, mbak Selly cerita hasil observasinya di sekolah anak-anaknya dan aku cerita hasil observasiku di sekolah tempatku mengajar. Sampailah obrolan kami tentang pelajaran komputer yang menurut mbak Selly sangat ketinggalan zaman, anak-anak sekarang tuh bahkan sejak lahir udah bisa pake gadget duluan sebelum bisa jalan.
Jadi bukan hal asing lagi kalo materi coding - bahasa pemrograman gitu dimasukkan ke pelajaran komputer. Kenapa? Agar anak-anak kita tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai pencipta!

🌼About:
Scratch adalah bahasa pemrograman dan komunitas on line dimana penggunanya bisa membuat program dan berbagi media interaktif, seperti: cerita, games, dan animasi dengan orang di seluruh dunia!

Scratch dibuat dan dikelola oleh Lifelong Kindergarten group di MIT Media Lab.

Ohiya jangan membayangkan bahasa pemrograman yang digunakan di Scratch ini seperti bahasa pemrograman yang pernah dipelajari saat kuliah ya (kalo aku dulu belajarnya C++). Bahasa pemrograman di sini menggunakan block-block gitu, sudah tersedia di bagian scripts, jadi tinggal drag and drop saja, kemudian tinggal menggunakan imajinasimu untuk berkreasi!
  • Ada Tips Page yang menawarkan berbagai macam tutorial, kartu aktivitas, dan petunjuk dari orang lain berdasarkan project yang telah dibuatnya.
  • Ada Tips Window yang menyediakan bantuan untuk newbies (termasuk aku sangat terbantu sekali dengan adanya bagian ini), jadi ketika mengerjakan suatu project kita bisa sekaligus membaca guidelines di sisi kanan layar.
  • Bahkan ada Creative Computing Curriculum Guide yang menyediakan rencana kegiatan dan strategi untuk mengenalkan kita pada creative computing! Nah, kurang apa lagi coba udah tersedia semuanya, tinggal seperti kata Bu Septi, bukan tentang bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau.

🌼Who Uses Scratch?
Tempat: sekolah, museum, perpustakaan, komunitas
Level pendidikan: pada dasarnya scratch dibuat untuk usia 8-16 tahun (SD), tapi bisa juga untuk anak-anak usia SMP dan SMA, bahkan bisa juga perguruan tinggi!
*eh dan jangan lupa para ibu rumah tangga juga bisa banget, agar seperti kata Elan: “Kalo ibu tidak update, nanti anak-anaknya lebih asyik dengan gadget-nya!” Gak mau kan para ibu kalah populer di mata anak dibanding gadget!
Mata pelajaran: bahasa, seni, IPA, IPS, matematika, dan komputer, hmmm kayaknya semua pelajaran bisa deh!

🌼Let’s try!
Sebagai trial pertamaku, aku mencoba membuat karakter gajah (efek baru beres baca buku Leaving Time), kalo di Scratch istilah yang digunakan adalah sprite (awalnya aku baca ini spirit loh, haha). Nah dengan Scratch, aku bisa membuat gajah ini bergerak jungkir balik (ini ide papaku yang tiba-tiba muncul terus nanya “Lagi ngapain, mbak?” terus ngasih ide: “Bisa ga gajahnya nanti bolak-balik.” Haha, selalu yaa seorang ayah itu idenya out of the box!). Aku juga bisa membuat gajahku bersuara bebek, hehe, ga ada pilihan elephant sound sih. Dan ada berbagai macam perintah yang bisa kita eksplor: penampilan gajahnya (mau warna pink juga bisa), pengulangan gerakan, dll. 

Bener kata Bu Septi akan banyak Aha! moments kalo ga dikandang waktu bisa keterusan sampe begadang #ups.

Oiya buat yang pertama kali mencoba, jangan khawatir kebingungan ga ada ide, ada tips step-by-step yang sangat membantu koq!

Kalo ga mau on line terus-terusan bisa juga offline, download aplikasinya di https://scratch.mit.edu/download atau https://scratch.mit.edu/scratch_1.4/

🌼Foto/Video:



 🌼Score: ⭐⭐⭐⭐⭐
 “The children are learning more than you can imagine!”

Salam Ibu Profesional

Miranti Banyuning Bumi

#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia
Tags: Kuliah Institut Ibu Profesional

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama