Mengemis di Langit, Bermanis di Bumi
Ust. Salim A. Fillah
Masjid Salman ITB
Sabtu, 28 Juli 2018


Hakikat kehambaan >> membangun kesadaran siapa Allah dan siapa kita.
Bagaimana kita menjadi hamba yang sehamba-hambanya = mengemis di langit.
Bagaimana kita menjadi saudara yang sesaudara-saudaranya = bermanis di bumi.

Mahasuci Dzat
yang apabila kita merasa hina di hadapan-Nya, Dia memuliakannya kita;
yang apabila kita merasa bodoh di hadapan-Nya, Dia mengajari kita;
yang apabila kita merasa lemah di hadapan-Nya, Dia menguatkan kita;
yang apabila kita merasa berdosa di hadapan-Nya, Dia mengampuni kita;
yang apabila kita merasa fakir di hadapan-Nya, Dia mengayakan kita;
Itulah Allah SWT.

Kita mendekat pada-Nya dengan segala kebodohan, kefakiran, kelemahan, kerendahan, & kehinaan kita.
Inilah cara mendekat kepada Allah sebagai Dzat Yang Maha Tinggi.

Cara untuk berada dekat pada Allah: dengan merendahkan diri serendah-rendahnya.
DI MANA SAAT KITA PALING DEKAT DENGAN ALLAH?
Keadaan terdekat kita dengan Allah adalah pada saat kita BERSUJUD.
Bukan saat kita berdiri, bukan juga saat kita lagi di pesawat, bahkan kita lagi di Mars/Bulan.

Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata:
Dengan ibadah seperti apa kita ingin mendekat pada Allah?
Sedangkan generasi sebelum kita sudah mendekat pada Allah dengan menjadi ahli ibadah yang sangat luar biasa.

Siapa sajakah mereka?
Beberapa diantaranya ada:
Umar bin Khattab r.a. yang memiliki dua garis hitam di pipinya karena saking banyak menangis, jadi itu adalah jejak air mata beliau.
Abu Bakar r.a. yang apabila ada orang melewati rumahnya di malam hari maka akan tercium bau daging terbakar. Itu berasal dari hatinya yang terbakar saking takutnya pada Allah.
Imam Ahmad yang sholat sehari 300 rakaat.
Masya Allah…
Sudahlah... Kita ini susah kalo mau ngejar generasi salafus shalih untuk sederajat dengan mereka.

Maka mendekatlah pada Allah dengan 3 cara, yaitu dengan:

🌸1. Hajat-hajat kita
Kalo kita minta tolong ke makhluk, semakin banyak minta tolong artinya semakin banyak merepotkan, maka ia akan semakin jengkel. Awalnya masih dikasih senyum, lalu berubah mulai ekspresi datar, lalu bisa berubah lagi menjadi manyun. Bener nggak?
Sangat berbeda dengan meminta pada Allah. 
Semakin kita banyak meminta pada-Nya, punya banyak hajat dan keinginan, banyak kebutuhan dan keperluan, maka Allah akan semakin cinta pada kita.

Mintalah dari keperluan yang paling kecil sampai keperluan paling besar.
Contoh permintaan paling besar adalah permintaan Asiyah: minta dibangunkan istana di sisi Allah, menjadi tetangga Allah! Ada di QS. Yunus: 11. Bukan sekedar meminta istana di dalam surga, tapi ingin dekat sedekat-dekatnya dengan Allah.
Perumpamaan dari Arab yang sangat populer:
"Carilah tetangga sebelum mencari rumah “al jaar qabla -d daar”.
Carilah teman sebelum cari rute perjalanan.
Sama siapa lebih penting daripada pergi kemana."
Hingga permintaan paling kecil, contohnya: sekedar minta makanan seperti yang dilakukan Nabi Musa saat dikejar-kejar pengawal Fir'aun.

>>> Kisah Nabi Musa menolong 2 orang perempuan <<<
Nabi Musa hanya meminta pada Allah (tidak meminta balasan dari 2 orang perempuan yang ditolongnya).
Nabi Musa minta makan sama Allah dan merasa fakir tanpa kebaikan dari Allah.
Do'a Nabi Musa di QS. Al-Qashas: 24 yang intinya: "Apapun yang Engkau berikan, aku sangat membutuhkan."
Do'a yang sangat so sweet.
Ini namanya: "mengemis di langit, bermanis di bumi"

Itulah adab yang diajarkan oleh Nabi Musa, terhadap sesama manusia dan terhadap Allah.
Maka apa yang diperoleh oleh Nabi Musa dari do’a itu?
🌰Makanan
🌰Perlindungan keamanan dari bapak perempuan
🌰Tempat tinggal
🌰Pekerjaan
🌰Istri (salah satu dari perempuan yang ditolong)
🌰Kenabian (di sanalah Musa mendapat peran menjadi Nabi)
Jadi dari do'a yang sederhana, akan dapat banyak kejutan dari Allah.
Karena Allah akan memberikan apa yang kita perlukan, bukan hanya apa yang kita minta. Allah memberikan yang lebih baik dari yang kita minta.

Nabi Musa disebut qowiyy (kuat) dan amin (terpercaya) oleh perempuan yang ditolongnya.
Kenapa?
Apa karena ia sangat kuat sehingga dengan satu kali pukulan orang bisa terbunuh, bisa lari dari Mesir ke Madyan, atau memindahkan batu besar dengan mudah agar mata air untuk minuman hewan ternak menjadi lebih luas?
Ternyata bukan karena itu semua...
🌱Kuat >> Nabi Musa mau menolong saat dirinya sendiri butuh pertolongan (lapar, lelah, penuh ketakutan).
🌱Terpercaya >> Nabi Musa menawarkan berjalan di depan perempuan, bukan di belakang perempuan (menjaga pandangan).

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Musa?
Berdo'alah di segala hal karena sesungguhnya kita tidak punya kuasa apa-apa terhadap apa yang kita punya. Tidak ada jaminan kan nanti sesuatu yang kita punya itu masih ada di sana, tetap di sana.
Maka berdo'alah pada Allah, mengemislah pada Allah setiap saat untuk keperluan-keperluan kita.

Kisah Umar bin Abdul Aziz
Begitu inginnya ia untuk menyambung kembali kekerabatan karena rusak oleh kekuasaan.
Maka ia berdo’a pada Allah agar bisa menjalin silahturahim itu.
Dikabulkan oleh Allah melalui pamannya yang menikahkan Umar dengan Fatimah, sehingga Umar pindah dari Mesir ke Damaskus.
Tapi ternyata di Damaskus ia kesepian karena tidak ada banyak ulama di sana untuk diajak berdiskusi.
Maka Umar berdo’a lagi ingin lebih dekat dengan Rasulullah.
Dikabulkan oleh Allah dengan menjadi gubernur Madinah.
Dan begitu seterusnya Umar selalu berdo’a pada Allah agar rakyatnya terhindar dari segala kedzaliman yang sedang menimpa di kala itu.
Akhirnya Allah menjadikan Umar sebagai Khalifah Bani Umayyah.

🌸2. Kelemahan-kelemahan kita
Do’a yang paling agung di sisi Allah memiliki 2 unsur:
🌼Mengagungkan Allah
🌼Merendahkan diri di hadapan Allah

Do’a siapa yang menjadi contoh di sini?
Do’a Nabi Yunus
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin
(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya)

Di tafsir Ibnu Katsir >> Nabi Yunus ditelan ikan, lalu ikan tersebut ditelan oleh ikan yang lebih besar, lalu ikan tersebut berenang ke dasar lautan. Kegelapan yang berlipat-lipat.
Kalo Nabi Yunus minta dikeluarkan dari perut ikan, eh pas keluar masih di dalam ikan juga kan.
Hebatnya Nabi Yunus, ia tidak menyalahkan Allah atas posisinya sekarang. Ia merendahkan dirinya sendiri di hadapan Allah.

Do’a Nabi Yunus termasuk sebaik-baiknya do’a karena mengandung 2 unsur tersebut.
Setelah Nabi Yunus berdo’a maka ikan tersebut berenang ke permukaan lalu memuntahkan isi perutnya, kemudian ikan yang lebih kecil juga memuntahkan isi perutnya, lalu Allah menaungi Nabi Yunus yang sangat tidak berdaya.
Setelah kejadian itu, Nabi Yunus semangat berdakwah kembali. Dan ketika ia kembali ke kaumnya, ia disambut ratusan ribu orang yang telah beriman.
Ternyata apa yang tidak bisa diraih bertahun-tahun oleh Nabi Yunus (saat mendakwahi kaumnya) bisa diraih dengan mengemis pada Allah.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Yunus?
Semakin kita merasa tak berdaya ketika itulah Allah akan menjayakan kita.

Barangsiapa yang merasa dirinya lemah dan yakin Allah kuat, maka Allah akan menguatkannya.
Barangsiapa yang merasa dirinya hina dan yakin Allah mulia, maka Allah akan memuliakannya.
Barangsiapa yang merasa dirinya fakir dan yakin Allah kaya, maka Allah akan mengayakannya.
Barangsiapa yang merasa dirinya bodoh dan yakin Allah pemilik segala ilmu pengetahuan, maka Allah akan mengajarinya.
Barangsiapa yang merasa dirinya penuh dosa dan yakin Allah mengampuni sebesar apapun dosa kita, maka Allah akan mengampuninya.

🌸3. Dosa-dosa kita
Maknanya adalah:
Bahwasanya kalo kita tidak mampu bersaing dengan para shalihin dalam amal ibadahnya maka berlombalah dengan para pendosa dengan istighfarnya.

Kisah Imam Hasan Al Bashri
Beliau selalu memberi nasihat = “istighfar” kepada siapapun yang mengadukan masalah dan meminta nasihat padanya.
Masalah >> pekerjaan, keuangan, keluarga, pendidikan, kesehatan, dll.
Karena penghalang dari semua karunia Allah dan do’a kita adalah dosa-dosa kita.
Maka kita harus memperbaiki diri dengan cara istighfar.
Tidak akan selesai kalo dipikir-pikir, tapi bisa selesai dengan istighfar.
Kalo masalah kita belum selesai-selesai,jangan-jangan bukan karena kurang berpikir, tapi kurang istighfar.

Kalo sudah mengemis di langit, apa yang bisa kita lakukan di bumi? Bermanis-manis.

Cerita Celana Kepanjangan
Ada seorang anak yang mengeluh karena celana yang dibelikan oleh ibunya kepanjangan 10 cm.
Akhirnya ia mengeluh pada ibunya, kakak perempuannya, kakak laki-lakinya, ayahnya, juga ke pembantunya. Tapi saat itu lagi pada punya kegiatan masing-masing jadi setelah keluhan anak laki-laki itu didengar, semua anggota kembali sibuk.
Sepulang dari pasar, sang ibu merasa kasihan pada anaknya, dipotonglah celana itu lalu dijahit kembali.
Setelah memasak, pembantunya merasa kasihan pada anak laki-laki itu, dipotonglah celana itu lalu dijahit kembali.
Sepulang dari kampus, kakak perempuan merasa kasihan pada adiknya, dipotonglah celana itu lalu dijahit kembali.
Sepulang dari tempat kerja, kakak laki-laki merasa kasihan pada adiknya, dipotonglah celana itu lalu dijahit kembali.
Begitu juga yang dilakukan sang ayah yang juga berpikir “Oh mau dijadiin celana selutut toh…”

Naaah jadi…karena terlalu banyak mengeluh, hasilnya malah di luar ekspektasi.
Maka mengeluhlah mengadulah hanya pada Allah. Pasrahlah hanya pada Allah.
Jadilah semanis-manisnya makhluk di bumi.
Pelajaran dari cerita ini adalah:
Masalah itu habiskan adukan pada Allah, jadi sudah habis untuk diadukan ke manusia, yang tersisa hanyalah kita menjadi orang yang paling bisa mendengarkan dengan baik, paling so nice & so sweet, paling bisa diandalkan.

Kenapa bisa bermanis di bumi? Karena semua masalah sudah dilempar ke langit.

Makna bermanis di bumi: ada di potongan ayat di surat Ibrahim ayat 25 >> tu'ti ukulaha.
Maksudnya?
Misalnya kita mau memberikan buah mangga, maka…
Pilihkan buah yang matang, harum, dan paling manis, kupaskan, sajikan dengan cantik, lalu berikan dan suapkan sambil tersenyum.
Bukan sekedar memberi buah tapi caranya juga yang terbaik.
Karena kalo sekedar memberi dengan cara dilempar sambil mengatakan “nih buah buat kamu” juga termasuk memberi.
Memberikan buahnya bukan hanya dalam bentuk hakikat tapi dengan cara paling indah, beradab, mulia.Berbuat baik bukan hanya fungsional tapi juga dari nilai estetika.

Ingat hadist ini:
“…Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat.”
Allah akan menolong kita jika kita menolong saudara kita!
Maksudnya?
"Pekerjakan" Allah untuk menyelesaikan masalah kita dengan cara membantu orang menyelesaikan masalahnya.



***Sesi QnA***

🌺Cara berlapang hati
Baperan yang baik itu kepada Allah bukan ke sesama manusia.
Jangan terlalu sensitif, bentar-bentar merasa tersindir...
Jadi kadang-kadang segala sesuatu yang kita lihat itu tidak sesuai dengan keinginan kita, bersabarlah sejenak karena kita belum tahu hakikat yang sebenarnya dari Allah.

Allah itu Maha Adil
Kisah: ada seorang yang beranggapan “koq Allah gak adil ya”, ada buah semangka besar tapi tanamannya merambat pendek, sedangkan beringin yang tinggi besar tapi buahnya kecil-kecil.
Eh karena kepanasan lalu dia berlindung di bawah pohon beringin, tiba-tiba pluk buah beringin yang kecil jatuh ke kepalanya. Langsung dia tersadar keadilan Allah.

Jadi apa-apa yang diambil Allah harus kita lepaskan dengan ridho, yakinlah Allah akan gantikan dengan lebih baik.
Kisah ummu Salamah yang kehilangan abu Salamah lalu digantikan oleh Rasulullah. Masya Allah.
Ummu Salamah diajarkan berdo’a oleh Rasulullah, untuk meminta pada Allah digantikan dengan yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa.
“Ya Allah! Berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku).” -HR. Muslim-

Kalo Allah mengambil sesuatu dari kita bukan karena Allah perlu dengan yang diambil itu, tapi karena Allah mau menggantikan dengan yang lebih baik.😍

🌺Tips bagi para akhwat yang "single":
Kemuliaan di sisi Allah tidak tergantung pada jodoh/suami yang sholeh, tapi tergantung dari bagaimana kita menjadi hamba yang terbaik.
Menjadi wanita mulia patokannya bukan suami loh ya, karena 2 wanita paling mulia: Maryam (tidak ada suami) dan Asiyah (istri penguasa terzalim, Fir'aun).
Jadi suami yang sholeh penting gak? Ya tetap penting (ini mah jawaban pribadi, hehe)

Ibnu Qayyim al-Jauziyah tentang ikhlas
Sesungguhnya dengan segala yang ada di dunia tidak mampu membayar 1 amal yang disertai dengan keihklasan. Betapa besar nilai ikhlas di mata Allah.

🌺Jadilah hamba sejati yang berikhtiar terbaik, berdo’a terbaik, berprasangka terbaik pada Allah.🌺

🌻"MASALAH"🌻
#1 Dihadapi
Tugas kita bukan mengatasi masalah tapi menghadapi masalah, yang mengatasi masalah itu Allah.
Katakan "Ahlan wasahlan" pada masalah.
Jangan jadi drama queen, banyak loh yang punya masalah lebih besar.
Allah tidak akan membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Masalah itu untuk menguji kemauan kita untuk terus mendekat pada-Nya, terus berkomunikasi pada Allah.

#2 Dihayati
Setelah dihadapi, dihayati.
Hayati apakah masalah ini karena dosa dan kesalahan kita sendiri.
Jadi tidak menyalahkan orang lain apalagi menyalahkan Allah. "My problem, my adventure"

#3 Dinikmati
Yang ketiga dinikmati. Masalah itu untuk dinikmati. Allah ingin kita menjadi orang yang lebih berhati-hati, lebih mengelola emosi dan ego kita.

🌺Innallaha ma'ashobirin
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Orang sabar itu digenapkan pahalanya tanpa batas.
3 amal yang pahalanya tanpa batas:
1. Sabar
2. Puasa
3. Memaafkan
Jika menghadapi masalah yang kompleks, yakinilah Allah ingin meninggikan derajat kita.

Wallahu a'lam Bishawab

#MengemisDiLangitBermanisDiBumi

Tags: Catatan Kajian Islam

Posting Komentar

2 Komentar

Langsung ke konten utama